Astronaut AS Numpang Pulang Pesawat Luar Angkasa Milik Rusia

- Redaksi

Selasa, 15 Maret 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pesawat luar angkasa Soyuz milik Rusia. l Istimewa

Pesawat luar angkasa Soyuz milik Rusia. l Istimewa

SUKABUMIHEADLINES.com l Ketegangan politik antara Amerika Serikat (AS) dengan Rusia tidak menghalangi astronaut AS Mark Vande Hei NASA serta kosmonaut Pyotr Dubrov dan Anton Shkaplerov pulang bareng ke bumi dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dengan pesawat ruang angkasa Soyuz Rusia pada 30 Maret mendatang.

Jadwal kepulangan ketiganya tetap berlangsung seperti rencana terlepas dari tekanan yang ditimbulkan oleh invasi Rusia ke Ukraina pada banyak kemitraan antariksa Rusia.

“Saya dapat memberi tahu Anda dengan pasti: Mark akan pulang dengan Soyuz itu,” kata Joel Montalbano, manajer program Stasiun Luar Angkasa Internasional NASA, Senin (14/3/2022), dilansir Space, Selasa (15/3/2022).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kami sedang berkomunikasi dengan rekan-rekan Rusia kami; tidak ada keraguan tentang itu,” ujarnya lagi.

Agenda 30 Maret akan dilanjutkan seperti kembalinya Soyuz lainnya. Vanda Hei, Dubrov, dan Shkaplerov akan mendarat di stepa Kazakhstan. Sekitar 20 karyawan NASA akan menunggu di sana untuk membantu menilai kondisi fisik Vande Hei.

Baca Juga :  Putin Izinkan 16 Ribu Relawan Timur Tengah Ikut Berperang di Ukraina

Dia telah menghabiskan hampir satu tahun di gaya berat mikro, yang bisa sangat sulit bagi tubuh manusia. Vanda Hei akan kembali ke Houston, di mana program luar angkasa NASA berpusat.

Invasi Rusia ke Ukraina telah mendorong Amerika Serikat dan negara-negara lain untuk menjatuhkan sanksi ekonomi baru terhadap Rusia. Rusia dan badan antariksa federalnya, Roscosmos, telah mengecam sanksi tersebut dan menarik diri dari beberapa kemitraan lama sebagai tanggapan. Roscosmos mengumumkan akhir bulan lalu bahwa mereka menghentikan peluncuran roket Soyuz buatan Rusia dari Spaceport Eropa di Guyana Prancis. Pada awal Maret, badan tersebut mengatakan tidak akan lagi menjual mesin roket Rusia ke perusahaan-perusahaan Amerika.

Langkah tersebut menimbulkan beberapa spekulasi bahwa program Stasiun Luar Angkasa Internasional, di mana Rusia adalah mitra kunci dan pendiri, mungkin juga bermasalah. Namun, Montalbano mengatakan bahwa laboratorium yang mengorbit beroperasi seperti biasa meskipun ada masalah di lapangan.

Baca Juga :  Daftar Negara yang Dianggap Musuh oleh Rusia

“Kami menyadari apa yang terjadi, tetapi kami dapat melakukan pekerjaan kami untuk melanjutkan operasi,” ujarnya. Dia juga mengatakan bahwa invasi tersebut tidak mengurangi moral atau profesionalisme di antara tujuh astronaut-empat orang Amerika, dua orang Rusia, dan satu orang Jerman-yang saat ini tinggal di stasiun tersebut.

“Mereka terus beroperasi, Anda tahu, di atas semua pekerjaan ini, dan benar-benar tidak ada ketegangan dengan tim,” kata Montalbano.

“Mereka telah dilatih untuk melakukan suatu pekerjaan, dan mereka di atas sana melakukan pekerjaan itu,” ujarnya.

Sebuah kapal barang Cygnus, yang dibangun oleh perusahaan kedirgantaraan Amerika Northrop Grumman, akan segera melakukan reboosting thruster fire pertamanya. Tapi itu akan dilakukan bersama dengan Progress burn, kata Montalbano.

“Jadi sementara pesawat ruang angkasa Cygnus akan melakukan reboost, pendorong Rusia di Progress akan aktif dan membantu mengendalikan sikap (orientasi). Pendorong di pesawat ruang angkasa Cygnus tidak cukup kuat untuk maju dan melakukan kontrol sikap selama reboost itu,” ujar dia.

Berita Terkait

Negara Palestina merdeka, ini daftar negara pro, abstain dan menolak
Pangeran MbS tegaskan sikap Arab Saudi: Gaza milik Palestina!
Demo Gen Z di Nepal: Flexing anak pejabat, larangan medsos hingga sulitnya pekerjaan
Diplomat RI di Peru tewas setelah ditembak tiga kali dari jarak dekat
Beda dengan Indonesia, anggota DPR Swedia: Kami warga biasa, tak dapat tunjangan
Bukan cuma Indonesia, ini 5 negara rayakan hari kemerdekaan bulan Agustus
Intervensi saksi pengadilan, Presiden Kolombia masih berkuasa divonis 12 tahun penjara
Momen PM Inggris gelar rapat kabinet darurat untuk akui Negara Palestina

Berita Terkait

Selasa, 16 September 2025 - 00:11 WIB

Negara Palestina merdeka, ini daftar negara pro, abstain dan menolak

Jumat, 12 September 2025 - 01:36 WIB

Pangeran MbS tegaskan sikap Arab Saudi: Gaza milik Palestina!

Rabu, 10 September 2025 - 22:11 WIB

Demo Gen Z di Nepal: Flexing anak pejabat, larangan medsos hingga sulitnya pekerjaan

Selasa, 2 September 2025 - 22:03 WIB

Diplomat RI di Peru tewas setelah ditembak tiga kali dari jarak dekat

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 23:22 WIB

Beda dengan Indonesia, anggota DPR Swedia: Kami warga biasa, tak dapat tunjangan

Berita Terbaru

Dukungan netizen terhadap kemerdekaan Bangsa Palestina. l Istimewa

Internasional

Negara Palestina merdeka, ini daftar negara pro, abstain dan menolak

Selasa, 16 Sep 2025 - 00:11 WIB

Sukabumi

Innalillahi, rumah ustadz di Surade Sukabumi ludes terbakar

Senin, 15 Sep 2025 - 14:32 WIB