Menghitung angka kelahiran di Kota Sukabumi 4 tahun terakhir

- Redaksi

Kamis, 10 Juli 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi angka kelahiran bayi - Ist

Ilustrasi angka kelahiran bayi - Ist

sukabumiheadline.com – Angka kelahiran adalah ukuran jumlah kelahiran dalam suatu populasi selama periode waktu tertentu. Ada beberapa jenis angka kelahiran, termasuk angka kelahiran kasar (Crude Birth Rate/CBR) dan angka kelahiran total (Total Fertility Rate/TFR).

Angka Kelahiran Kasar (CBR) adalah jumlah kelahiran per 1.000 penduduk dalam satu tahun. Ini adalah indikator sederhana yang memberikan gambaran umum tentang tingkat kelahiran dalam suatu populasi. Baca selengkapnya: Didominasi balita, ini jumlah penduduk Kota Sukabumi menurut kelompok umur

Angka Kelahiran Total (TFR) adalah rata-rata jumlah anak yang akan dilahirkan oleh seorang wanita selama masa reproduksinya, jika ia hidup hingga akhir masa suburnya dan mengikuti pola kelahiran tertentu. TFR memberikan gambaran yang lebih spesifik tentang tingkat kesuburan dalam suatu populasi.

Mengutip dari Open Data Kota Sukabumi (2025), pada 2021, TFR di kota ini sebanyak 5.761 jiwa. Kemudian pada 2022, sebanyak 5.272 jiwa, dan naik pada 2023 menjadi 5.528 jiwa. Sedangkan pada 2024, angka kelahiran di Kota Sukabumi mencapai 5.994 jiwa.

Berita Terkait: Sukabumi berapa? Ini jumlah penduduk kota dan kabupaten se-Jawa Barat 2021-2025

Faktor-faktor yang memengaruhi angka kelahiran

Beberapa faktor dapat mempengaruhi angka kelahiran, antara lain:

  1. Faktor Demografis: Usia rata-rata pada perkawinan pertama, proporsi wanita dalam usia subur, dan tingkat kesuburan.
  2. Faktor Sosial Ekonomi: Tingkat pendidikan, pendapatan, akses terhadap layanan kesehatan (termasuk kontrasepsi), dan kondisi sosial ekonomi secara umum.
  3. Faktor Budaya: Norma sosial tentang ukuran keluarga, tradisi, dan kepercayaan agama.
Baca Juga :  Profil NIKE, Adam Alis beri kode apparel asal AS ini sponsori Persib, produksi di Sukabumi?

Baca Juga: Membanding angka perceraian di Sukabumi satu tahun terakhir, total 1.600 kasus

Perubahan angka kelahiran

Angka kelahiran dapat berubah dari waktu ke waktu karena berbagai faktor, termasuk perubahan sosial, ekonomi, dan budaya. Misalnya, penurunan angka kelahiran dapat dikaitkan dengan peningkatan biaya hidup, kesadaran akan perencanaan keluarga, dan perubahan nilai-nilai sosial tentang ukuran keluarga.

Data Sensus Penduduk 2010 menunjukkan bahwa angka kelahiran total (TFR) di Indonesia telah menurun dari 5,6 pada tahun 1971 menjadi 2,34 pada tahun 2000, menurut Universitas Indonesia.

Penurunan angka kelahiran ini sejalan dengan perubahan sosial dan ekonomi yang terjadi di Indonesia.

Berita Terkait

Wali Kota Sukabumi tegaskan open bidding JPTP tak ada titipan, aktivis: Basi!
Mudah ditemui di Sukabumi, mengenal konsep bisnis dan asal-usul Warung Madura
Waspada! Ini 5 sesar aktif berdampak langsung ke wilayah Sukabumi
5 pejabat pusat komentari kematian balita Sukabumi, dari menteri hingga Ketua DPR RI
Sukabumi ditampar kasus balita meninggal digerogoti cacing, bak tikus mati di lumbung padi
Profil dan karier Brigjen Pol. Ade Ary Syam Indradi asal Sukabumi, resmi sandang bintang satu
Warga Sukabumi lebih banyak habiskan uang untuk rokok dari pada nasi
Pembangunan kilang minyak Sukabumi masuk Proyek Prioritas HKEN 1 juta barel

Berita Terkait

Selasa, 9 September 2025 - 19:07 WIB

Wali Kota Sukabumi tegaskan open bidding JPTP tak ada titipan, aktivis: Basi!

Rabu, 3 September 2025 - 13:49 WIB

Mudah ditemui di Sukabumi, mengenal konsep bisnis dan asal-usul Warung Madura

Senin, 25 Agustus 2025 - 15:06 WIB

Waspada! Ini 5 sesar aktif berdampak langsung ke wilayah Sukabumi

Senin, 25 Agustus 2025 - 01:14 WIB

5 pejabat pusat komentari kematian balita Sukabumi, dari menteri hingga Ketua DPR RI

Rabu, 20 Agustus 2025 - 01:07 WIB

Sukabumi ditampar kasus balita meninggal digerogoti cacing, bak tikus mati di lumbung padi

Berita Terbaru

Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman. l Istimewa

Internasional

Pangeran MbS tegaskan sikap Arab Saudi: Gaza milik Palestina!

Jumat, 12 Sep 2025 - 01:36 WIB