7 Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di Sukabumi Penuh Hingga Waiting List

- Redaksi

Selasa, 29 Juni 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Suasana di RSUD R Syamsudin SH Sukabumi. | Foto: Ilham Fadillah

Suasana di RSUD R Syamsudin SH Sukabumi. | Foto: Ilham Fadillah

SUKABUMIHEADLINES.com – Satgas Penanganan Covid-19 Kota Sukabumi mencatat tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di tujuh rumah sakit rujukan telah penuh 100 persen per hari ini, Selasa, 29 Juni 2021.

Tujuh rumah sakit tersebut di antaranya RSUD R Syamsudin SH, RSI Assyifa, RS Hermina, RS Bhayangkara, RSUD Al-Mulk, RSUD Sekarwangi hingga RS Betha Medika.

Bukan hanya penuh, namun BOR di ketujuh rumah sakit rujukan tersebut sudah ada yang sampai pada waiting list.

Dalam data yang dirilis Satgas, waiting list di ruang isolasi dan IGD mencapai 30, RSI Assyifa 23, RS Hermina 17, RSUD Al-Mulk full, RSUD Sekarwangi 20, RS Betha Medika 15

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Sukabumi, Wahyu Handriana mengatakan hal tersebut karena kasus konfirmasi positif terus melonjak.

“Secara hitungan sudah mencapai 100 persen,” ungkap Wahyu saat dihubungi sukabumiheadlines.com, Selasa siang.

Baca Juga :  Biadab! Pria Tua Bangka di Cicurug Sukabumi Berulang Kali Cabuli Gadis Usia 6 Tahun

Diketahui, dalam sepekan terakhir Satgas kemudian melakukan penambahan tempat tidur dengan membuka ruangan isolasi baru. Dari total keseluruhan, lanjut Wahyu, ada sekitar 180 tambahan tempat tidur.

“Awalnya hanya 160, sampai sekarang 180, nanti kita coba lagi untuk tambah,” ungkapnya

Adapun beberapa ruang yang sengaja masih kosong disediakan hanya untuk pasien dengan kasus tertentu. “Isolasi khusus pasien cuci darah, kebidanan dan untuk anak,” kata Wahyu.

Saat ini, Wahyu melanjutkan, strategi penambahan ruangan akan dilakukan terus secara bertahap. “Ketika pembukaan ruangan baru masih dirasa kurang, maka akan disediakan tambahan kembali untuk mengantisipasi lonjakan kasus baru,” tandasnya.

Berita Terkait

Neng Eva Faoziah, gadis 14 tahun asal Cikadu Sukabumi menghilang tanpa pamit
TKD dipangkas, DPRD Kabupaten Sukabumi tak mau bergantung ke pusat
Pria di Sukalarang Sukabumi dibacok OTK saat lalin macet
Depresi faktor ekonomi, pria di Surade Sukabumi tewas tergantung di pohon
Pria asal Simpenan Sukabumi tewas gandir di Regol
Pisah Sambut Dandim 0622/Sukabumi, Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi sampaikan ini
Pria 40 tahun asal Cicantayan Sukabumi tewas tenggelam dalam sumur
Wali Kota Sukabumi lantik pejabat eselon II dan Direktur Perumda BPR

Berita Terkait

Selasa, 14 Oktober 2025 - 02:17 WIB

Neng Eva Faoziah, gadis 14 tahun asal Cikadu Sukabumi menghilang tanpa pamit

Senin, 13 Oktober 2025 - 21:15 WIB

TKD dipangkas, DPRD Kabupaten Sukabumi tak mau bergantung ke pusat

Senin, 13 Oktober 2025 - 18:30 WIB

Pria di Sukalarang Sukabumi dibacok OTK saat lalin macet

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 20:56 WIB

Depresi faktor ekonomi, pria di Surade Sukabumi tewas tergantung di pohon

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 19:46 WIB

Pria asal Simpenan Sukabumi tewas gandir di Regol

Berita Terbaru

Pria di Sukalarang Sukabumi dibacok OTK saat lalin macet - Ist

Sukabumi

Pria di Sukalarang Sukabumi dibacok OTK saat lalin macet

Senin, 13 Okt 2025 - 18:30 WIB