Emak-Emak di Kabupaten Sukabumi Setuju PTM di Tengah Lonjakan Covid-19

- Redaksi

Senin, 12 Juli 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pembelajaran tatap muka. l Ilustrasi: Fery Heryadi

Pembelajaran tatap muka. l Ilustrasi: Fery Heryadi

SUKABUMIHEADLINES.com – Menyikapi wacana dimulainya pembelajaran tatap muka (PTM) di saat lonjakan kasus Covid-19 dikuatirkan akan berisiko pada anak.

Meskipun dalam situasi pandemi yang sedang melonjak kasusnya, sehingga akan sangat berisiko anak didik terpapar Covid-19.Terlebih adanya ancaman varian Delta yang mungkin saja telah menyebar.

Namun begitu, ada pro dan kontra di kalangan orang tua murid di Kabupaten Sukabumi dalam menyikapi wacana tersebut dimulainya PTM mulai jenjang PAUD, SD, dan SMP..

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Meily Tri Rahmadani (35 tahun), Senin (12/7/2021), menjawab setuju jika PTM dimulai hari ini. Menurut warga Desa/Kecamatan Bojonggenteng itu,  PTM mulai jenjang PAUD, SD dan SMP setuju dibuka dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.

Baca Juga :  KUA Nagrak Sukabumi Minta Resepsi Nikah Ditunda Dulu

“Setuju dong, yang penting menerapkan prokes yang ketat,” ujar Meily.

Alasan Meily, kerumunan tidak selalu menimbulkan seseorang menjadi terpapar Covid-19.” Setiap hari banyak orang berkerumun dan tidak serta merta terpapar,” imbuh ibu dari lima anak ini.

Senada dengan Meily, Novianti (28 tahun), menyebut setuju untuk sekolah tatap muka, supaya anak-anak bisa sekolah seperti biasanya. “Karena sekolah tempat berinteraksi teman dan guru, dari sinilah anak-anak bisa mengembangkan kemampuan bersosialisasinya.”

Demikian dengan warga Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Rosi Rosdiana (25 tahun). “Untuk sekolah tatap muka saya setuju, daripada anak sekolah di rumah yang ada mereka dikasih banyak tugas. Namun, penjelasan dari guru kurang maksimal. Meskipun kalau sekolah sudah tatap muka tetap harus mematuhi protokol kesehatan,”

Baca Juga :  Diduga melamun, pria Sukabumi ini tersambar KA Pangrango di Cisaat

Warga Kecamatan Cicurug lainnya, Leni Anggraeni (24 tahun) juga mengaku setuju jika PTM mulai dilaksanakan. “Iya saya setuju, tidak apa-apa sekolah mulai tatap muka daripada di rumah belajar tidak efektif.”

Hal sebaliknya dikatakan Koko Muhamad (40 tahun), warga Desa Sukamulya, Kecamatan Cikembar. Menurutnya, di tengah lonjakan kasus Covid-19, PTM bukan solusi untuk anak didik dan orang tua karena anak menjadi berisiko terpapar.

Koko juga menyebut, melihat penanganan Covid-19 seperti saat ini di Kabupaten Sukabumi, dia mengaku tidak setuju dengan wacana PTM.

“Untuk Kabupaten Sukabumi, melihat penanganan Covid seperti ini, saya tidak setuju,” kata Koko, Senin (12/7/2020).

Berita Terkait

Pisah Sambut Dandim 0622/Sukabumi, Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi sampaikan ini
Pria 40 tahun asal Cicantayan Sukabumi tewas tenggelam dalam sumur
Wali Kota Sukabumi lantik pejabat eselon II dan Direktur Perumda BPR
Siapa Kadis PU, Kadisdik dan Kadiskes? 25 pejabat eselon II Pemkab Sukabumi dilantik
21 kecamatan di Sukabumi punya camat baru dilantik, ini daftarnya
Lagi kerja, tukang tersengat listrik di Parungkuda Sukabumi
Tabrakan beruntun di Cibadak Sukabumi
Rumah Sidik di Parungkuda Sukabumi hancur tertimpa pohon durian

Berita Terkait

Jumat, 10 Oktober 2025 - 12:56 WIB

Pisah Sambut Dandim 0622/Sukabumi, Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi sampaikan ini

Kamis, 9 Oktober 2025 - 15:51 WIB

Pria 40 tahun asal Cicantayan Sukabumi tewas tenggelam dalam sumur

Rabu, 8 Oktober 2025 - 23:53 WIB

Wali Kota Sukabumi lantik pejabat eselon II dan Direktur Perumda BPR

Rabu, 8 Oktober 2025 - 15:16 WIB

Siapa Kadis PU, Kadisdik dan Kadiskes? 25 pejabat eselon II Pemkab Sukabumi dilantik

Rabu, 8 Oktober 2025 - 13:16 WIB

21 kecamatan di Sukabumi punya camat baru dilantik, ini daftarnya

Berita Terbaru

Regulasi

Sukabumi bakal punya Pembangkit Listrik Tenaga Sampah

Jumat, 10 Okt 2025 - 23:57 WIB