Kisah ayahnya diremehkan karena dianggap gagal, Dokter Tirta akhirnya mualaf

- Redaksi

Jumat, 10 Mei 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kisah ayahnya diremehkan karena dianggap gagal, Dokter Tirta akhirnya mualaf - Istimewa

Kisah ayahnya diremehkan karena dianggap gagal, Dokter Tirta akhirnya mualaf - Istimewa

sukabumiheadline.com – Dokter Tirta akhirnya memutuskan mualaf pada 2021 lalu, usai melewati proses panjang mengenal agama Islam lebih dalam. Laki-laki 32 tahun itu awalnya terlahir dari pasangan orangtua yang berbeda agama.

Sang ayah yang merupakan keturunan Jawa memeluk agama Islam. Sementara ibunya yang berasal dari keturunan tionghoa merupakan non-Muslim.

Dikutip dari YouTube Konklusion, Tirta memulai kisahnya dengan menceritakan masa kecil yang cukup sulit akibat keterbatasan ekonomi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Beranjak dewasa, Tirta berupaya bangkit usai memahami kondisi kedua orangtuanya. Salah satu hal yang membuat tirta bangkit dari keterpurukan diawali dari persoalan agama.

Baca Juga :  Kisah Tere Menjadi Mualaf, Berkat Surat Cinta dari Allah SWT

Kala itu ia mendapat kabat bahwa ketika seorang ayah yang merupakan Musim, memiliki anak non-Muslin, maka ia dinyatakan gagal menjadi orang tua.

“Gue ngga tahu ini benar ngga ya, punya istri non-muslim, ini tergantung anaknya. Kalau anaknya ini non Muslim, bokapnya dianggap gagal, bisa diadili di sana (akhirat),” kata Tirta seperti dilihat Rabu, 3 April 2024.

Saat itu, lanjut dia, secara tidak sengaja terdengar suara sang ayah tengah curhat pada ibunya Dokter Tirta. Dalam curhatnya sang ayah mengungkap ketika dalam perjalanan umrah, ia mendapat nasihat soal keyakinan anak.

Baca Juga :  I Gede Suharja Izinkan Mahalini Mualaf

Sang ayah disebut telah gagal menjadi orang tua karena tak bisa membawa anaknya menjadi Muslim yang baik.

“Bokap gue curhat ke nyokap waktu gue SMA, gue denger, bokap gue mau umrah, itu di pesawat, dia curhat sambil nangis. Dia dihujat satu pesawat bahwa, ‘Kamu nggak usah umroh, kamu didik anak kamu aja gagal,” kisahnya.

Seketika Tirta merasa geram mendengar kisah sang ayah yang diremehkan orang lain. Perasaan kesal itu ia pendam selama lima tahun hingga akhirnya memutuskan memeluk agama Islam pada usia 22 tahun.

Keyakinan sebagai Muslim masih terus ia jalankan hingga saat ini. Meski begitu, ia mengaku tetap menghormati dan menghargai agama lain.

Berita Terkait

Dibenamkan ke neraka! Dalil dan penjelasan hukum menebang pohon dalam Islam
Mengenang syarat Bung Hatta diasingkan ke Sukabumi dan pengorbanan untuk sahabat
Haram! Hukum semir rambut dengan warna hitam dalam Islam
Mengenal sejarah 3 zaman Paroki Santo Joseph dan perkembangan Katolik di Sukabumi
Kisah Tatiana, gadis pemberani dari Jampang Tengah Sukabumi dihukum mati di Groningen
Sejarah Gedung Sate: Nama awal, data teknis hingga konsep arsitektur
Bolehkah shalat Tahajud tanpa tidur terlebih dulu? Begini maknanya menurut ulama
Perempuan dan wanita dalam terjemahan AlQuran: Islam realisasikan kesetaraan gender

Berita Terkait

Rabu, 3 Desember 2025 - 14:11 WIB

Dibenamkan ke neraka! Dalil dan penjelasan hukum menebang pohon dalam Islam

Senin, 1 Desember 2025 - 00:09 WIB

Mengenang syarat Bung Hatta diasingkan ke Sukabumi dan pengorbanan untuk sahabat

Minggu, 30 November 2025 - 22:37 WIB

Haram! Hukum semir rambut dengan warna hitam dalam Islam

Minggu, 30 November 2025 - 21:02 WIB

Mengenal sejarah 3 zaman Paroki Santo Joseph dan perkembangan Katolik di Sukabumi

Minggu, 30 November 2025 - 13:49 WIB

Kisah Tatiana, gadis pemberani dari Jampang Tengah Sukabumi dihukum mati di Groningen

Berita Terbaru