Pelajar Sukabumi menjerit ke KDM, setiap hari ke sekolah bertaruh nyawa

- Redaksi

Minggu, 24 Agustus 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pelajar Sukabumi bertaruh nyawa melintasi Sungai Cikarang - Ist

Pelajar Sukabumi bertaruh nyawa melintasi Sungai Cikarang - Ist

sukabumiheadline.com – Puluhan pelajar di Kampung/Desa Tanjung, Kecamatan Jampang Kulon, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, untuk mengenyam pendidikan pun harus bertaruh nyawa terlebih dahulu.

Para pelajar ini pun meminta bantuan kepada Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi atau biasa dipanggil Kang Dedi Mulyadi (KDM). Bagaimana tidak, setiap hari mereka harus berangkat dan pulang sekolah menerjang arus sungai yang sewaktu-waktu meluap tanpa diduga.

Puluhan pelajar sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP), saling berpegangan erat menyeberangi Sungai Cikarang yang berarus cukup deras.

Karenanya, ada sejumlah pelajar yang diantarkan oleh orang tua mereka dengan cara digendong saat menyeberangi sungai tersebut. Alhasil, videonya viral di berbagai platform media sosial.

Diketahui, mereka mengenyam pendidikan di sekolah yang terletak di luar kecamatan di mana mereka tinggal, yakni di wilayah Desa Mekarmukti, Kecamatan Waluran.

Menurut Kepala Desa Tanjung, Dasep Taofiqul Hiqmah, meskipun berbahaya, antusiasme para pelajar untuk menuntut ilmu tetap tinggi. Hal itu terlihat dari disiplin mereka mematuhi aturan masuk sekolah pukul 06.30 WIB yang ditetapkan Gubernur Jawa Barat.

Baca Juga :  Gudang di Cicurug Sukabumi Bikin Banjir dan LBG Lebih dari Izin, Cheung: Tak Bisa Beri Informasi

“Para pelajar berangkat lebih pagi agar tidak kesiangan. Ada yang (berangkat) pukul 06.00, atau lebih cepat karena mereka harus berjalan kaki ke sekolah,” kata Dasep, Ahad (24/8/2025).

“Aturannya mengikuti karena serentak, karena jadwal masuk setengah tujuh. Jadi harus berangkat sebelum setengah tujuh,” imbuhnya.

Untuk informasi, sebelumnya di lokasi tersebut terdapat jembatan. Namun, terputus dan hilang akibat banjir bandang pada Maret 2025 lalu. Dasep pun berharap pemerintah daerah bisa segera membangun jembatan agar masyarakatnya terutama para pelajar dapat beraktivitas seperti biasa.

Pihaknya mengaku sudah berkirim surat ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi agar dibangun jembatan baru.

“Kemarin sudah kirim surat lagi ke pak Bupati, katanya mau disurvei lagi,” ungkap Dasep.

Berita Terkait

Keracunan MBG: Pemilik SPPG di Sukabumi ungkap dugaan mengejutkan, sabotase?
Bocah 6 tahun di Kabandungan Sukabumi dianiaya kakek temannya
Polisi selidiki motif dan identitas pria asal Sukabumi ditemukan tewas di Garut
Ini dia Ali Saepudin, pria 33 tahun pemotor ugal-ugalan di Cicurug Sukabumi
Pesan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi dalam peringatan Hari Santri Nasional 2025
Pelaku bacok pelajar SMK Teknika Cisaat Sukabumi dibekuk di Cicantayan
Nasib tragis Eem Suhaemi, wanita asal Sukabumi ditemukan tewas dalam sumur
Letak geografis kecamatan terendah di Kota Sukabumi dan terdekat ke ibu kota

Berita Terkait

Minggu, 26 Oktober 2025 - 23:26 WIB

Keracunan MBG: Pemilik SPPG di Sukabumi ungkap dugaan mengejutkan, sabotase?

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 02:07 WIB

Bocah 6 tahun di Kabandungan Sukabumi dianiaya kakek temannya

Jumat, 24 Oktober 2025 - 16:27 WIB

Polisi selidiki motif dan identitas pria asal Sukabumi ditemukan tewas di Garut

Rabu, 22 Oktober 2025 - 20:35 WIB

Ini dia Ali Saepudin, pria 33 tahun pemotor ugal-ugalan di Cicurug Sukabumi

Rabu, 22 Oktober 2025 - 17:57 WIB

Pesan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi dalam peringatan Hari Santri Nasional 2025

Berita Terbaru

Menteri Negara Artificial Intelegence Albania, Diella - Ist

Internasional

Menteri Negara hamil 83 anak sekaligus, Albania geger

Selasa, 28 Okt 2025 - 02:06 WIB

Dedi Mulyadi dan Agus Harimurti Yudhoyono - Ist

Ekonomi

Ketika AHY dan KDM kompak sindir karya Jokowi

Senin, 27 Okt 2025 - 10:00 WIB