Film Pendek Karya Sineas Muda Nahdlatul Ulama Jadi 5 Terbaik ACFFEST

- Redaksi

Senin, 1 Januari 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Logo ACFFEST 2023. l Istimewa

Logo ACFFEST 2023. l Istimewa

sukabumiheadline.com l Film pendek Domba-domba Tersesat yang Bikin Buyar besutan sineas muda Nahdlatul Ulama (NU) berhasil lolos ke dalam lima besar ACFFEST (Anti-Corruption Film Festival) 2023 yang tahun ini mengambil tema “Suaramu, Suara Kita, Suara Nurani”.

Muhammad Vedy Susanto, sutradara film pendek tersebut hadir pada malam penganugerahan ACFFEST 2023 di Gedung Pusat Perfilman Usmar Ismail pada Jumat (8/12/2023).

Vedy mengungkapkan, waktu persiapan syuting film Domba-domba Tersesat yang Bikin Buyar ini terbilang singkat. Namun, ia tak main-main dalam segala proses pembuatan film ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kesungguhannya dalam membuat film ini berbuah manis karena akhirnya berhasil menduduki peringkat lima besar dari total 341 peserta kompetisi film pendek.

Ajang kompetisi ini diadakan dalam dua kategori, kategori film pendek dan kategori ide cerita film pendek. Dari lima finalis tiap kategori, hanya diambil dua pemenang sebagai Jury Prize dan Best Movie ACFFEST 2023.

Untuk kategori film pendek, Jury Prize dimenangkan oleh film berjudul Pelat Merah dari Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Barat.

Baca Juga :  Warga Sukabumi Pernah Nonton yang Mana? 5 + 5 Film Gagal Box Office dan Rugi Bandar

Sementara kategori Best Movie dimenangkan oleh film berjudul Air Mata Penyesalan dari Sinema Media Kreatif Bekasi.

Kendati belum berkesempatan meraih kemenangan, Vedy merasa senang dan cukup puas filmnya lolos sebagai finalis ACFFEST 2023. Padahal, ini pertama kalinya mengikuti kompetisi ACFFEST 2023.

“Senang karena ini menjadi pengalaman berharga bisa ikut festival dan nonton film yang bagus, yang jadi juara. Bisa jadi pelajaran untuk ke depan bisa bikin film yang lebih baik lagi,” kata Vedy dilansir dari nu.or.id.

Ia juga mengungkapkan bahwa tidak menutup kemungkinan akan mengikuti kompetisi ACFFEST berikutnya.

Bagi Vedy, lolos sebagai lima besar sudah termasuk apresiasi yang baik. Ia menambahkan bahwa film-maker sepertinya mungkin tidak menjadikan predikat juara sebagai tujuan utama.

Namun, lebih dari itu ia ingin pesan dari film yang dibuatnya bisa tersampaikan dan dinikmati lebih luas oleh banyak orang.

Malam penganugerahan ACFFEST 2023 dihadiri oleh Ketua KPK Nawawi Pomolango, Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron, serta beberapa pejabat gubernur dan bupati dari domisili asal finalis ACFFEST 2023.

Baca Juga :  Novel Baswedan: Ganjar Pranowo Tidak Terlibat Korupsi

Kompetisi ini merupakan kompetisi tahunan yang rutin diadakan oleh KPK. Tujuannya, kegiatan ini sebagai ajang para sineas untuk berkarya dengan pesan kuat dari keresahan atas praktik korupsi yang terjadi.

Pada 2023 ini, penyelenggaraan ACFFEST memasuki tahun kesepuluh. Nantinya, film-film yang lolos sebagai finalis akan ditampilkan untuk mengedukasi masyarakat terhadap gerakan antikorupsi.

Regulasi Kompetisi Film Pendek Fiksi ACFFEST 2023

Untuk informasi, ACFFEST 2023 mengharuskan seluruh karya yang didaftarkan harus mengangkat tema Antikorupsi dengan memuat nilai nilai Antikorupsi (Kejujuran, Kedisiplinan, Kepedulian, Tanggung Jawab, Kerja Keras, Kesederhanaan, Kemandirian, Keberanian dan Keadilan) (boleh pilih salah satu).

Kemudian, kategori karya yang dikompetisikan yaitu Film fiksi pendek (durasi maks. 15 menit) dan merupakan  karya orisinal dari pendaftar yang diproduksi pada tahun 2021-2023.

Karya juga wajib berbahasa daerah dan bahasa asing baik sebagian ataupun sepenuhnya, wajib mencantumkan takarir/subtitle bahasa Indonesia.

Setiap karya yang didaftarkan tidak diperkenankan menggunakan musik/gambar dari pihak lain tanpa persetujuan dari pihak tersebut.

Selain itu, KPK berhak menggunakan hasil film finalis ACFFest 2023 untuk keperluan non komersial seperti: pendidikan, sosialisasi dan kampanye antikorupsi di berbagai media tanpa batas waktu.

Berita Terkait

Telusur jalur pendakian Gunung Salak hingga Puncak Manik via Cicurug Sukabumi dan biaya
7 gaya rambut 2025 lagi hits ala Rudy Hadisuwarno, bikin cowok Sukabumi tampak gentle
Nama bayi terpopuler di Indonesia, 10 laki-laki dan perempuan
JajaP on Bandros: Sport tourism kolaborasi Persib- Pemkot Bandung
10 nama terpopuler di Indonesia versi e-KTP, warga Sukabumi banyak gunakan
Inspiratif, kepsek perempuan di Sukabumi ubah SD jadi destinasi wisata budaya edukatif
Syuting di Sukabumi, jumlah penonton Panggil Aku Ayah hasilkan Rp30 miliar
Menyelinap ke Desa Penari Sukabumi, berawal dari sumpah serapah kepala kampung

Berita Terkait

Minggu, 2 November 2025 - 11:00 WIB

Telusur jalur pendakian Gunung Salak hingga Puncak Manik via Cicurug Sukabumi dan biaya

Sabtu, 1 November 2025 - 21:09 WIB

7 gaya rambut 2025 lagi hits ala Rudy Hadisuwarno, bikin cowok Sukabumi tampak gentle

Kamis, 30 Oktober 2025 - 15:23 WIB

Nama bayi terpopuler di Indonesia, 10 laki-laki dan perempuan

Rabu, 29 Oktober 2025 - 21:43 WIB

JajaP on Bandros: Sport tourism kolaborasi Persib- Pemkot Bandung

Rabu, 29 Oktober 2025 - 10:00 WIB

10 nama terpopuler di Indonesia versi e-KTP, warga Sukabumi banyak gunakan

Berita Terbaru