26.5 C
Sukabumi
Kamis, Maret 28, 2024

Polsek Parakansalak Sukabumi kembali hunting pocong, hasilnya?

sukabumiheadline.com - Kabar beredar di masyarakat adanya...

Soal tangan buruh wanita asal Bojonggenteng Sukabumi putus, Latas: Disnaker harus proaktif

sukabumiheadline.com - Paskakecelakaan kerja yang terjadi di...

Dua pemuda Cikole dan Warudoyong Sukabumi terpaksa harus rayakan Lebaran di penjara

sukabumiheadline.com - Jajaran Satnarkoba Polres Sukabumi Kota,...

Diputus Kontrak Kerja, Pria Parungkuda Sukabumi Ini Malah Raup Penghasilan Berlipat

EkonomiDiputus Kontrak Kerja, Pria Parungkuda Sukabumi Ini Malah Raup Penghasilan Berlipat

SUKABUMIHEADLINES.com I PARUNGKUDA – Ujang Epul, seorang pria paruh baya warga Kampung Pasirpogor, Desa Babakan Jaya, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi. Ia contoh sosok inspiratif yang mampu keluar dari persolan yang menimpanya dan berhasil menyelesaikan masalah yang membelitnya.

Dua tahun lalu, Epul masih bekerja di sebuah pabrik garmen di daerah Parungkuda, Kabupaten Sukabumi. Enam tahun ia lalui menjadi buruh bagian sewing atau menjahit di perusahaan garmen.

Namun, pada tahun 2020 saat gelombang pandemi Covid-19 melanda Indonesia, kontrak kerjanya di perusahaan garmen tidak lagi diperpanjang.

“Waktu itu kontrak saya di perusahaan garmen tempat saya bekerja tidak diperpanjang karena alasan ada pengurangan karyawan. Akhirnya saya berhenti bekerja,” ungkap Ujang kepada sukabumiheadlines.com. Selasa (18/1/2022).

Menjadi pengangguran tentu tidak mudah, penghasilannya yang biasa ia terima setiap bulan, tidak lagi ia dapatkan. Epul akhirnya memutuskan membuka usaha bengkel motor menggunakan modal dari hasil tabungan selama bekerja.

“Saya memberanikan diri untuk memulai usaha bengkel motor. Waktu masih kerja, saya kumpulkan uang sisa gajian, memang tidak banyak tapi hasil saya nabung itu bisa sedikit-sedkit saya belikan peralatan bengkel, seperti kunci-kunci pas, oli, kompresor. Ngeureuyeuh (menyicil sedikit demi sedikit-red) lah kalo kata orang Sunda sih. Terus dari sebelum nikah kebetulan saya suka motor trabas dan ngecat body motor dan mobil. Dari hobi itu saya lanjutkan untuk membuka bengkel dengan modal pas-pasan,” papar pria yang sering disapa Unyil itu.

Ia menambahkan, di tempat usaha bengkelnya ini tidak hanya menerima service motor saja, ia juga menawarkan jasa untuk me-repaint kendaraan roda dua atau empat.

Ujang Epul di bengkel motor miliknya. l Istimewa

“Ya hampir sama kaya bengkel-bengkel lainnya, saya terima service motor, cuma saya juga terima kalau ada yang mau kendaraannya di cat ulang, mau roda dua atau empat, yang penting jadi uang,” tambahnya.

Masih kata Ujang Epul, skill yang dimilikinya ia peroleh secara otodidak. Hal karena berawal dari dan kecintaannya terhadap dunia otomotif.

“Pokoknya dari saya masih bujang sampai sekarang, punya anak dua, hobi dan kecintaan saya terhadap otomotif gak hilang. Awalnya saya merhatiin orang bongkar-bongkar mesin. Kemudian, kalau ada orang yang nge-cat body motor saya liatin juga, sampai akhirnya saya nyoba sendiri. Awalnya sulit dan gagal terus, tapi saya gak nyerah. Alhamdulillah, sekarang jadi bisa,” papar dia.

Modal Usaha dan Keuntungan

Untuk memulai usaha bengkelnya, ia menggunakan uang tabungannya sebesar Rp1,5 juta. Berkat kerja keras dan keuletannya, Epul kini sudah menikmati hasilnya.

Dari modal awal Rp1,5 juta, ia kini mampu meraup keuntungan bersih setiap harinya Rp250 ribu, atau sekira Rp7,7 juta setiap bulannya.

Jika selama bekerja ia mendapat gaji sekira Rp3,2 juta, maka penghasilannya saat ini lebih dari dua kali gaji yang biasa ia peroleh ketika masih menjadi buruh pabrik.

Alhamdulillah, mungkin ini hasil kerja keras saya selama ini, juga dukungan dari keluarga kecil saya. Sekarang saya bisa seperti ini, untuk pendapatannya kalau bersihnya Rp250 ribu, kotornya gak nentu kadang Rp700 ribu, kadang Rp900 ribu, tapi itu kotor karena saya beliin lagi buat kebutuhan bengkel,” pungkas pria 30 tahun itu.

Konten Lainnya

Content TAGS

Konten Populer