Balada Pasutri Petani Penggarap Kebun Ubi Jalar di Nagrak, Ingin Kuliahkan Anak

- Redaksi

Jumat, 25 Juni 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Iyus dan Iis, pasutri petani penggarap kebun asal Nagrak, Kabupaten Sukabumi. | Adinda Suryahadi

Iyus dan Iis, pasutri petani penggarap kebun asal Nagrak, Kabupaten Sukabumi. | Adinda Suryahadi

sukabumiheadline.com l NAGRAK – Iyus (46) dan Iis (43) adalah pasangan suami istri atau pasutri asal Kampung Cijulang, Desa Darmaraja, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Sehari-hari pasutri ini berprofesi sebagai petani penggarap kebun ubi jalar seluas 1,5 hektare. Lahannya bukan milik mereka, melainkan milik orang lain dengan sistem bagi hasil apabila masa panen tiba sekitar 5-6 bulan sekali.

Upah menggarap kebun ubi jalar, Iyus mendapat Rp 50 ribu per hari. Sesekali, saat menunggu masa panen, pasutri ini juga menggarap sawah atau jadi kuli membersihkan kebun dan ladang dengan bayaran Rp 40 ribu per hari.

“Itu pun kalau ada yang nyuruh,” singkat Iis saat ditemui sukabumiheadline.com di lahan yang sedang ia garap bersama suaminya, Kamis, 24 Juni 2021.

Iyus dan Iis dianugerahi tiga anak. Satu di antaranya sudah berkeluarga, dan dua lainnya masih sekolah. Seperti kebanyakan orang tua, Iyus dan Iis juga ingin kedua anaknya mengenyam pendidikan sampai perguruan tinggi.

“Anak yang kedua sudah mau masuk kuliah, dan yang paling kecil masih duduk di kelas III SD. Semuanya ingin saya kuliahkan,” sambung Iis.

Baca Juga :  Spot Favorit Muda-mudi Sukabumi, Memandang Puncak 4 Gunung Sekaligus dari Vila Kaca
Iyus dan Iis, pasutri petani penggarap kebun asal Nagrak, Kabupaten Sukabumi. | Adinda Suryahadi
Iyus dan Iis, pasutri petani penggarap kebun asal Nagrak, Kabupaten Sukabumi. | Adinda Suryahadi

“Yang terpenting kita ada kemauan. Selagi masih dikasih kesehatan dan tenaga, apapun dilakukan. Yang penting bisa memenuhi kewajiban sebagai orang tua dan halal. Bersyukur adalah kunci dari semuanya,” timpal Iyus.

Selain memiliki keinginan untuk membawa kedua anaknya masuk ke perguruan tinggi, mereka juga berkeinginan untuk memiliki kios dari hasil tani walaupun terkendala dari modal.

Dengan menggantungkan harapannya pada kebun seluas 1,5 hektare ini, yang menurutnya bisa mencapai sekitar Rp 25 juta dari rata-rata hasil panen yang harus dibagi dengan pemilik lahan. Hasil sebesar itupun harus dibagi dengan pemilik tanah dan petani penggarap lainnya.

“Itu pun kalau tidak ada kendala. Cukup tak cukup tetap saya syukuri,” tutup Iyus seraya tersenyum.

Berita Terkait

Ngeri! Lakalantas ambulans vs motor di Cisaat Sukabumi
Pesan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi di Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025
Rp192 juta nyaris percuma, pengaspalan jalan di Jampang Tengah Sukabumi asal-asalan
Warga Parakasalak Sukabumi belasan tahun derita tumor
Anak putus sekolah, keluarga tuna netra dan rungu huni rutilahu di Nyalindung Sukabumi
Lakalantas tunggal, kontainer terlepas dari truk trailer di Cikembar Sukabumi
Warga Cidahu Sukabumi dikejutkan temuan sepeda motor tergeletak di samping rumah
Ratusan siswa MIS Ciherang Sukabumi belajar di ruang yang nyaris ambruk

Berita Terkait

Rabu, 1 Oktober 2025 - 15:36 WIB

Ngeri! Lakalantas ambulans vs motor di Cisaat Sukabumi

Rabu, 1 Oktober 2025 - 13:58 WIB

Pesan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi di Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025

Minggu, 28 September 2025 - 23:26 WIB

Rp192 juta nyaris percuma, pengaspalan jalan di Jampang Tengah Sukabumi asal-asalan

Minggu, 28 September 2025 - 16:11 WIB

Warga Parakasalak Sukabumi belasan tahun derita tumor

Sabtu, 27 September 2025 - 13:15 WIB

Anak putus sekolah, keluarga tuna netra dan rungu huni rutilahu di Nyalindung Sukabumi

Berita Terbaru

Xiaomi 17 Pro Max - Xiaomi

Gadget

Xiaomi 17 Pro Max spesifikasi mantap harga tetap

Kamis, 2 Okt 2025 - 11:25 WIB

Lakalantas ambulans vs motor di Cisaat Sukabumi - Ist

Sukabumi

Ngeri! Lakalantas ambulans vs motor di Cisaat Sukabumi

Rabu, 1 Okt 2025 - 15:36 WIB