sukabumiheadline.com – Bertahun-tahun Jalan Kabupaten ruas Parungkuda-Pakuwon rusak parah, warga dan pengguna jalan pun tak henti menyuarakan protesnya. Dari mulai media sosial hingga membentangkan spanduk bernada protes hingga sindiran.
Diberitakan sukabumiheadline.com sebelumnya, ruas jalan tersebut sudah lebih dari 5 tahun mengalami kerusakan di banyak titik. Jalan berlubang dan bergelombang, sehingga membahayakan para pengguna yang melintas.
Seakan kehabisan cara, warga pun menyuarakan protesnya dengan cara sederhana. Jika biasanya spanduk dicetak digital printing, lain hal dengan warga Kampung Pakuwon, Desa Cibodas, Kecamatan Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, membuat spanduk dengan menggunakan spidol warna hitam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pembuat spanduk mengaku sudah ganti plat nomor kendaraan, yang berlaku 5 tahun, namun jalan tersebut masih rusak tanpa adanya perbaikan.
“PLAT NOMOR GEUS GANTI DEUI, EHH JALAN BUTUT KENEH,” demikian bunyi tulisan di spanduk putih berukuran 1,5 meter x 60 cm yang diikatkan pada dua pohon tersebut.

Salah seorang warga Bojonggenteng, Ujang Suherli, menilai protes tersebut sebagai wajar. Terlebih, di ruas Parungkuda-Pakuwon minim lampu penerangan jalan umum (PJU), sehingga rawan tindak kriminal dan kecelakaan.
Ia menilai Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi yang memprioritaskan perbaikan jalan yang jarang dilintasi kendaraan sebagai kebijakan yang aneh.
“Ya wajar saja. Soalnya aneh juga, jalan yang jarang dilintasi kendaraan malah didahulukan diperbaiki. Sedangkan, jalan yang ramai kendaraan justru dibiarkan. Harusnya kan jadi prioritas,” katanya kepada sukabumiheadline.com, Ahad (20/7/2025).

Untuk mengingatkan, sebelumnya sejumlah anggota komunitas pengemudi truk juga sempat melakukan perbaikan dengan menggunakan dana pribadi dan hasil sumbangan warga dan pengendara.