Israel minta negara Palestina di wilayah Arab Saudi, ini balasan telak pihak Kerajaan Arab Saudi

- Redaksi

Senin, 10 Februari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bendera negara Arab Saudi. l Istimewa

Bendera negara Arab Saudi. l Istimewa

sukabumiheadline.com – Seorang anggota Dewan Syura Kerajaan Arab Saudi yang berpengaruh, Yousef bin Trad Al-Saadoun, merespons saran sinis Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mendirikan Negara Palestina di Arab Saudi.

Dia membalas dengan mengusulkan agar Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memindahkan saja warga Israel di Alaska dan kemudian ke Greenland setelah mencaploknya.

Dalam tulisannya di surat kabar Okaz pada hari Jumat, Al-Saadoun mengkritik pendekatan Trump terhadap kebijakan Timur Tengah, dengan menyatakan bahwa keputusan yang gegabah berasal dari mengabaikan saran pakar dan mengabaikan dialog.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dia memperingatkan bahwa Zionis dan sekutu mereka akan gagal memanipulasi kepemimpinan Arab Saudi melalui tekanan media dan manuver politik.

Menyindir pemerintahan Trump, Al-Saadoun mengatakan: “Kebijakan luar negeri resmi Amerika Serikat akan mengupayakan pendudukan ilegal atas tanah kedaulatan dan pembersihan etnis penduduknya, yang merupakan pendekatan Israel dan dianggap sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan.”

Baca Juga :  Profil Abu Ubaidah, Perannya di Hamas dan Fatwa Ulama Larang Muslimah Menatapnya

“Siapa pun yang mengikuti jejak kemunculan dan kelanjutan Israel jelas menyadari bahwa rencana ini tentu saja dirumuskan dan disetujui oleh entitas Zionis, dan diserahkan kepada sekutu mereka untuk dibaca dari podium Gedung Putih,” paparnya.

“Zionis dan pendukung mereka harus menyadari betul bahwa mereka tidak akan dapat memikat kepemimpinan dan pemerintah Saudi ke dalam perangkap manuver media dan tekanan politik palsu,” imbuh dia, yang dikutip Middle East Eye, Ahad (9/2/2025).

Dewan Syura Kerajaan Arab Saudi adalah majelis konsultatif yang memberi nasihat kepada raja tentang masalah legislatif dan kebijakan tetapi tidak memiliki kewenangan legislatif. Anggotanya ditunjuk oleh raja dan membahas undang-undang, rencana ekonomi, dan kebijakan sosial.

Pada hari Kamis, Benjamin Netanyahu mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Channel 14 Israel: “Saudi dapat mendirikan Negara Palestina di Arab Saudi; mereka memiliki banyak tanah di sana.”

Baca Juga :  Diam-diam Israel Dekati Pejabat RI, Pilpres 2024 Jadi Perhatian

Pernyataan itu muncul setelah Riyadh menegaskan kembali bahwa mereka hanya akan menormalisasi hubungan dengan Israel jika ada jalur yang jelas menuju pendirian Negara Palestina.

Pejabat Palestina dan Mesir telah mengutuk saran Netanyahu untuk mendirikan Negara Palestina di Arab Saudi, menyebutnya sebagai serangan terhadap kedaulatan kerajaan tersebut.

Kementerian Luar Negeri Palestina mengecam usulan tersebut sebagai “rasis dan antiperdamaian”, dan menyebutnya sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan dan stabilitas Arab Saudi.

Hussein Al-Sheikh, Sekretaris Jenderal Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), mengatakan pernyataan Netanyahu mengabaikan hukum dan konvensi internasional.

“Negara Palestina hanya akan berdiri di tanah Palestina,” tegasnya.

Mesir juga mengecam saran Netanyahu, dengan menyebutnya sebagai saran tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diterima. Kementerian Luar Negerinya menyatakan bahwa pernyataan Netanyahu melanggar kedaulatan Arab Saudi dan melanggar hukum internasional serta Piagam PBB.

Arab Saudi telah berulang kali menyatakan bahwa normalisasi dengan Israel bergantung pada pembentukan Negara Palestina.

Berita Terkait

Kejaksaan Turki terbitkan surat perintah penangkapan Benjamin Netanyahu
Israel bikin undang-undang baru, izinkan hukum mati tahanan Palestina
Indonesia sediakan lahan pertanian 15 ribu hektare untuk Palestina di Kaltara
Zohran Mamdani, selangkah lagi Muslim jadi Wali Kota New York
Menteri Negara hamil 83 anak sekaligus, Albania geger
Presiden Kolombia gunakan barbuk emas sitaan kasus narkoba untuk bantu warga Gaza
Tim Pembentukan Negara Palestina resmi disahkan, Perancis ketua
Ini peta Palestina terbaru versi pemerintah Inggris dan keterangan yang diubah

Berita Terkait

Minggu, 9 November 2025 - 04:20 WIB

Kejaksaan Turki terbitkan surat perintah penangkapan Benjamin Netanyahu

Rabu, 5 November 2025 - 00:59 WIB

Israel bikin undang-undang baru, izinkan hukum mati tahanan Palestina

Sabtu, 1 November 2025 - 11:00 WIB

Indonesia sediakan lahan pertanian 15 ribu hektare untuk Palestina di Kaltara

Kamis, 30 Oktober 2025 - 18:51 WIB

Zohran Mamdani, selangkah lagi Muslim jadi Wali Kota New York

Selasa, 28 Oktober 2025 - 02:06 WIB

Menteri Negara hamil 83 anak sekaligus, Albania geger

Berita Terbaru