Kecanduan Judi Online, TKW Indonesia Curi Uang dan Bunuh Majikan di Australia

- Redaksi

Selasa, 31 Mei 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Hanny Papanicolaou. l Istimewa

Hanny Papanicolaou. l Istimewa

SUKABUMIHEADLINE.com l Seorang tenaga kerja wanita (TKW) asal Indonesia bernama Hanny Papanicolaou, divonis 22 tahun penjara oleh pengadilan di Australia pada Jumat 27 Mei 2022 lalu.

Perempuan berparas cantik tersebut dinyatakan bersalah atas kematian majikannya, Marjorie Wels yang sudah berusia 92 tahun.

Pengadilan mengungkap kronologi ketika terdakwa memasuki rumah korban di Ashbury pada 2 Januari 2019 dengan niat mencuri uang dari sang majikannya itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Namun, aksi Hanny dipergoki oleh Marjorie Welsh. Kalap, ibu dua anak itu kemudian memukuli majikannya dengan tongkat sebelum menikamnya beberapa kali dengan pisau dapur.

Welsh sempat menekan tombol alarm di lehernya yang terhubung ke bantuan medis. Namun malang, nyawa korban tak tertolong akibat luka yang dialaminya. Welsh pun meninggal dunia di rumah sakit, setelah dirawat selama enam pekan.

Dalam sidang, hakim Robertson Wright mengatakan, penyesalan yang tulus dari terdakwa dan prospeknya yang baik untuk rehabilitasi berarti hukuman maksimum seumur hidup di penjara tidak tepat.

“Pelaku harus bertanggung jawab atas tindakannya,” kata Wright, dikutip dari ABC.net.au.

Namun, hakim mempertimbangkan tujuan rehabilitasi dan mendukung periode pembebasan bersyarat yang lebih lama.

Tim pembela terdakwa berpendapat bahwa wanita berusia 38 tahun itu tidak sepenuhnya bertanggung jawab atas tindakannya, menyoroti saran dari psikolog bahwa dia menderita Gangguan Depresi Mayor menjelang serangan itu.

Ibu dua anak ini memiliki kecanduan judi, kehilangan sekitar 400 dolar di mesin poker Canterbury RSL hanya beberapa jam sebelum menyerang rumah Welsh.

Namun, pendapat pengacara terdakwa ditolak hakim. Hakim berpendapat, tindakan Hanny bermotif finansial.

“Pelaku membutuhkan uang karena kerugian judinya. Dia tahu bahwa Welsh membayar tunai dan memiliki lebih dari cukup uang untuk memenuhi kebutuhannya sendiri,” ucapnya.

Hukuman 22 tahun dengan periode 15 tahun tanpa pembebasan bersyarat dijatuhkan hakim. Putusan tersebut membuat Hanny menangis sambil menatap lantai.

Sementara, di luar pengadilan, putri Welsh; Angela dan Elizabeth, mengatakan mereka puas dengan putusan hakim.

Berita Terkait

Arab Saudi dan UEA butuh 1,5 juta lebih pekerja bidang AI
Mohammed Taufiq Johari: Dari Unisba Bandung jadi Menpora Malaysia, magang di Garut, istri WNI
Suasana Natal di Gaza yang penuh keprihatinan
Fenomena ratusan sinkhole di Turkiye, pernah terjadi di Sukabumi, ini pemicunya
Pemukim Yahudi di Tepi Barat bertambah signifikan, PBB murka
Korupsi Rp556 miliar, eks Menteri Olah Raga China dihukum mati
Meski negaranya hancur, warga Gaza sumbang 1.000 Dolar AS untuk korban banjir Sumatera
Belum usai dengan Rusia, Ukraina diambang perang dengan negara Muslim

Berita Terkait

Senin, 29 Desember 2025 - 01:43 WIB

Arab Saudi dan UEA butuh 1,5 juta lebih pekerja bidang AI

Jumat, 26 Desember 2025 - 21:09 WIB

Mohammed Taufiq Johari: Dari Unisba Bandung jadi Menpora Malaysia, magang di Garut, istri WNI

Jumat, 26 Desember 2025 - 03:00 WIB

Suasana Natal di Gaza yang penuh keprihatinan

Kamis, 25 Desember 2025 - 18:11 WIB

Fenomena ratusan sinkhole di Turkiye, pernah terjadi di Sukabumi, ini pemicunya

Senin, 15 Desember 2025 - 01:04 WIB

Pemukim Yahudi di Tepi Barat bertambah signifikan, PBB murka

Berita Terbaru

Ilustrasi pegawai yang menguasai bidang artificial intelegence - sukabumiheadline.com

Internasional

Arab Saudi dan UEA butuh 1,5 juta lebih pekerja bidang AI

Senin, 29 Des 2025 - 01:43 WIB