Tanpa iuran seperti Tapera, Korea Utara bangun 50 ribu rumah gratis untuk warganya

- Redaksi

Rabu, 5 Juni 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kim Jong-un memeriksa pembangunan perumahan di Korea Utara - Istimewa

Kim Jong-un memeriksa pembangunan perumahan di Korea Utara - Istimewa

sukabumiheadline.com – Diberitakan Straits Times, Korea Utara secara bertahap telah membangun 50.000 rumah gratis untuk warga yang tinggal di ibu kota Pyongyang. Proyek gratis tanpa sokongan dana warga seperti Tapera tersebut, bagian dari rencana lama yang jadi usulan prioritas Partai Pekerja Korea Utara.

Pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong Un menyebut, proyek rumah berupa hunian vertikal atau apartemen tersebut akan menjadikan Pyongyang sebagai kota yang “terkenal di dunia.”

Dilansir dari NK News, Perdana Menteri Kabinet Korea Utara, Kim Tok Hun mengungkapkan bahwa proyek yang dibuat bertahap dengan target lima tahun sejak 2021 itu digadang-gadang bakal “memperindah” Pyongyang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kim Tok Hun menyebut proyek tersebut akan diubah menjadi distrik modern yang dilengkapi berbagai fasilitas seperti sarana pendidikan, kesehatan masyarakat, dan pelayanan publik.

Kim Jong Un berjanji akan menyejahterakan rakyatnya, Dilansir dari The Korea Herald, ia berupaya merealisasikan rumah gratis sebagai upaya nyata untuk menunjukkan prestasi ekonomi bangsanya kepada publik internasional.

Baca Juga :  Freelancer, PNS, buruh Sukabumi menolak ikut Tapera? Ini sanksi yang harus diterima

Kim berharap hunian gratis tersebut dapat meningkatkan penghidupan masyarakat, di tengah kondisi kesulitan ekonomi akibat sanksi dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) karena program nuklir dan misilnya.

Sanksi PBB itu di antaranya berupa larangan ekspor batu bara dan sumber daya mineral lain, untuk menghambat akses ekonomi Korea Utara.

Karenanya, proyek 50.000 rumah tersebut, termasuk salah satu janjinya kepada rakyat yang dibuat tanpa syarat dan gratis. “Proyek ini dapat semakin memperdalam kepercayaan masyarakat terhadap kebijakan negara,” kata dia.

Kim juga dilaporkan gemar membuat janji untuk memperbaiki kesenjangan ekonomi yang semakin meningkat di negaranya. Perkembangan proyek rumah gratis di Korea Utara Dilaporkan KCNA, proyek puluhan ribu rumah gratis di Korea Utara akan dipusatkan di daerah Hwasong, tepat di bagian utara Pyongyang.

KCNA mengklaim, pada 2021 sebanyak 10.000 rumah, termasuk menara 80 lantai, telah dibangun di Jalan Songhwa yang terletak di sebelah tenggara Pyongyang. Proyek tersebut kemudian dipindahkan ke Jalan Hwasong. Pada 2022, pemerintah mengklaim sudah membangun 10.000 rumah lainnya.

Baca Juga :  Buruh Sukabumi sudah punya rumah wajib ikut Tapera? Ini 10 profesi sasaran Tabungan Perumahan Rakyat

Pemerintah setempat merencanakan, tahap ketiga proyek tersebut ditargetkan selesai pada April 2024. Meskipun demikian, citra satelit menunjukkan banyak rumah yang dibangun dalam beberapa tahun terakhir masih kosong.

Lewat tayangan media pemerintah baru-baru ini, rumah gratis di Jalan Songhwa dan Hwasong terlihat belum ramai dengan lalu-lalang orang dibandingkan dengan wilayah lain di Pyongyang.

Kondisi ini menunjukkan, rumah-rumah tersebut kemungkinan belum terisi penuh meskipun media pemerintah mengklaim bahwa pihak berwenang telah menyediakan semuanya untuk masyarakat secara gratis.

Hal ini mungkin terjadi karena beberapa rumah belum mendapatkan pembeli di pasar real estate yang resmi di Korea Utara. Tak hanya itu, sepinya proyek Kim Jong Un juga dapat terjadi karena kekhawatiran terhadap kualitas konstruksi atau akses air dan listrik di lantai atas.

Sebagai informasi, sebanyak 30.000 rumah atau lebih telah dibangun dari pilar beton dan besi beton. Rumah tersebut menggunakan dinding yang terbuat dari batu bata beton buatan tangan. Bentuknya dilaporkan tidak konsisten dan dihaluskan dengan mortar.

Berita Terkait

Pangeran MbS tegaskan sikap Arab Saudi: Gaza milik Palestina!
Demo Gen Z di Nepal: Flexing anak pejabat, larangan medsos hingga sulitnya pekerjaan
Diplomat RI di Peru tewas setelah ditembak tiga kali dari jarak dekat
Beda dengan Indonesia, anggota DPR Swedia: Kami warga biasa, tak dapat tunjangan
Bukan cuma Indonesia, ini 5 negara rayakan hari kemerdekaan bulan Agustus
Intervensi saksi pengadilan, Presiden Kolombia masih berkuasa divonis 12 tahun penjara
Momen PM Inggris gelar rapat kabinet darurat untuk akui Negara Palestina
Setelah Perancis, kini Kanada akui Negara Palestina di Sidang Umum PBB

Berita Terkait

Jumat, 12 September 2025 - 01:36 WIB

Pangeran MbS tegaskan sikap Arab Saudi: Gaza milik Palestina!

Rabu, 10 September 2025 - 22:11 WIB

Demo Gen Z di Nepal: Flexing anak pejabat, larangan medsos hingga sulitnya pekerjaan

Selasa, 2 September 2025 - 22:03 WIB

Diplomat RI di Peru tewas setelah ditembak tiga kali dari jarak dekat

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 23:22 WIB

Beda dengan Indonesia, anggota DPR Swedia: Kami warga biasa, tak dapat tunjangan

Minggu, 10 Agustus 2025 - 02:52 WIB

Bukan cuma Indonesia, ini 5 negara rayakan hari kemerdekaan bulan Agustus

Berita Terbaru

Sukabumi

Innalillahi, rumah ustadz di Surade Sukabumi ludes terbakar

Senin, 15 Sep 2025 - 14:32 WIB

Kantor PLTA Ubrug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat - Ist

Headline

5 pembangkit listrik tertua di Indonesia, satu di Sukabumi

Senin, 15 Sep 2025 - 11:49 WIB

Kantor PLTA Ubrug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat - Ist

Khazanah

Mengintip interior dan mengenal sejarah PLTA Ubrug Sukabumi

Senin, 15 Sep 2025 - 00:17 WIB