5 fakta Kecamatan Kabandungan, daerah kaya yang jadi lumbung kemiskinan di Sukabumi

- Redaksi

Sabtu, 8 Maret 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Salah satu sudut Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi - Istimewa

Salah satu sudut Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi - Istimewa

sukabumiheadline.com – Kabandungan merupakan salah satu kecamatan terluas di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Kecamatan yang beribukota di Desa Kabandungan ini memiliki luas 136,67 km persegi (km2) dari total luas wilayah Kabupaten Sukabumi, yakni 4.164,15 km2.

Kecamatan ini juga menjadi wilayah penyumbang pendapatan asli daerah (PAD) terbesar bersama Kalapanunggal ke kas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi. Tidak tanggung-tanggung, jumlahnya mencapai puluhan miliar Rupiah per tahun. Baca selengkapnya: Jadi orang terkaya ke-5 di Asia, ini profil 2 perusahaan Prajogo Pangestu di Sukabumi

Namun ironisnya, selama bertahun-tahun Kabandungan menjadi lumbung kemiskinan di Sukabumi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Lumbung Kemiskinan

Kondisi jalan rusak ruas Kalapanunggal - Kabandungan, Kabupaten Sukabumi - sukabumiheadline.com
Kondisi jalan rusak ruas Kalapanunggal – Kabandungan, Kabupaten Sukabumi – sukabumiheadline.com

Namun di sisi lain, warga Kecamatan Kabandungan (dan Kalapanunggal) yang meliputi lokasi proyek Salak Binary, lokasi wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Gunung Salak, masih menjadi lumbung kemiskinan di Kabupaten Sukabumi.

Berita Terkait: Sejarah PLTP Gunung Salak, Setor Puluhan Miliar Rupiah per Tahun ke Kas Pemkab Sukabumi

Warga tidak mendapatkan keuntungan yang layak dari tenaga panas bumi yang dihasilkan. Padahal proyek itu sudah peroperasi sejak 1984, bahkan sebelum puluhan PSN baru yang dicetus di era Presiden Joko Widodo. Kecamatan Kalapanunggal dan Kabadungan bertahan menjadi lumbung kemiskinan di Sukabumi hingga saat ini!

Ironisnya, menurut Kepala Bappelitbangda Kabupaten Sukabumi, Aep Majmudin, Kabandungan merupakan kecamatan yang menjadi lumbung kemiskinan di Sukabumi.

“Ini sangat mengkhawatirkan mengingat dua kecamatan ini, Kalapanunggal dan Kabandungan, merupakan lumbung kemiskinan. Sebagian besar mereka memang tinggal di dalam area perkebunan,” jelasnya, Rabu (11/10/2023). Baca selengkapnya: Berharap panas geothermal Gunung Salak di lumbung kemiskinan Sukabumi

Padahal, Kabandungan memiliki sumber daya alam yang telah menghasilkan triliunan Rupiah, yakni Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi (PLTP) Salak. PLTP ini berdiri megah di atas gunung yang terkenal paling angker di Indonesia itu. Namun, keberadaan PLTP ini telah menghasilkan keuntungan yang tidak sedikit, ribuan miliar Rupiah, terhitung sejak beroperasi pada 1994 silam.

Setiap tahun, tidak kurang dari Rp60 miliar hingga Rp80 miliar mengalir ke kas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi, melalui Dana Bagi Hasil (DBH) dan Bonus Produksi (BP).

Angka tersebut tentunya belum termasuk nominal yang diterima Pemkab Bogor, mengingat lokasi PLTP terbesar di Indonesia tersebut berada di antara dua kabupaten di Jawa Barat itu.

Berikut adalah 5 fakta Kecamatan Kabandungan dikutip sukabumiheadline.com dari berbagai sumber.

Baca Juga :  Dana Tak Jelas, Cabor Pendulang Medali Kabupaten Sukabumi Ikut BK Porda Bawa Magic Com

1. Luas daerah menurut desa

IMG 20250306 202600
Letak Kecamatan Kabandungan di tengah peta Kabupaten Sukabumi – Istimewa

Kecamatan Kabandungan memiliki luas total 136,67 kilometer persegi (km2) yang terbagi menjadi 6 desa, yakni Mekarjaya dengan luas 12,90 km2 atau 9,44 persen dari total luas wilayah Kabandungan.

Kemudian, Desa Tugubandung seluas 9,03 km2 (6,61 persen), Desa Kabandungan 9,13 km2 (6,68 persen), Desa Cipeuteuy 30,15 km2 (22,06 persen), Dea Cihamerang 59,94 km2 (43,86 persen), dan Desa Cianaga seluas 15,51 km2 atau 11,35 persen dari total luas Kabandungan.

Kecamatan Kabandungan terbagi ke menjadi 33 Rukun Warga (RW) dan 207 Rukun Tetangga (RT), yang tersebar di 6 desa.

2. Jumlah penduduk menurut desa dan PNS

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sukabumi 2024, total jumlah penduduk Kecamatan Kabandungan sebanyak 46.643 jiwa, terbagi 23.912 laki-laki dan 22.731 perempuan.

Jumlah tersebut tersebar di enam desa yang ada di Kabandungan, yakni:

  1. Desa Mekarjaya terdiri dari 2.088 penduduk laki-laki dan 1.928 perempuan, total penduduk 4.016 jiwa.
  2. Desa Tugubandung dihuni 5.607 laki-laki dan 5.471, total penduduk 11.078 jiwa.
  3. Desa Kabandungan, dihuni 4.549 laki-laki dan 4.354 perempuan, total 8.903 jiwa.
  4. Desa Cipeuteuy berpenduduk 8.425 jiwa, terbagi jadi 4.348 laki-laki dan 4.077 perempuan.
  5. Desa Cihamerang dihuni 4.093 laki-laki dan 3.805 perempuan, total 7.898 jiwa.
  6. Desa Cianaga berpenduduk 3.227 laki-laki dan 3.096 perempuan, total 6.323 jiwa.

Jumlah penduduk Kabandungan sebanyak itu dilayani oleh Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak 12 orang yang semuanya laki-laki. Ke-12 PNS tersebut terbagi masing-masing Golongan I sebanyak 1 orang, Golongan II sebanyak 2 orang, Golongan III 7 orang, dan Golongan IV sebanyak 2 orang.

Baca Juga:

3. Fasilitas pendidikan dan jumlah siswa di Kabandungan

Mengutip data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dan Kementerian Agama 2024, jumlah sekolah dan siswa masing-masing:

  • Sekolah Dasar (SD) 6 buah tersebar di enam desa yang ada.
  • Madrasah Ibtidaiyah (MI) 5 buah
  • Sekolah Menengah Pertama (SMP) 4 buah
  • Madrasah Tsanawiyah (MTs) 5 buah
  • Sekolah Menengah Atas (SMA) 1 buah
  • Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 3 buah
  • Madrasah Aliyah (MA), Akademi/Perguruan Tinggi tidak ada.

Sedangkan, jumlah murid menurut tingkat lendidikan di Kecamatan
Kabandungan 2023/2024, adalah sebagai berikut:

  • Taman Kanak-Kanak
    (TK) sebanyak 86 siswa
  • Raudatul Athfal (RA) sebanyak 111 siswa
  • Sekolah Dasar (SD) 4.874 siswa
  • Madrasah Ibtidaiyah (MI) 606 siswa
  • Sekolah Menengah Pertama (SMP) 1.367 siswa
  • Madrasah Tsanawiyah (MTs) 757 siswa
  • Sekolah Menengah Atas (SMA) 740 siswa
  • Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 340 siswa
Baca Juga :  Puting Beliung di Cidahu Sukabumi, Rumah Hancur 86 Jadi Korban

Sedangkan, jumlah guru menurut tingkat pendidikan di Kecamatan Kabandungan pada 2024, adalah:

  • Taman Kanak-Kanak (TK) 10 guru
  • Raudatul Athfal (RA) 9 guru
  • Sekolah Dasar (SD) 166 guru
  • Madrasah Ibtidaiyah (MI) 33 guru
  • Sekolah Menengah Pertama (SMP) 56 guru
  • Madrasah Tsanawiyah
    (MTs) 74 guru
  • Sekolah Menengah Atas (SMA) 34 guru
  • Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 25 guru

4. Fasilitas Kesehatan

Banyaknya Desa/Kelurahan yang memiliki sarana kesehatan menurut jenis sarana kesehatan di Kecamatan
Kabandungan, 2021–2023:

  • 0 Rumah Sakit
  • 0 Rumah Sakit Bersalin
  • 0 Poliklinik/Balai Pengobatan
  • 1 Puskesmas Rawat Inap
  • 1 Puskesmas Tanpa Rawat Inap
  • 0 Apotek

Sedangkan, jumlah tenaga kesehatan di Kecamatan Kabandungan menurut jenis keahlian, pada 2023 sebanyak 23 orang, dengan rincian sebagai berikut:

  • Dokter Umum 2 orang dan Dokter Gigi tidak ada
  • Perawat 9 orang
  • Bidan 11 orang
  • Tenaga Gizi 1 orang

Baca Juga: Ini lho 5 kecamatan yang menjadi lumbung padi di Kabupaten Sukabumi

5. Ekonomi

Mayoritas penduduk Kecamatan Kabandungan bermatapencaharian sebagai petani dengan jenis komoditas  tanaman sayuran dan buah-buahan semusim.

Menurut data BPS Pertanian Hortikultura SPH-SBS, jenis tanaman yang paling banyak ditanam, adalah cabai besar 2.960 ton pada 2024. Lalu cabai keriting 10.866 ton, cabai rawit 520 ton, tomat 2.295 ton, petsai/sawi 4.060 tom, ketimun 5.100 ton,

Luas panen tanaman biofarmaka menurut jenis tanaman
di Kecamatan Kabandungan kuintal

Jahe 4.000 kuintal, Laos/Lengkuas 4.500 kuintal, Kencur 7.000 kuintal, Kunyit 43.000 kuintal.

Baca selengkapnya: Ini daftar 39 kecamatan penghasil buah mangga di Kabupaten Sukabumi

Produksi buah-buahan dan sayuran tahunan menurut jenis tanaman di Kecamatan Kabandungan (kuintal)

Mengutip data BPS Pertanian Hortikultura SPH-BST, berikut hasil buah-buahan dan sayur dari Kabandungan, untuk buah Mangga 175 kuintal, dan Durian 5.668 kuintal. Baca selengkapnya: Hasilkan 235 ton, ini daftar kecamatan penghasil durian di Kabupaten Sukabumi

Kemudian, Pisang 5.200 kuintal, Pepaya 12.000 kuintal, Salak 23 kuintal, Jambu Biji 108 kuintal, Nangka/Cempedak 61 kuintal.

Sedangkan, sayuran Jengkol 70 kuintal, Petai 330 kuintal.

Baca selengkapnya: Gegerbitung lumbung jahe, ini 17 kecamatan penghasil tanaman biofarmaka di Sukabumi

Jumlah Industri Kecil Menengah (IKM) Menurut Jenisnya di Kecamatan Kabandungan

Mengutip data Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sukabumi, Kecamatan Kabandungan memiliki terdapat 81 Industri Kecil dan Menengah (IKM) Agro, 149 IKM Non Agro, total 230 IKM.

Berita Terkait

Kecamatan dengan nilai transaksi dan jumlah pelanggan Perumda AMTJM Kabupaten Sukabumi terbanyak
Hari ini, 111 tahun silam Kota Sukabumi didirikan untuk tempat tinggal warga Belanda
Nirkabel! Tak lama lagi Palabuhanratu dan Cikole Sukabumi bebas kabel listrik dan telepon
Sejarah, tugas dan daftar Jaksa Agung RI dari masa ke masa, pertama tokoh antikorupsi asal Sukabumi
Penduduk miskin Kota Sukabumi naik, ranking berapa se-Jawa Barat?
Bak kamar mayat, angka kematian di Kota Sukabumi 3 kali lipat dari kelahiran
Sukabumi berapa? Ini jumlah penduduk kota dan kabupaten se-Jawa Barat 2021-2025
Sepatu hingga sabut kelapa, nilai dan negara tujuan ekspor 16 komoditi non migas Sukabumi

Berita Terkait

Rabu, 2 April 2025 - 03:32 WIB

Kecamatan dengan nilai transaksi dan jumlah pelanggan Perumda AMTJM Kabupaten Sukabumi terbanyak

Selasa, 1 April 2025 - 00:01 WIB

Hari ini, 111 tahun silam Kota Sukabumi didirikan untuk tempat tinggal warga Belanda

Senin, 31 Maret 2025 - 13:00 WIB

Nirkabel! Tak lama lagi Palabuhanratu dan Cikole Sukabumi bebas kabel listrik dan telepon

Minggu, 30 Maret 2025 - 10:00 WIB

Sejarah, tugas dan daftar Jaksa Agung RI dari masa ke masa, pertama tokoh antikorupsi asal Sukabumi

Sabtu, 29 Maret 2025 - 01:01 WIB

Penduduk miskin Kota Sukabumi naik, ranking berapa se-Jawa Barat?

Berita Terbaru