sukabumiheadline.com – Fenomena alam di Sukabumi, Jawa Barat, didominasi oleh bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor akibat curah hujan tinggi dan kondisi geografisnya.
Bencana hidrometeorologi sering terjadi di wilayah selatan seperti Cisolok, Ciemas, Ciracap, Kalibunder, dan Jampang Kulon, yang memicu kerusakan infrastruktur dan pengungsian massal.
Belum lagi ancaman gempa bumi karena aktivitas sesar (Sesar Cimandiri), hingga muncul fenomena tak terduga seperti tanah retak akibat pergerakan tanah, menunjukkan kerentanan wilayah ini terhadap perubahan alam yang ekstrem.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Baca Juga: 4 masalah lingkungan di Sukabumi yang tidak pernah selesai
1. Bencana Hidrometeorologi (Banjir dan Longsor)

Penyebab: Hujan deras berkepanjangan dan kondisi tanah yang labil.
Lokasi Sering Terjadi: Sukabumi Selatan seperti Ciemas, Ciracap, Surade, Jampang Kulon, Cisolok, Simpenan, Kalibunder, hingga Cikembar dan Jampang Tengah.
Dampak: Rumah terendam, jembatan putus, akses jalan terputus, warga mengungsi, dan kerusakan infrastruktur publik.
Peristiwa Terbaru: Akhir 2024 dan awal 2025, terjadi banjir dan longsor besar yang merendam ratusan rumah dan memutus akses logistik di Cisolok.
Baca Juga: Climate Data: Sukabumi diguyur hujan hingga akhir 2025, cek suhu harian tertinggi dan terendah
2. Aktivitas Tektonik (Gempa Bumi)

Penyebab: Lokasi Sukabumi dilewati oleh sesar aktif, terutama Sesar Cimandiri, dari Palabuhanratu hingga sejumlah kecamatan di wilayah utara.
Dampak: Sering terjadi gempa bumi dengan magnitudo bervariasi, meskipun tidak selalu besar, tetapi menjadi ancaman rutin.
Sukabumi juga disebut sebagai daerah yang potensial terdampak gempa bumi megathrust. Baca selengkapnya: Sukabumi, Pangandaran, Tasikmalaya, Garut dan Cianjur berpotensi terdampak megathrust
3. Air Terjun Dadakan
Munculnya air terjun kecil yang tiba-tiba di area pemukiman akibat aliran air yang tidak biasa setelah hujan deras. Fenomena lebih disebabkan perilaku warga yang kerap membuang sampah sembarangan. Sehingga, menyebabkan saluran drainase menjadi mampet.
Air terjun dadakan ini selalu terjadi di wilayah Ciaul, Kota Sukabumi.
4. Tanah Retak

Fenomena retakan tanah yang pernah terjadi dan dianalisis oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), sering terkait dengan kondisi geologis setempat.
Fenomena ini banyak terjadi di wilayah selatan Kabupaten Sukabumi, dari mulai Palabuhanratu, Nyalindung, Bantargadung, hingga Lengkong. Baca selengkapnya: Waspada hujan di atas normal, bencana Tanah Bergerak di Sukabumi menurut pakar geologi ITS
5. Lubang misterius

Fenomena sinkhole atau lubang raksasa di Sukabumi merupakan peristiwa geologi yang telah beberapa kali terjadi, terutama di Kampung Legoknyenang RT 005/002, Desa Sukamaju, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi.
Ahad, 28 April 2024, muncul sebuah sinkhole di area persawahan warga dengan kedalaman mencapai belasan meter. Peristiwa serupa juga pernah terjadi di lokasi yang sama pada April 2019 dengan diameter mencapai 16 meter dan kedalaman 12 meter. Baca selengkapnya: Tinjauan pakar geologi soal fenomena sinkhole di dunia, nomor 5 di Sukabumi
Berita Terkait: Mengingat 5 jenis bencana alam kerap terjadi dan potensi terjadi di Sukabumi
Faktor Pemicu Bencana

1. Perubahan Iklim: Membuat intensitas hujan ekstrem meningkat, memperparah bencana.
2. Kerusakan Lingkungan: Aktivitas seperti perizinan tambang yang berlebihan dan penebangan hutan dianggap memperbesar risiko longsor dan bencana lainnya.









