Kisah Ustadz asal Pamatutan Sukabumi Dirikan Ponpes di Cianjur, Gratis Belajar, Makan dan Studi Tur

- Redaksi

Jumat, 14 Oktober 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Santriwati Ponpes Sohibulqur'an. l Sumantri

Santriwati Ponpes Sohibulqur'an. l Sumantri

SUKABUMIHEADLINE.com l Hijrah, atau berpindah dari suatu tempat atau kondisi ke tempat atau kondisi lain yang lebih baik atau disyaratkan dalam agama, sangat dianjurkan dalam Islam, terlebih untuk kepentingan beribadah kepada Allah SWT.

Ada banyak alasan ketika seseorang memutuskan berhijrah. Dari mulai alasan mencari penghidupan yang lebih baik dengan bekerja mencari nafkah halal di luar daerah atau negeri, tujuan menikah, hingga untuk tujuan mensyiarkan ajaran Islam.

Seperti halnya dilakukan oleh Sumantri, seorang ustadz muda asal Kampung Pamatutan RT 19/07, Desa Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, ia merantau ke pedalaman wilayah Kabupaten Cianjur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

IMG 20221014 041848
Ustadz Sumantri, pimpinan Ponpes Sohibulqur’an.

Diakui pria yang kini berusia 42 itu, ia merantau awalnya karena alasan menikahi wanita asal Kampung Cijambe RT 002/004, Desa Caringin, Kecamatan Cijati, Kabupaten Cianjur, Neneng Sita Sartika (40).

Ustad yang akrab disapa Asum, itu kemudian memilih menetap di kampung istrinya tersebut.

“Awalnya ya karena menikah dengan orang sini, dan kini alhamdullillah sudah punya satu orang anak perempuan, namanya Mutiara Fatimah,” ungkap Ustadz Asum kepada sukabumiheadline.com, Selasa (11/10/2022).

Baca Juga :  Armita, Wanita Keturunan Tionghoa Huni Rumah Panggung di Pedalaman Sukabumi

Mendirikan Pondok Pesantren Tahfidz Quran Gratis

IMG 20221014 041837
Santri Ponpes Sohibulqur’an.

Tak sekadar merantau, berbekal nyantri bertahun-tahun di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Fatah, Kampung Pasirbentik Desa Bojonggaling, Kecamatan Bojonggenteng, Asum kemudian mendirikan ponpes di Cianjur.

“Iya karena latar belakang saya juga santri, jadi saya niatkan mendirikan Pondok Pesantren Tahfidz Quran, namanya Sohibulqur’an,” jelasnya.

Diakuinya, pondok ponpes tersebut gratis. Dari mulai biaya pendidikan, makan, kesehatan hingga studi tur.

“Gratis semua. Alhamdulillah selalu ada rezekinya untuk semua santri, walaupun masih seadanya. Bangunan juga masih belum memadai, tapi kami tetap berikhtiar,” katanya lebih jauh.

Hari demi hari hingga berganti tahun, Ustadz Asum sabar dalam membina dan mendidik sekira 100-an santri di Ponpes Sohibulqur’an agar mampu bersaing menghadapi tantangan zaman dengan tetap memegang teguh ajaran agamanya.

IMG 20221014 041818
Bangunan milik Ponpes Sohibulqur’an.

Diakuinya, banyak tantangan dan rintangan menyertai perjalanan lembaga pendidikan yang dipimpinnya itu. Namun, semua bisa dilalui berkat kesabaran dan keteguhan niatnya dalam mensyiarkan agama Islam.

Baca Juga :  Kronologis lansia asal Tangerang tewas di Pantai Selatan Sukabumi

“Tantangan dan rintangan tentunya banyak, tapi alhamdulillah berkat niat tulus saya dan doa semua santri, semua itu bisa dilalui. Kuncinya sabar, tawakal dan ikhlas,” paparnya.

Dilengkapi Lembaga Pendidikan Umum

IMG 20221014 041912
Pelajar PAUD Sohibulqur’an.

Tak hanya ponpes, Sohibulqur’an juga memiliki lembaga pendidikan umum setingkat TK, SD, SMP dan SMA, yakni Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (DTA), Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Sohibulqur’an.

Diakuinya, semua biaya operasional lembaga pendidikan yang dikelolanya berasal dari hasil ikhtiarnya dan donasi dari para dermawan yang peduli terhadap pendidikan anak-anak di pelosok daerah.

“Meskipun di pelosok kampung, tapi Ponpes Sohibulqur’an sudah terdaftar di Dirjen Pendidikan Islam, Kementerian Agama,” jelasnya.

“Semua kelengkapan administrasi kami lengkap. Dari mulai izin hingga NPWP,” tambah Ustadz Asum.

Ustadz Asum juga menambahkan, lembaga pendidikannya terbuka menerima zakat, infaq dan sedekah dari para dermawan yang memiliki kelebihan rezeki, melalui Bank BRI Nomor Rekening: 4070-01-02-9858-53-0 a/n Pondok Pesantren Sohibulqur’an atau bisa menghubungi nomor WhatsApp: 082123057020

Berita Terkait

Dedi Mulyadi diancam akan dibunuh, Polda Jabar pantau
Pemerintah siapkan kota ini jadi lokasi penampungan 1.000 warga Gaza
Profil Luthfianisa Putri Karlina, anak jenderal polisi jadi Wakil Bupati Garut
Tak lagi sampai Cipatat, KA Siliwangi dari Sukabumi langsung ke Padalarang
Profil lengkap Irjen Rudi Setiawan, Kapolda Jabar yang baru gantikan Irjen Akhmad Wiyagus
Ini profil Gabryel Alexander Etwiorry, Ketua DPD GRIB Jaya tantang Dedi Mulyadi
Prabowo ingin relokasi 1.000 warga Gaza ke Indonesia, PBNU: Langkah blunder
Banyak jadi pengemis, Dedi Mulyadi: Saya bubarkan Dinas Perlindungan Anak!

Berita Terkait

Rabu, 23 April 2025 - 19:06 WIB

Dedi Mulyadi diancam akan dibunuh, Polda Jabar pantau

Senin, 21 April 2025 - 17:09 WIB

Pemerintah siapkan kota ini jadi lokasi penampungan 1.000 warga Gaza

Senin, 21 April 2025 - 10:43 WIB

Profil Luthfianisa Putri Karlina, anak jenderal polisi jadi Wakil Bupati Garut

Rabu, 16 April 2025 - 14:57 WIB

Tak lagi sampai Cipatat, KA Siliwangi dari Sukabumi langsung ke Padalarang

Selasa, 15 April 2025 - 18:52 WIB

Profil lengkap Irjen Rudi Setiawan, Kapolda Jabar yang baru gantikan Irjen Akhmad Wiyagus

Berita Terbaru

Gubernur Jawa Barat, Dedy Mulyadi - Facebook

Jawa Barat

Dedi Mulyadi diancam akan dibunuh, Polda Jabar pantau

Rabu, 23 Apr 2025 - 19:06 WIB