sukabumiheadline.com – Sosok Ono Surono belakang kerap menghiasi pemberitaan media dan media sosial. Menariknya, ia sebelumnya terlihat begitu akrab dengan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
Pada awal Dedi Mulyadi menjabat gubernur, kedua politik ini terlihat selalu kompak. Terlebih setelah Dedi meluncurkan program pembebasan ijazah pelajar yang ditahan sekolah karena masih menunggak biaya pendidikan.
Namun, belakangan politikus PDIP ini memilih berseberangan dengan Dedi Mulyadi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ono Surono vs Dedi Mulyadi
Sebelumnya, Ono meminta KDM untuk mengembalikan bantuan keuangan (bankeu) untuk kota/kabupaten sebesar Rp1,7 triliun. Dikatakan Ono, Bankeu untuk 27 kota/kabupaten yang dicoret KDM ini masuk anggaran tahun 2025 ini dengan alasan efisiensi keuangan.
KDM, kata Ono, telah melakukan perubahan ke-5 atas Peraturan Gubernur Jawa Barat tentang penjabaran APBD 2025.
Ono menyebut, di depan bupati/wali kota se-Jawa Barat KDM menyindir DPRD agar tidak perlu membahas program gubernur karena akan membutuhkan waktu yang lama dan panjang.
Kritikan Ono terkait kasus dialami Kabupaten Cirebon yang awalnya mendapat bantuan keuangan khusus pada 2025 sebesar Rp143 miliar dipangkas hingga menyisakan Rp24 miliar. Kemudian Kabupaten Garut yang tercatat mendapat paling banyak bankeu yakni Rp189 miliar dipangkas hingga tinggal Rp38 miliar.
Terbaru, Ono yang juga Wakil Ketua DPRD Jawa Barat itu mengungkapkan jika Dedi Mulyadi terancam diberhentikan karena kasus vasektomi yang menjadi syarat bagi warga penerima bantuan sosial (bansos).
Menurut, Ono kebijakan yang akan diterapkan Dedi itu memunculkan banyak penolakan. Di samping itu, dia menganggap wacana vasektomi hanyalah gimik dari pria yang biasa dipanggil Kang Dedi Mulyadi (KDM) tersebut.
“Jawa Barat mengguncang Indonesia bahkan mengguncang dunia dengan seorang gubernurnya,” kata Ono dalam acara Hotroom di Metro TV, Sabtu, (10/5/2025).
Dia menyebut Dedi Mulyadi sebagai “gubernur konten” seperti yang pernah disampaikan oleh Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas’ud.
Selain wacana tentang penerapan vasektomi itu belum resmi dibicarakan dengan DPRD, Ono beralasan, pertama, berdasarkan undang-undang yang berkaitan dengan keluarga berencana (KB), vasektomi tidak boleh dipaksakan. Kedua, Ono mengatakan dari segi agama, terutama Islam, vasektomi merupakan cara yang dilarang.
Profil dan biodata Ono Surono
Ono Surono lahir 24 Agustus 1974. Ia dikenal sebagai tokoh nelayan pantura. Ono pernah menjabat sebagai Ketua Koperasi Perikanan Laut Mina Sumitra, sebuah koperasi perikanan yang terbesar di Jawa Barat dari segi produksi ikan laut.
Ono menikah dengan Setyowati Anggraini Saputro dan memiliki 4 orang anak.
Ono sendiri sebelumnya menjabat anggota DPR RI dari Fraksi PDIP dan pernah menempati posisi sebagai Anggota Komisi IV, periode 2014-2019 dan 2019-2024, dari daerah pemilihan Jawa Barat 3.
Saat ini Ono Surono menjabat Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Barat, terhitung sejak 2 September 2024. Ia terpilih dari daerah pemilihan Jawa Barat 12 dengan raihan 152.373 suara.
Riwayat pendidikan
- SDN Paoman, 1981 – 1987
- SMPN 2 Indramayu, 1987 – 1990
- SMAN 1 Indramayu, 1990 – 1991
- SMAN 87 Jakarta, 1991 – 1993
- Universitas Trisakti Jakarta, 1993 – 1996
- Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon, tahun: 2008 – 2012
Riwayat organisasi
- Ketua Pusat Koperasi Unit Desa (Puskud) Mina Laksana Mukti, 2011 – Skrg
- Ketua Koperasi Perikanan Laut Mina Sumitra, Sebagai, 2008 – Skrg
- Karyawan Koperasi Perikanan Laut Mina Sumitra, 1998 – 1999
- Pemilik upplier Produk dan Sarana Pertambangan, 1997 – 2002
- Pemilik saha Bidang Perikanan Tangkap dan Budidaya, 1996 – Skrg
Riwayat pekerjaan
- Anggota DPRD Indramayu, Periode 2004-2009
- Anggota DPR RI Dapil Jabar VIII, Periode 2014-2019
- Anggota DPR RI Dapil Jabar VIII, Periode 2019-2024
- Anggota DPRD Jawa Barat, Dapil Jabar 12, Periode 2024-2029 [2]
- Wakil Ketua DPRD Jawa Barat, Periode 2024-2029
Karier politik
Karir politik Ono dimulai dari bawah. Hal itu ditandai dengan posisinya sebagai pengurus partai di tingkat kecamatan, yakni Wakil Bendahara Pengurus Anak Cabang Partai Demokrasi Indonesia (PDI) pada tahun 1998.
Kemudian ketika terjadi perubahan dari PDI ke PDI Perjuangan, Ono tetap konsisten di PDI Perjuangan hingga saat ini menjabat sebagai ketua partai di tingkat provinsi.
Ketertarikan Ono di bidang politik berkat ayahnya, H. Mustakim (alm), yang juga petinggi partai PDI di Indramayu pada saat itu. Ono merupakan satu-satunya anak dari keluarganya yang konsisten berada di jalur politik.
- Wakil Bendahara Pengurus Anak Cabang PDIP Kecamatan Indramayu, 1998 – 2000
- Wakil Bendahara DPC PDIP Kabupaten Indramayu, 2000 – 2004
- Sekretaris DPC PDIP Kabupaten Indramayu, 2004 – 2005
- Wakil Ketua DPC PDIP Kabupaten Indramayu, 2005 – 2010
- Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, 2010 – 2015
- Ketua PD PDI Perjuangan Jawa Barat, 2019 – 2024.