20.2 C
Sukabumi
Minggu, September 8, 2024

Yakin Wanita Sukabumi Tak Minat Beli Yamaha QBIX 125? Intip Spesifikasi dan Harganya

sukabumiheadline.com l Yamaha QBIX 125 telah mengaspal...

Smartphone dengan Peforma Mewah, Spesifikasi Xiaomi 13T Dilengkapi Kamera Leica

sukabumiheadline.com - Xiaomi selalu menjadi incaran bagi...

Honda AMAX 160, skutik futuristik performa unggul jadi penantang Yamaha Aerox

sukabumiheadline.com - Honda kembali menggebrak pasar skutik...

Ancaman Mohammed bin Salman jika Uni Eropa berani ganggu Rusia

InternasionalAncaman Mohammed bin Salman jika Uni Eropa berani ganggu Rusia

sukabumiheadline.com – Arab Saudi mengancam negara-negara Eropa berani mengganggu aset-aset milik Rusia. Menurut laporan Bloomberg seperti dilansir MEE, Selasa (9/7/2024), Arab Saudi mengancam akan menjual sejumlah surat utang negara di Benua Biru itu sebagai pembalasan atas tindakan G-7 yang menyita hampir 300 miliar dolar AS aset Rusia yang dibekukan.

Laporan tersebut menyebut bahwa ancaman itu disampaikan dari Kementerian Keuangan Arab Saudi ke beberapa negara G-7 yang tengah mempertimbangkan untuk melakukan penyitaan aset-aset Rusia, sebagai bentuk dukungan terhadap Ukraina.

“Arab Saudi mengisyaratkan utang Euro yang diterbitkan oleh Prancis,” tulis Bloomberg.

Disebutkan, Riyadh khawatir upaya Barat untuk menyita aset Rusia selama berbulan-bulan. Seperti diberitakan Politico, bahwa Arab Saudi, Tiongkok dan Indonesia, telah melobi UE agar tidak melakukan penyitaan.

Ancaman Arab Saudi untuk menjual surat utang negara-negara anggota Uni Eropa menunjukkan langkah Riyadh unjuk kekuatan mereka untuk mempengaruhi negara-negara barat. Namun, tidak dijelaskan berapa banyak surat utang Eropa yang dimiliki Arab Saudi.

Mohammed bin Salman - Istimewa
Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman. l Istimewa

Sejumlah keterangan menyebut cadangan mata uang asing bersih bank sentral Arab Saudi mencapai 445 miliar dolar AS. Arab Saudi memiliki obligasi AS senilai 135,9 miliar dolar AS dan menempatkannya di peringkat ke-17 di antara investor surat utang AS.

Di sisi lain, aset bank sentral Rusia yang dibekukan di negara-negara Barat senilai sekitar 322 miliar dolar AS. Sementara, keuntungan dari penyitaan aset tersebut digunakan untuk memberikan pinjaman kepada Ukraina.

Bloomberg mengatakan bahwa peringatan Arab Saudi kemungkinan akan memicu pertentangan di antara beberapa negara anggota UE, meskipun AS dan Inggris melobi agar segera dilakukan penyitaan.

Arab Saudi pertimbangkan untuk tinggalkan Dolar AS 

Ancaman Arab Saudi menggarisbawahi kekhawatiran di negara-negara Teluk bahwa suatu hari nanti negara-negara Barat dapat menerapkan pengaruh ekonomi serupa yang mereka gunakan kepada Rusia terhadap aset-aset negara-negara Arab di luar negeri.

Diketahui, Presiden Rusia Vladimir Putin telah mendekati Arab Saudi untuk melawan isolasi Moskow di panggung dunia dan menopang pasar energi.

Putin melakukan kunjungan langka ke Arab Saudi dan UEA pada Desember lalu. Middle East Eye melaporkan bahwa Putin meminta izin Putra Mahkota Mohammed bin Salman sebelum mempersenjatai pemberontak Houthi di Yaman dengan rudal jelajah anti-kapal. Namun, permintaan tersebut ditolak Arab Saudi, dan Rusia menurutinya.

Di sisi lain, mata uang Arab Saudi dipatok terhadap dolar dan menjual minyaknya dalam bentuk greenback, sehingga meningkatkan posisi dolar sebagai mata uang cadangan dunia.

Untuk menguatkan ancaman terhadap Eropa, pada Januari 2023, Arab Saudi mengaku sedang mempertimbangkan perdagangan dalam mata uang selain dolar AS.

Konten Lainnya

Content TAGS

Konten Populer