sukabumiheadline.com – Pemugaran Situs Gunung Padang di Cianjur, Jawa Barat, mulai dilakukan secara bertahap. Meski demikian, pemerintah berharap pada akhirnya situs megalitikum ini dapat dipugar secara total.
Ketua Tim Kajian dan Pemugaran Situs Gunung Padang, Ali Akbar, menjelaskan bahwa selama proses kajian ditemukan banyak aspek, mengingat situs ini cukup kompleks karena di bawah permukaan tanah terdapat lapisan budaya.
“Kajian harus dilanjutkan dengan pemugaran secara bertahap. Tahun sekarang dilakukan penegakan batu berdasarkan data visual dan dokumentasi foto-foto lama,” kata Ali dikutip dari video di akun Instagram Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Jumat (19/12/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selanjutnya, tim akan melakukan studi banding ke sejumlah situs di berbagai negara, salah satunya ke Situs Machu Picchu di Peru, karena belum ada situs pembanding di Indonesia.
“Tahap berikutnya difokuskan penguatan teras samping agar situs tidak longsor. Prioritas utamanya adalah memperpanjang usia situs supaya tidak rubuh. Setelah itu kajian akan dilanjutkan,” ungkapnya.

Sementara itu, Kementerian Kebudayaan menerapkan dalam rekonstruksi Situs Cagar Budaya Gunung Padang tidak hanya mengandalkan pendanaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Direktur Museum dan Cagar Budaya Kementerian Kebudayaan, Esti Nurjadin mengatakan bahwa rekonstruksi Situs Gunung Padang ke depan dirancang dengan skema public private partnership atau kerja sama pemerintah dengan pihak swasta.
“Pemerintah tidak bisa hanya mengandalkan APBN saja. Kita mencoba dibantu oleh swasta supaya ada sektor swasta yang bisa mengurangi anggaran-anggaran dari APBN untuk rekonstruksi ini,” kata Esti dilansir dari Antara.
Esti mengatakan penerapan skema pendanaan tersebut diharapkan ke depannya menjadi salah satu memecah stagnasi saat rencana rekonstruksi Situs Cagar Budaya Gunung Padang yang terjadi sejak 2013.

Demikian dengan Direktur Jenderal Perlindungan Kebudayaan dan Tradisi Kementerian Kebudayaan, Restu Gunawan menuturkan bahwa tahapan pemugaran dilakukan dengan mengikuti perkembangan kajian dan hasil penelitian di lapangan.
“Kita usahakan ke sana (pugar total). Kita lihat hasil risetnya sampai selesai, tunggu hasil kajian dulu,” ujar Restu.

Disebutkan, sebelumya Balai Besar Pelestarian kebudayaan Wilayah IX telah melakukan rekonstruksi dan penataan batuan.
“Ke depan, proses ini akan dilanjutkan dengan pola kolaborasi karena pemugaran Situs Gunung Padang ini kerja bersama, dengan pemerintah daerah, termasuk public-private partnership dengan mengajak para pengusaha, filantropi yang peduli terhadap cagar budaya,” terang dia.









