sukabumiheadline.com – Program Tim pengelola sampah Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Yuni Sarah atau Yuk Nikmati Sampah Jadi Rupiah, masuk nominasi terbaik lomba inovasi pengolahan sampah terbaik Provinsi Jawa Barat.
Program ini merupakan garapan KSM dari Desa Kertayasa, Kecamatan Sindangagung, Kabupaten Kuningan. Saat ini, Kertayasa bahkan jadi salah satu nominasi desa terbaik kategori inovasi pengolahan sampah skala desa tingkat propinsi Jawa Barat untuk diajukan ke tingkat nasional.
Karena itulah Desa Kertayasa baru saja didatangi Ketua Tim Verifikasi Pejabat Fungsional Penggerak Swadaya Masyarakat (PSM) Ahli Muda Propinsi Jawa Barat, Suhartono, Senin (9/6/2025). Ia mengatakan, pihaknya sengaja datang mengecek langsung apakah data yang dilaporkan ke Provinsi tersebut, sama dengan data kondisi di lapangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain mengecek langsung, tim penilai juga memperbanyak dialog dengan warga setempat dalam upaya mengedukasi masyarakat terkait pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
“Kami juga secara khusus memberikan apresiasi kepada Tim pengelola sampah Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Yuni Desa Kertayasa yang didukung sepenuhnya oleh pemerintah desa dalam melaksanakan pengolahan sampah skala desa,” ujarnya.
Ia mengatakan Desa Kertayasa yang mewakili Kabupaten Kuningan pada lomba inovasi pengolahan sampah setelah melewati beberapa verifikasi sudah masuk nominasi empat besar untuk direkomendasikan ke tingkat nasional.
“Artinya empat desa yang mewakili tiap kabupaten kota akan memperebutkan posisi ke satu tingkat Provinsi, selanjutnya direkomendasikan untuk mewakili jawa barat ke tingkat nasional,” ucapnya.
Kertayasa sulap sampah jadi rupiah
Dikutip dari laman resmi Desa Kertayasa, Yuni Sarah merupakan inovasi dari Pemerintah Desa Kertayasa bersama Kader Posyandu untuk mengurangi transparansi sekaligus pemberdayaan.
“Dalam penanganan dan pengelolaan sampah dibentuk program yang bernama YUNI SARAH – Yuk Nikmati Sampah Menjadi Rupiah,” kata Kepala Desa Kertayasa, Arief Amarudin, dikutip sukabumiheadline.com, Rabu (11/6/2025).
Dengan program ini, diharapkan masyarakat serta para kader Posyandu dapat berperan dan berpartisipasi dalam memilah sampah rumah tangga.
“Saat ini Posyandu tidak hanya berfungsi sebagai sarana dalam upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM), namun telah bertrasformasi menjadi salah satu Lembaga Kemasyarakatan Desa/Kelurahan (LKD/K),” ujarnya.
Ketua PKK Desa Kertayasa Eva Nur Lathifah mengatakan kegiatan Posyandu saat ini selain melaksanakan kegiatan kesehatan juga melaksanakan kegiatan integrasi pelayanan sosial dasar lainnya.
“Pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan, percepatan penganekaragaman konsumsi pangan, peningkatan ekonomi keluarga,” sebutnya.
Pengintegrasian layanan sosial dasar di Posyandu adalah suatu upaya mensinergikan berbagai layanan yang dibutuhkan masyarakat, dan salah satunya adalah pengolahan sampah.
Dengan pengolahan sampah ini, lanjutnya, jadi solusi peningkatan ekonomi dan ketahanan pangan keluarga serta kesejahteraan sosial. Oleh karena itu, Pemdes dan Posyandu menyusun program untuk menanggulangi sampah.
Pemdes dan Posyandu merumuskan permasalah sampah di desanya sebagai berikut:
- Pandangan masyarakat terhadap sampah yang keliru
- Perilaku masyarakat yang tidak ramah lingkungan dan alam
- Sikap permisif masyarakat pada “Kejahatan Lingkungan”
- Minimnya fasilitas untuk simpan, apalagi olah sampah
- Industrialisasi di berbagai sektor kehidupan menjadi mesin penghasil sampah
- Rendahnya literasi masyarakat dalam penanggulangan sampah
- Hampir punahnya ekosistem penanggulangan kekeringan berbasis kearifan lokal
Adapun potensi penanganan sampah saat ini:
- Munculnya Kembali trend cinta kearifan lokal
- Literasi tentang sampah bernilai ekonomi tinggi
- Kesepakatan global tentang Kesehatan lingkungan
- Kebijakan pemerintah yang berpihak pada penanggulangan sampah berbasis komunitas