Alhamdulillah, Hamas, Fatah dan 12 kelompok Palestina lainnya teken Deklarasi Beijing

- Redaksi

Rabu, 24 Juli 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

14 kelompok Palestina menandatangani deklarasi Beijing disaksikan Menlu China Wang Yi (tengah).

14 kelompok Palestina menandatangani deklarasi Beijing disaksikan Menlu China Wang Yi (tengah).

sukabumiheadline.com – Sebanyak 14 faksi Palestina, termasuk Hamas dan Fatah, menandatangani perjanjian di Beijing pada Selasa (23/7/2024) kemarin. Perjanjian bertujuan mengakhiri perpecahan di Palestina dan menciptakan platform agar dapat bersama-sama memerintah Gaza pascaperang.

“Hari ini kami menandatangani perjanjian untuk persatuan nasional dan kami mengatakan bahwa jalan untuk menyelesaikan perjalanan ini adalah persatuan nasional. Kami berkomitmen terhadap persatuan nasional dan kami menyerukannya,” ungkap pejabat senior Hamas Musa Abu Marzouk dilansir dari media pemerintah China.

Ke-14 faksi Palestina menandatangani Deklarasi Beijing tersebut untuk mengakhiri dialog rekonsiliasi selama tiga hari antara 14 faksi Palestina di Beijing.

Menurut Menteri Luar Negeri China Wang Yi, kesepakatan itu sebagai kesepakatan untuk memerintah Jalur Gaza bersama-sama setelah perang berakhir.

“Sorotan paling menonjol adalah kesepakatan membentuk pemerintahan rekonsiliasi nasional sementara seputar pemerintahan Gaza pascaperang. Rekonsiliasi adalah masalah internal faksi-faksi Palestina, namun pada saat yang sama, hal itu tidak dapat dicapai tanpa dukungan komunitas internasional,” papar Wang Yi.

Meskipun sejumlah upaya rekonsiliasi antarfaksi di Palestina yang bertikai telah gagal di masa lalu, namun seruan “persatuan nasional” meningkat sejak perang berkecamuk.

Persatuan dimulai dengan adanya pertemuan antara Hamas dan Fatah di China pada April lalu, untuk mengakhiri perselisihan keduanya selama 17 tahun.

Baca Juga :  Liciknya Zionis, Bom Rumah di Gaza untuk Rayakan Ultah Anak Saat Hamas Bebaskan Sandera

Otoritas Palestina yang dipimpin Fatah sebagian mengelola Tepi Barat yang diduduki, sementara Hamas telah menjadi penguasa de facto di Gaza sebelum perang saat ini.

Setelah Hamas memenangkan pemilihan legislatif pada 2006, anggota Fatah bentrok dengan kelompok tersebut, sehingga Hamas menguasai sepenuhnya Jalur Gaza.

Pada Mei, sumber senior Palestina mengatakan bahwa Hamas siap menunjukkan “fleksibilitas” mengenai pemerintahan masa depan Gaza, selama keputusan memerintah daerah kantong yang dilanda perang tersebut disetujui oleh faksi-faksi Palestina lainnya dan tidak diberlakukan oleh Amerika Serikat (AS) atau Israel.

Di dalam Garis 10 Yard Kampanye militer Israel yang menghancurkan di Gaza telah menewaskan lebih dari 39.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, sementara sekitar 11.000 orang hilang dan terkubur di bawah reruntuhan.

Berita Terkait

Beda dengan Indonesia, anggota DPR Swedia: Kami warga biasa, tak dapat tunjangan
Bukan cuma Indonesia, ini 5 negara rayakan hari kemerdekaan bulan Agustus
Intervensi saksi pengadilan, Presiden Kolombia masih berkuasa divonis 12 tahun penjara
Momen PM Inggris gelar rapat kabinet darurat untuk akui Negara Palestina
Setelah Perancis, kini Kanada akui Negara Palestina di Sidang Umum PBB
Intip kecanggihan M142 HIMARS, tentara AS berlatih perang di dekat Sukabumi
Perancis akan akui Negara Palestina tahun ini, dibenci Israel-AS, dipuji spanyol dan Arab Saudi
Tim Persib ditengok Dubes Indonesia untuk Thailand

Berita Terkait

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 23:22 WIB

Beda dengan Indonesia, anggota DPR Swedia: Kami warga biasa, tak dapat tunjangan

Minggu, 10 Agustus 2025 - 02:52 WIB

Bukan cuma Indonesia, ini 5 negara rayakan hari kemerdekaan bulan Agustus

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 22:08 WIB

Intervensi saksi pengadilan, Presiden Kolombia masih berkuasa divonis 12 tahun penjara

Kamis, 31 Juli 2025 - 02:23 WIB

Momen PM Inggris gelar rapat kabinet darurat untuk akui Negara Palestina

Minggu, 27 Juli 2025 - 10:00 WIB

Setelah Perancis, kini Kanada akui Negara Palestina di Sidang Umum PBB

Berita Terbaru

Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rosiade - Instagram

Konten

Pratama Arhan diam-diam gugat cerai Azizah Salsha

Senin, 25 Agu 2025 - 18:50 WIB