sukabumiheadline.com l NAGRAK – Seorang pria asal Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat menanam buah yang terbilang masih jarang diminati para petani buah di Sukabumi, yakni buah jeruk dekopon.
Saepudin (30) kini tengah fokus membudidayakan jeruk dekopon di Kampung Bojongkawung RT 03/01, Desa Girijaya, Kecamatan Nagrak.
Jeruk asal Jepang ini tengah menjadi primadona lantaran rasanya yang manis dan tanpa biji. Selain jeruk dekopon, Saepudin bersama adiknya, Wanda (29) juga tengah membudidayakan jambu air deli dan pembibitan tanaman hias.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Saepudin dan Wanda menanam jeruk dekopon di atas lahan milik sang paman seluas 3.000 meter persegi. Dalam waktu dua tahun saja, dua bujangan ini bisa menghasilkan panen jeruk dekopon sebanyak dua ton. Hasil panen kemudian mereka jual ke pengepul di daerah Sukaraja, Kabupaten Sukabumi dengan harga Rp40.000 per kilogram. Baca lengkap: Petani Girijaya Sukabumi Budidaya Jeruk Dekopon, Buah Manis Tanpa Biji dari Jepang
Informasi dihimpun, jeruk dekopon mulai dikembangkan sejak awal tahun 2014. Jeruk dekopon memiliki sedikit perbedaan dengan jeruk-jeruk lainnya yang sering beredar di pasaran.
Jeruk dekopon memiliki tekstur lebih besar jika dibandingkan dengan jeruk lokal. Kulitnya pun lebih tebal, dagingnya tidak memiliki biji, dan bentuknya selintas mirip buah pir.
Salah seorang petani yang mengembangkan jeruk dekopon adalah Hendi Rustandi. Ia mengaku mulai menanam jeruk tersebut sejak tahun lalu. Di atas kebun seluas 500 meter persegi, Hendi dengan telaten menanam jeruk tersebut setiap hari.
Dalam sekali panen setiap dua minggu, Hendi mengungkapkan dirinya bisa mendapat 1,5 kuintal. Soal kelebihan jeruk yang ditanamnya, ia menyatakan jeruk asal negeri Sakura itu lebih kaya vitamin C. Bentuknya pun lebih besar dan rasanya lebih segar.
Dengan perawatan yang cenderung mudah dan minim biaya, jeruk dekopon memang dapat menjadi primadona baru bagi dunia pertanian Indonesia.
Di negeri asalnya sendiri jeruk dekopon tergolong buah yang cukup mahal. Harganya berkisar 800 yen atau sekira 80.000 Rupiah per buah.
Dengan produktivitas per pohon mencapai 15-25 kilogram, jeruk dekopon merupakan potensi yang dapat terus dikembangkan agar lebih maksimal.