Diputus Kontrak Kerja, Pria Parungkuda Sukabumi Ini Malah Raup Penghasilan Berlipat

- Redaksi

Rabu, 19 Januari 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ujang Epul di bengkel motor miliknya. l Istimewa

Ujang Epul di bengkel motor miliknya. l Istimewa

SUKABUMIHEADLINES.com I PARUNGKUDA – Ujang Epul, seorang pria paruh baya warga Kampung Pasirpogor, Desa Babakan Jaya, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi. Ia contoh sosok inspiratif yang mampu keluar dari persolan yang menimpanya dan berhasil menyelesaikan masalah yang membelitnya.

Dua tahun lalu, Epul masih bekerja di sebuah pabrik garmen di daerah Parungkuda, Kabupaten Sukabumi. Enam tahun ia lalui menjadi buruh bagian sewing atau menjahit di perusahaan garmen.

Namun, pada tahun 2020 saat gelombang pandemi Covid-19 melanda Indonesia, kontrak kerjanya di perusahaan garmen tidak lagi diperpanjang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Waktu itu kontrak saya di perusahaan garmen tempat saya bekerja tidak diperpanjang karena alasan ada pengurangan karyawan. Akhirnya saya berhenti bekerja,” ungkap Ujang kepada sukabumiheadlines.com. Selasa (18/1/2022).

Menjadi pengangguran tentu tidak mudah, penghasilannya yang biasa ia terima setiap bulan, tidak lagi ia dapatkan. Epul akhirnya memutuskan membuka usaha bengkel motor menggunakan modal dari hasil tabungan selama bekerja.

“Saya memberanikan diri untuk memulai usaha bengkel motor. Waktu masih kerja, saya kumpulkan uang sisa gajian, memang tidak banyak tapi hasil saya nabung itu bisa sedikit-sedkit saya belikan peralatan bengkel, seperti kunci-kunci pas, oli, kompresor. Ngeureuyeuh (menyicil sedikit demi sedikit-red) lah kalo kata orang Sunda sih. Terus dari sebelum nikah kebetulan saya suka motor trabas dan ngecat body motor dan mobil. Dari hobi itu saya lanjutkan untuk membuka bengkel dengan modal pas-pasan,” papar pria yang sering disapa Unyil itu.

Baca Juga :  Satu Rumah di Cibadak Sukabumi Ludes Terbakar

Ia menambahkan, di tempat usaha bengkelnya ini tidak hanya menerima service motor saja, ia juga menawarkan jasa untuk me-repaint kendaraan roda dua atau empat.

Ujang
Ujang Epul di bengkel motor miliknya. l Istimewa

“Ya hampir sama kaya bengkel-bengkel lainnya, saya terima service motor, cuma saya juga terima kalau ada yang mau kendaraannya di cat ulang, mau roda dua atau empat, yang penting jadi uang,” tambahnya.

Masih kata Ujang Epul, skill yang dimilikinya ia peroleh secara otodidak. Hal karena berawal dari dan kecintaannya terhadap dunia otomotif.

“Pokoknya dari saya masih bujang sampai sekarang, punya anak dua, hobi dan kecintaan saya terhadap otomotif gak hilang. Awalnya saya merhatiin orang bongkar-bongkar mesin. Kemudian, kalau ada orang yang nge-cat body motor saya liatin juga, sampai akhirnya saya nyoba sendiri. Awalnya sulit dan gagal terus, tapi saya gak nyerah. Alhamdulillah, sekarang jadi bisa,” papar dia.

Baca Juga :  Kurir Alami Luka Kepala, Diduga Korban Begal di Jampang Tengah Sukabumi

Modal Usaha dan Keuntungan

Untuk memulai usaha bengkelnya, ia menggunakan uang tabungannya sebesar Rp1,5 juta. Berkat kerja keras dan keuletannya, Epul kini sudah menikmati hasilnya.

Dari modal awal Rp1,5 juta, ia kini mampu meraup keuntungan bersih setiap harinya Rp250 ribu, atau sekira Rp7,7 juta setiap bulannya.

Jika selama bekerja ia mendapat gaji sekira Rp3,2 juta, maka penghasilannya saat ini lebih dari dua kali gaji yang biasa ia peroleh ketika masih menjadi buruh pabrik.

Alhamdulillah, mungkin ini hasil kerja keras saya selama ini, juga dukungan dari keluarga kecil saya. Sekarang saya bisa seperti ini, untuk pendapatannya kalau bersihnya Rp250 ribu, kotornya gak nentu kadang Rp700 ribu, kadang Rp900 ribu, tapi itu kotor karena saya beliin lagi buat kebutuhan bengkel,” pungkas pria 30 tahun itu.

Berita Terkait

Daftar 14 profesi akan punah dalam 5 tahun
Menghitung produksi ikan didaratkan di PPN Palabuhanratu Sukabumi, capai ratusan Miliar Rupiah
Profil Glenn Sugita, bos Persib jadi Komisaris PT LIB, Dirut masih Ferry Paulus
Digempur impor, hanya 4 kecamatan ini di Kabupaten Sukabumi penghasil kacang kedelai
Dana Desa jadi jaminan jika galbay, semua Kopdes Merah Putih di Sukabumi bisa pinjam modal ke bank
PBB rilis daftar perusahaan berperan dalam ekonomi genosida di Gaza
Bank Syariah Muhammadiyah meluncur, diharapkan bertransformasi
Pemilik RS Hermina Sukabumi, dari perusahaan otomotif hingga orang terkaya di Indonesia

Berita Terkait

Jumat, 11 Juli 2025 - 01:10 WIB

Menghitung produksi ikan didaratkan di PPN Palabuhanratu Sukabumi, capai ratusan Miliar Rupiah

Rabu, 9 Juli 2025 - 03:16 WIB

Profil Glenn Sugita, bos Persib jadi Komisaris PT LIB, Dirut masih Ferry Paulus

Senin, 7 Juli 2025 - 10:38 WIB

Digempur impor, hanya 4 kecamatan ini di Kabupaten Sukabumi penghasil kacang kedelai

Jumat, 4 Juli 2025 - 02:51 WIB

Dana Desa jadi jaminan jika galbay, semua Kopdes Merah Putih di Sukabumi bisa pinjam modal ke bank

Jumat, 4 Juli 2025 - 00:09 WIB

PBB rilis daftar perusahaan berperan dalam ekonomi genosida di Gaza

Berita Terbaru

Penampakan luar Situs Bunker Waluran Sukabumi - Ist

Wisata

Mengintip interior Situs Bunker Waluran Sukabumi

Sabtu, 12 Jul 2025 - 02:02 WIB

DPRD Kabupaten Sukabumi gelar raker bahas Raperda RPJMD - Setwan DPRD Kabupaten Sukabumi

Legislatif

DPRD Kabupaten Sukabumi gelar raker bahas Raperda RPJMD

Jumat, 11 Jul 2025 - 18:21 WIB