sukabumiheadline.com – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi akan mulai mengembangkan gedung sekolah-sekolah buka lagi dari tembok dan beton, namun dari bahan bambu.
Hal itu diungkapkan Dedi Mulyadi di video yang diunggah akun Instagram Jabar Digital Service, dikutip sukabumiheadline.com, Sabtu (24/5/2025). Namun, Dedi menjelaskan bahwa bangunan sekolah dari bambu tersebut diprioritaskan di wilayah pegunungan.
“Saya sudah punya tim untuk nanti membangun sekolah-sekolah dari bambu di wilayah-wilayah pegunungan,” kata gubernur yang akrab dipanggil Bapak Aing itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Baca Juga: Petani Sukabumi wajib tahu, bambu asal Indonesia mengandung harta karun diincar AS dan India

Dengan adanya rencana tersebut, maka Kabupaten Sukabumi berpeluang mendapatkan jatah lebih dulu. Hal itu karena daerah ini merupakan penghasil batang bambu terbesar di Tatar Pasundan, selain Garut dan Tasikmalaya.
Berita Terkait: UMKM anyaman bambu di Sukabumi dan gempuran produk berbahan plastik
Menurut data Jabar Digital Service, Kabupaten Sukabumi menghasilkan 9,3 juta batang bambu per tahun. Sementara, Kabupaten Garut hasilkan 8,3 juta batang bambu per tahun, dan Tasikmalaya sebanyak 7,5 batang bambu per tahun.
Baca Juga: UMKM anyaman bambu di Sukabumi dan gempuran produk berbahan plastik
Untuk informasi, daerah penghasil batang bambu terbanyak lainnya di Jawa Barat, adalah Kabupaten Bekasi. Meskipun wilayahnya paling dekat dengan Jakarta, namun Bekasi banyak ditumbuhi pohon bambu.
Selain Margahayu di Kota Bekasi, kecamatan lain di Kabupaten Bekasi juga dikenal sebagai daerah penghasil bambu, yakni Bojongmanggu. Diketahui, di kecamatan ini terdapat enam desa, yakni Desa Medalkrisna, Sukabungah, Sukamukti, Bojongmangu, Karang Indah dan Karangmulya.
Semua desa yang berada di Kecamatan Bojongmangu, Kabupaten Bekasi merupakan penghasil bambu. Namun, desa yang paling banyak menghasilkan bambu, yaitu Bojongmangu.