sukabumiheadline.com – Siapa sangka ternyata cardigan memiliki sejarah panjang, dari jas hujan dan anti dingin yang biasa digunakan tentara ketika berperang di musim dingin, hingga menjadi outer berbagai busana yang populer pada zaman sekarang.
Bahkan, cardigan kini populer dikenakan sebagai outer yang membuat penampilan seorang Muslimah tampak anggun dan mewah.
Ya, cardigan sangat cocok menjadi busana Muslimah karena berfungsi sebagai outer yang bisa menutupi lekuk tubuh, memberikan kesan modis, dan mudah dipadupadankan dengan dalaman serta bawahan seperti celana kulot atau rok untuk berbagai acara, baik kasual maupun formal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT

Cardigan kini pantang polos, karenanya kini banyak cardigan dengan berbagai motif, dari etnik, tradisional seperti batik, hingga motif floral.
Demikian pula untuk bahan cardigan biasanya meliputi wol, katun, rayon, dan serat sintetis seperti akrilik. Cardigan juga sering kali dalam bentuk bahan rajutan (knit). Pilihan bahan tentunya sangat menentukan kenyamanan, kehangatan, dan tampilan cardigan di berbagai suasana.
Mengapa cardigan cocok untuk Muslimah?

Menutup Aurat: Sesuai syariat Islam, cardigan bisa menutupi bentuk tubuh yang tidak diinginkan, menjadikannya pilihan outerwear yang dianjurkan.
Fleksibel: Bisa dipakai di cuaca dingin atau sebagai pelengkap gaya saat cuaca hangat.
Banyak Model: Tersedia dalam berbagai model, mulai dari oversize, panjang, hingga yang berdetail unik, cocok untuk gaya apa pun.
Cara memadukan cardigan untuk Muslimah

Pilih Inner Netral: Gunakan dalaman berwarna netral (putih, hitam, abu-abu) atau senada dengan warna cardigan agar terlihat proporsional.
Padukan dengan Bawahan Ramping: Kombinasikan dengan celana kulot, celana bahan, atau rok model A-line agar siluet tidak terlihat ‘berat’.
Hijab Simpel: Gunakan hijab polos atau dengan warna yang tidak terlalu ramai agar fokus tetap pada outfit.
Model cardigan

Cardigan Panjang: Memberikan kesan elegan dan syar’i.
Cardigan Oversize: Memberikan kesan santai, modern, dan stylish.
Contoh padu padan

- Cardigan panjang lilac + inner putih + celana kulot + hijab abu-abu.
- Cardigan oversize netral + celana jeans/bahan warna senada + hijab polos.
- Cardigan simpel + gamis polos (model 2-in-1).
Sejarah cardigan

Letnan Jenderal (Letjen) James Thomas Brudenell, Earl ke-7 Cardigan KCB, seorang komandan perang asal Inggris kelahiran Buckinghamshire pada 16 Oktober 1797, dan meninggal dunia 28 Maret 1868 di Northamptonshire.
Letjen Cardigan populer dengan sebutan Lord Cardigan, adalah seorang perwira di Angkatan Darat Inggris yang memimpin Brigade Ringan selama Perang Krimea, memimpin serangannya di Pertempuran Balaclava.
Perwira yang punya julukan Jim si Beruang, ini berdinas di militer sejak 1824 hingga 1866, pernah meraih penghargaan Komandan Ksatria Ordo Pemandian, dan Komandan Legiun Kehormatan dari Prancis.
Sepanjang hidupnya dalam politik dan karir militernya yang panjang, ia mencirikan aristokrat arogan dan boros pada masa itu. Kemajuannya melalui Angkatan Darat ditandai dengan banyak episode ketidakmampuan yang luar biasa, tetapi juga dengan kemurahan hati kepada orang-orang di bawah komandonya dan keberanian yang tulus.
Sebagai anggota aristokrasi pemilik tanah, ia secara aktif dan teguh menentang reformasi politik apa pun di Inggris, tetapi pada tahun terakhir hidupnya, ia mengalah dan mengakui bahwa reformasi semacam itu akan membawa manfaat bagi semua kelas masyarakat.

Cardigan berasal dari gelar bangsawan Earl of Cardigan ke-7, seorang jenderal Inggris di abad ke-19, yang mengenakan rompi wol rajutan berkancing untuk menghangatkan diri saat Perang Krimea, dan kemudian menjadi pakaian militer populer.
Popularitasnya meroket di kalangan wanita setelah Coco Chanel pada 1920-an menyukai model berkancing karena tidak merusak tatanan rambut, menjadikannya fashion item abadi untuk pria dan wanita, dari kasual hingga formal hingga kini.
Desainnya praktis dengan kancing depan, berbeda dari pullover tradisional.
Brand Coco Chanel mempopulerkannya, memilih model berkancing karena mudah dipakai tanpa merusak rambut, mengubahnya dari busana pria menjadi fashion statement wanita.
Selanjutnya, Cardigan menjadi pakaian serbaguna, populer di kalangan mahasiswa, atlet, hingga ikon seperti Michelle Obama, dengan variasi gaya dari oversized hingga duster.
Perkembangan gaya cardigan
Pada era 1920-an, muncul model tuxedo sweater ringan dengan ikat pinggang untuk wanita. Kemudian pada era 1950-an, kembali muncul variasi kancing di belakang (disebut sweater wanita).
Kini, cardigan menjadi pakaian abadi dengan berbagai bentuk, bahan, dan gaya, dari formal hingga santai.









