Diikuti 16 negara, The’o Putri Nurfatah pelajar Sukabumi raih Semi Grand Prize KIWIE 2025

- Redaksi

Rabu, 11 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

The’o Putri Nurfatah pelajar Sukabumi raih Semi Grand Prize KIWIE 2025 - Istimewa

The’o Putri Nurfatah pelajar Sukabumi raih Semi Grand Prize KIWIE 2025 - Istimewa

sukabumiheadline.com – Pelajar asal Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, berhasil menorehkan prestasi gemilang di kancah internasional.

The’o Putri Nurfatah, siswi asal Sukabumi, bersama timnya dari SMA Islam Terpadu Al-Kahfi, yang berlokasi di Jl. SPN PMJ Desa Srogol Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, berhasil meraih Semi Grand Prize dalam ajang 18th Korea International Women’s Invention Exposition (KIWIE) 2025.

Ajang KIWIE 2025 merupakan event yang diselenggarakan oleh Korea Women Inventors Association di Seoul, Korea Selatan, pada Jumat (23/5/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kompetisi KIWIE 2025 sendiri diikuti oleh 16 negara, dengan total 445 inovasi yang dipresentasikan.

Negara peserta antara lain China, Mongolia, Iran, Thailand, Mesir, Yaman, Arab Saudi, Hong Kong, Vietnam, Polandia, Uzbekistan, Tajikistan, Peru, dan Sri Lanka.

Dari Indonesia, terdapat delapan tim, beberapa di antaranya berhasil meraih penghargaan Gold dan Silver.

Prestasi ini menjadi catatan sejarah bagi Putri Nurfatah dan SMA Islam Terpadu Al-Kahfi, karena menjadi lembaga pendidikan pertama yang menerima penghargaan Semi Grand Prize KIWIE 2025, yang biasanya diberikan kepada perusahaan.

Baca Juga :  Siswi SD Curugkembar Sukabumi Tewas Terseret Arus Sungai

Dalam ajang tersebut, The’o Putri Nurfatah dan timnya yang terdiri dari Aina Amalia Putri, Ghaida Nasywa Kamila, Khansa Zhafirah Khairunnisa, Kinan Fathiya Almanfaluthi, Misyka Fadhlina Rosyada, Nadia Putri Hanifah, dan Zahara Nurul Zalmi, memamerkan inovasi mereka yang bernama OleraCare, sebuah pantyliner dengan sensor pH yang mampu mendeteksi kesehatan organ kewanitaan.

Keunikan dan manfaat dari inovasi ini menarik perhatian juri serta banyak pengunjung.

Keunikan OleraCare

Diungkapkan Anis Mughitsah, salah satu guru pembimbing, OleraCare bekerja dengan memanfaatkan antosianin dari kubis ungu (brassica oleracea) sebagai indikator alami yang akan berubah warna sesuai dengan tingkat keasaman atau kebasaan.

Teknologi ini memungkinkan pengguna untuk memantau kesehatannya secara praktis dan aman.

“Pantyliner OleraCare ini dapat mendeteksi kesehatan keputihan wanita berdasarkan pH-nya yang ditunjukkan dengan perubahan warna pada pantyliner,” papar Anis, Selasa (10/6/225).

OleraCare, ungkap Anis, juga terintegrasi dengan sebuah situs website yang memberikan informasi serta rekomendasi terkait hasil deteksi pH.

Baca Juga :  Miris, pelajar di Sukabumi setiap hari harus lewati jembatan miring untuk ke sekolah

“Ini solusi dalam pencegahan penyakit yang disebabkan oleh perubahan kondisi di area vaginal. Untuk itu, OleraCare juga memiliki maskot bernama ‘Aruna’ sebagai media campaign terkait hal tersebut, ” lanjut Anis.

Melalui kompetisi ini, para siswa tidak hanya mendapat pengalaman ilmiah, tetapi juga pembelajaran karakter yang sangat berharga.

Prestasi The’o Putri Nurfatah dan tim SMA Islam Terpadu Al-Kahfi tidak hanya membuktikan kemampuan siswa Indonesia di kancah dunia, tetapi juga menegaskan bahwa nilai-nilai Islam, ilmu pengetahuan, dan semangat perempuan muda bisa berjalan beriringan.

“Ini adalah kebanggaan tersendiri, karena membuktikan bahwa nilai-nilai Islam, keilmuan, dan semangat perempuan muda dapat berjalan beriringan dengan sangat indah, ” kata Anis.

Keberhasilan The’o Putri Nurfatah, siswi asal Kabupaten Sukabumi, dan timnya menjadi inspirasi bagi siswa lainnya, khususnya perempuan muda Muslim, agar terus bermimpi besar, berinovasi, dan menjadikan ilmu sebagai alat untuk kebermanfaatan masyarakat.

“Saya berharap prestasi ini tidak hanya menjadi catatan sejarah, tetapi menjadi titik awal lahirnya generasi muda yang tangguh, berdaya saing global, dan membawa nama baik bangsa serta nilai-nilai keislaman dalam forum internasional, ” pungkas Anis.

Berita Terkait

Mulai dari TK Pemerintah tetapkan Wajib Belajar 13 Tahun
6 SK baru satu di Sukabumi, perguruan tinggi di Jabar tambah kampus dan prodi
Juara! IPB University punya 353 profesor, satu asal Sukabumi, ini profilnya
Momen profesor asal Sukabumi diteriaki “Zionis!”, ternyata ini dosanya
Super holding beraset Rp16 ribu triliun akan dirikan Universitas Danantara, ini 3 program spesialisnya
Ini 20 kampus negeri dan swasta terbaik di Indonesia versi Webometrics Juli 2025
Wakil Menteri asal Sukabumi ini sebut Gubernur Jawa Barat bikin kebijakan makruh
Kisah Saryono, 33 tahun jadi guru honorer di Sukabumi kini digaji Rp350 ribu

Berita Terkait

Jumat, 24 Oktober 2025 - 19:40 WIB

6 SK baru satu di Sukabumi, perguruan tinggi di Jabar tambah kampus dan prodi

Jumat, 24 Oktober 2025 - 02:58 WIB

Juara! IPB University punya 353 profesor, satu asal Sukabumi, ini profilnya

Sabtu, 13 September 2025 - 02:49 WIB

Momen profesor asal Sukabumi diteriaki “Zionis!”, ternyata ini dosanya

Kamis, 31 Juli 2025 - 10:00 WIB

Super holding beraset Rp16 ribu triliun akan dirikan Universitas Danantara, ini 3 program spesialisnya

Rabu, 30 Juli 2025 - 10:00 WIB

Ini 20 kampus negeri dan swasta terbaik di Indonesia versi Webometrics Juli 2025

Berita Terbaru

Kenalin Koboy Sukabumi, si abah legend yang nyentrik dan pede abis - Ist

Konten

Kenalin Koboy Sukabumi: Si abah legend penembus mesin waktu

Minggu, 26 Okt 2025 - 01:40 WIB