5 Jenderal Gugur, Pejabat di Sekeliling Putin Dikabarkan Terpecah

- Redaksi

Senin, 21 Maret 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Vladimir Putin. l Ilustrasi: Fery Heryadi

Vladimir Putin. l Ilustrasi: Fery Heryadi

SUKABUMIHEADLINE.com l Kondisi internal pemerintah Rusia dikabarkan terpecah terkait invasi ke Ukraina, dengan seorang komandan intelijen Rusia ditempatkan di bawah tahanan rumah. Kolonel Jenderal Sergei Beseda, Kepala Dinas Kelima dari Dinas Intelijen FSB Rusia, dan Wakil Beseda ditahan di bawah tahanan rumah.

Informasi tersebut diberitakan The Jerusalem Post pada Sabtu (19/3/2022), dari lembaga pemikir nonpartisan Pusat Analisis Kebijakan Eropa (CEPA).

Divisi Kelima Dinas Intelijen FSB Rusia bertanggung jawab untuk informasi intelijen kepada Presiden Rusia Vladimir Putin tentang Ukraina menjelang perang.

“Sepertinya dua minggu perang, Putin sadar bahwa dia benar-benar melakukan kesalahan. Kementerian, takut akan tanggapannya, dan hanya akan memberi tahu Putin apa yang ingin dia dengar,” tulis jurnalis investigasi Rusia Irina Borogan dan Andrei Soldatov dalam laporan CEPA.

Sementara, Departemen Informasi Operasi (DOI), cabang intelijen asing FSB, sejak didirikan sebagai direktorat pada akhir 1990-an. Pihak Rusia belum mengonfirmasi laporan bahwa Kolonel Jenderal Beseda berada di bawah tahanan rumah.

Beseda juga menjadi sasaran sanksi yang diterapkan oleh Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Uni Eropa pada 2014, ketika konflik pecah di Ukraina dan Rusia menduduki Krimea.

Baca Juga :  Kemenlu Rusia: Barat Telah Dihancurkan Tanpa Satu Tembakan Pun

Pada Sabtu (19/3/2022), seorang pejabat AS mengatakan kepada The Wall Street Journal bahwa laporan-laporan soal Beseda yang ditempatkan di bawah tahanan adalah “kredibel“.

Pejabat tersebut juga mengklaim perpecahan terjadi antara FSB dan Kementerian Pertahanan Rusia mengenai invasi ke Ukraina. Sementara laporan media asing dan pejabat asing menunjukkan bahwa pihak pertama Rusia pada awalnya meyakini dapat mengambil alih Kyiv, ibu kota Ukraina, dalam hitungan hari.

Akan tetapi, hampir sebulan kemudian pasukan Rusia masih gagal melakukannya, karena perlawanan yang kuat dari Ukraina dan bantuan Barat mengalir ke negara itu.

Berita Terkait

Tim Pembentukan Negara Palestina resmi disahkan, Perancis ketua
Ini peta Palestina terbaru versi pemerintah Inggris dan keterangan yang diubah
Bantuan kemanusiaan ke Gaza dikawal kapal perang Italia dan Spanyol
Resmi, 3 negara sekutu dekat Amerika Serikat akui kedaulatan Palestina, satu tetangga RI
Kim Jong-un gencarkan hukuman mati bagi warga Korea Utara yang nonton film luar negeri
Respons Israel, OKI akan bentuk NATO versi negara Muslim
Negara Palestina merdeka, ini daftar negara pro, abstain dan menolak
Pangeran MbS tegaskan sikap Arab Saudi: Gaza milik Palestina!

Berita Terkait

Sabtu, 27 September 2025 - 04:00 WIB

Tim Pembentukan Negara Palestina resmi disahkan, Perancis ketua

Jumat, 26 September 2025 - 19:11 WIB

Ini peta Palestina terbaru versi pemerintah Inggris dan keterangan yang diubah

Jumat, 26 September 2025 - 14:16 WIB

Bantuan kemanusiaan ke Gaza dikawal kapal perang Italia dan Spanyol

Senin, 22 September 2025 - 14:06 WIB

Resmi, 3 negara sekutu dekat Amerika Serikat akui kedaulatan Palestina, satu tetangga RI

Sabtu, 20 September 2025 - 20:41 WIB

Kim Jong-un gencarkan hukuman mati bagi warga Korea Utara yang nonton film luar negeri

Berita Terbaru

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi - Kang Dedi Mulyadi

Jawa Barat

Kebijakan Dedi Mulyadi Rp1.000 Sapoe diragukan warga Sukabumi

Senin, 6 Okt 2025 - 19:25 WIB

Peneliti temukan fakta-fakta baru di Gunung Padang - Ist

Khazanah

Peneliti temukan fakta-fakta baru di Gunung Padang

Senin, 6 Okt 2025 - 12:30 WIB