sukabumiheadline.com – Hari ini, 80 tahun silam terjadi pertempuran sengit di Bojongkokosan, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, antara pejuang di Sukabumi dengan tentara Britania Raya. Tak hanya sengit, pertempuran juga berlangsung hingga beberapa hari.
Dikutip sukabumiheadline.com dari buku Palagan Bojongkokosan, Heroisme di Sukabumi yang Menyulut Lautan Api di Bandung dari Direktorat Pelindungan Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI (saat ini Kementerian Dasar dan Menengah RI), pertempuran Bojong Kokosan terjadi sejak 9 hingga 12 Desember 1945.
Pertempuran terjadi sebagai bagian dari Revolusi Nasional Indonesia, ketika konvoi tentara Britania Raya yang membawa tawanan perang dan tahanan sipil ke Bandung disergap oleh pejuang kemerdekaan Indonesia setempat di dekat Cicurug.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Konflik ini dianggap sebagai salah satu contoh pertama pengakuan de facto Republik Indonesia oleh Sekutu, karena negosiator konvoi berhasil mengamankan perjalanan yang aman ke Bandung pada 12 Desember.
Baca Juga: Satu wanita, dua tokoh asal Sukabumi diusulkan jadi Pahlawan Nasional

Untuk mengenang sejarah berdarah tersebut, diorama yang memperlihatkan pasukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) Sukabumi dipimpin Eddie Sukardi dan AJF Doulton bertempur sengit di tepi tebing dapat dilihat di Museum Palagan Bojongkokosan.
Meskipun tidak diketahui secara pasti jumlah pasukan yang terlibat peperangan, namun diperkirakan melibatkan ribuan pasukan Gurkha dengan puluhan tank, gerbong lapis baja, tank baja, mortir, dan senapan mesin.
Baca Juga:
Korban tercatat berjumlah 73 orang tewas dari pihak pejuang RI. Sedangkan, dari pihak lawan sebanyak 100 tentara tewas, 100 luka parah, dan 30 lainnya memilih menyerahkan diri.
Tak hanya itu, ratusan warga sipil tewas atau terluka, dan ratusan rumah hancur.
Baca Juga: Kisah Ulama Kharismatik Sukabumi, KH Muhammad Kholilullah Berjuang dengan Pena dan Golok
Pemicu pertempuran Bojongkokosan

Masih menurut sumber yang sama, pertempuran tersebut terjadi akibat kedatangan pasukan Sekutu yang terdiri dari Britania Raya, Gurkha, dan NICA sebanyak satu batalion yang berusaha memasuki Sukabumi.
Kedatangan pasukan Sekutu di Sukabumi dilatarbelakangi oleh tiga tujuan utama, yakni pertama, mengambil tawanan Jepang di daerah Sukabumi dan sekitarnya.
Baca Juga: Profil dan Kisah Wilhelmina, Ratu Belanda yang Tak Rela Warga Sukabumi Bahagia
Kemudian kedua, memberikan bantuan ke Bandung yang pada saat itu sedang terjadi kerusuhan antara pemuda dengan pasukan Sekutu, dan ketiga, menjaga kelancaran jalur darat antara Bogor-Sukabumi-Cianjur.
Hari Juang Siliwangi
Sejak tahun 2004, pertempuran yang terjadi pada 9 Desember 1945 ini diperingati sebagai Hari Juang Siliwangi.









