Belasan Pabrik di Sukabumi Bangkrut dan Relokasi ke Jawa Tengah, Ini Biang Keroknya

- Redaksi

Rabu, 8 Maret 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Demo buruh pabrik garmen di Sukabumi. l Istimewa

Demo buruh pabrik garmen di Sukabumi. l Istimewa

sukabumiheadline.com l Sebanyak belasan pabrik di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mengalami kebangkrutan dalam kurun delapan tahun terakhir. Baca lengkap: Miris, Dalam 8 Tahun Terakhir Belasan Pabrik di Kabupaten Sukabumi Bangkrut

Sejumlah soal disebut sebagai biang kerok yang menyebabkan pabrik-pabrik tersebut bangkrut. Kondisi perekonomian di dalam negeri yang dinilai belum kondusif pun dituduh sebagai pemicu terjadinya kebangkrutan pabrik.

Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Kabupaten Sukabumi, mencatat sepanjang delapan tahun terakhir terdapat 13 perusahaan yang tersebar di wilayah Kabupaten Sukabumi, yang mengalami gulung tikar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hal ini disebabkan oleh ketatnya persaingan dan kondisi perekonomian di dalam negeri yang tidak kondusif.

Maka tak pelak, badai pemutusan hubungan kerja (PHK) pun menimpa hingga hampir 12 ribu lebih buruh di Kabupaten Sukabumi, atau tepatnya 11.335 buruh harus rela di-PHK.

Baca Juga :  Refreshing ke Bukit Panenjoan Cibadak Sukabumi Melalui Jembatan Kenangan

Menurut data DPK Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Kabupaten Sukabumi, belasan buruh tersebut di-PHK hanya dalam kurun Semester I tahun 2023 yang didominasi oleh pabrik industri padat karya.

Selain kondisi perekonomian Indonesia yang dinilai belum kondusif, kebijakan pemerintah daerah juga dituding merugikan dunia usaha.

“Kami berharap pemerintah daerah jangan membuat kebijakan yang merugikan sektor dunia usaha dan industri atau kebijakan yang tidak ada memberikan kepastian hukum karena akan berdampak buruk terhadap dunia usaha di Kabupaten Sukabumi,” harap Sudarno, selaku Ketua DPK APINDO Kabupaten Sukabumi.

Kemudian, besarnya upah juga menjadi salah satu penyebab terjadinya belasan pabrik tersebut gulung tikar. Hal itu membuat sejumlah pengusaha yang bergerak di sektor padat karya yang masih memiliki modal memilih merelokasi pabrik mereka ke wilayah Jawa Tengah.

Baca Juga :  Bilang ke Tetangga Mau Pulang, tapi Hingga Malam Bocah Cibadak Sukabumi Hilang

Tercatat hingga Semester I 2023, sebanyak lima perusahaan di Kabupaten Sukabumi yang merelokasi pabrik mereka ke luar daerah, seperti Garut Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Untuk informasi, Upah Minimum Kabupaten (UMK) Sukabumi saat ini sebesar Rp3.351.884 per bulan. Sedangkan, di Jawa Tengah hanya sekira Rp2 juta.

Selisih hingga Rp1,3 juta per orang per bulan tersebut di luar kewajiban perusahaan membayar lembur dan BPJS dan nilainya 10,5 persen dari upah.

Dengan demikian selisih biaya produksi yang besar membuat Kabupaten Sukabumi menjadi tidak lagi kompetitif bagi pengusaha, sehingga para pengusaha memilih merelokasi pabriknya.

Sementara, salah seorang HRD salah satu pabrik di Cicurug menyebut bahwa salah satu penyebab tingginya biaya produksi adalah adanya pungutan liar atau pungli.

“Ya pungli preman jalanan sama preman berseragam,” kata pria yang menolak disebut namanya itu.

Berita Terkait

Pengakuan Ramdani, pria asal Simpenan Sukabumi dibekuk polisi di Sulawesi Selatan
Innalillahi, rumah ustadz di Surade Sukabumi ludes terbakar
Miris, sebab jalan rusak parah, warga Sukabumi sakit harus ditandu
Masa depan Sukabumi Utara menurut Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi dan Wamendagri
Terima masukan KDM, DPRD Kabupaten Sukabumi tetapkan Perubahan APBD 2025
4 pejabat DLH Kabupaten Sukabumi ditahan di Rutan Kebonwaru dan Lapas Sukamiskin
Banjir rusak bangunan dan fasilitas Ponpes Al-Masthuriyah Sukabumi
KDM kritik pedas postur anggaran Kabupaten Sukabumi: Nepi ka kiamat moal anggeus!

Berita Terkait

Rabu, 17 September 2025 - 01:30 WIB

Pengakuan Ramdani, pria asal Simpenan Sukabumi dibekuk polisi di Sulawesi Selatan

Senin, 15 September 2025 - 14:32 WIB

Innalillahi, rumah ustadz di Surade Sukabumi ludes terbakar

Minggu, 14 September 2025 - 00:52 WIB

Miris, sebab jalan rusak parah, warga Sukabumi sakit harus ditandu

Sabtu, 13 September 2025 - 00:16 WIB

Masa depan Sukabumi Utara menurut Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi dan Wamendagri

Jumat, 12 September 2025 - 18:42 WIB

Terima masukan KDM, DPRD Kabupaten Sukabumi tetapkan Perubahan APBD 2025

Berita Terbaru

OKI adalah organisasi internasional yang terdiri dari 57 negara anggota. OKI rutin menggelar pertemuan setiap tahun. Sejarah berdirinya OKI berawal dar pembakaran Masjid Al-Aqsa di Yerusalem - AFP PHOTO / YASIN AKGUL

Internasional

Respons Israel, OKI akan bentuk NATO versi negara Muslim

Rabu, 17 Sep 2025 - 16:49 WIB