Kriangkrai Techamong, PRT picu permusuhan berdarah Thailand-Arab Saudi

- Redaksi

Senin, 17 Maret 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

sukabumiheadline.com – Awal 2025 menjadi momen pemulihan hubungan diplomatik antara Thailand dan Arab Saudi. Diawali dengan kunjungan Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-ocha ke ibu kota Arab Saudi, Riyadh, menjadi tanda jelas pemulihan hubungan kedua negara kerajaan tersebut.

Terkesan berlebihan jika hubungan kedua negara retak selama tiga dekade hanya gegara kelakuan seorang pembantu rumah tangga (PRT).

Namun, retaknya hubungan kedua negara diawali insiden pencurian perhiasan milik Pangeran Faisal pada 1989 silam. Adapun, yang dituduh melakukan adalah seorang PRT di kediaman Pangeran Faisal sendiri yang berasal dari Thailand, bernama Kriangkrai Techamong.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Berlian biru itu disebutkan 50 Karat. Pangeran Faisal sendiri adalah putra tertua dari Raja Fahd, dilansir laman BBC.

Meskipun hubungan kedua negara kemungkinan akan benar-benar pulih, tapi disebutkan hingga kini berlian biru langka itu tak pernah ditemukan.

Kriangkrai Techamong ditangkap

Kriangkrai Techamong, pria yang merupakan pekerja bersih-bersih di rumah pangeran Arab menuturkan soal pencurian yang dia lakukan pada 2019 silam. Dia mengatakan pencurian dilakukan pada saat pangeran Arab dan istrinya pergi berlibur selama 3 bulan.

Baca Juga :  Dulu diharamkan, kini Pangeran Mohammed bin Salman halalkan ini di Arab Saudi

Kriangkrai melihat situasi tersebut sebagai kesempatan emas untuk kabur dari negara yang represif. Dia kemudian mencuri hampir 30 kilogram barang yang bernilai nyaris Rp278 miliar. Selain berlian ada arloji emas dan beberapa batu delima bulat.

Kriangkrai menyembunyikan beragam barang curian di seluruh istana di tempat-tempat yang dia tahu tidak akan ditemukan orang lain dan setelah menyembunyikan selama sebulan dia membawa barang-barang itu ke kapal kargo besar yang dibayar untuk membawanya kembali ke Thailand.

Januari 1990, ia ditangkap di rumahnya di Provinsi Lampang, kawasan utara Thailand atas permintaan polisi Arab Saudi.

Permata dan perhiasan, meski beberapa di antaranya sempat ia simpan dan jual kemudian disita segera penangkapan. Namun saat dikembalikan ke Riyadh disebut bahwa banyak dari perhiasan yang dikembalikan adalah palsu.

Yang mengerikan, foto-foto istri seorang pejabat senior Thailand mengenakan kalung dengan kemiripan luar biasa dengan barang yang hilang kemudian muncul ke publik.

Baca Juga :  Kiswah Berlapis Emas, Kain Penutup Kabah Baru Seharga Rp79 Miliar

Pertikaian berdarah

Setelah itu rangkaian pembunuhan dan kasus orang hilang terjadi. Kriangkrai dipenjara 3 tahun dan pemerintah Arab Saudi mengutuk hilangnya perhiasan mereka.

Skandal berlian ini kemudian memicu terjadinya serangkaian pembunuhan yang mengerikan. Dilaporkan setelah itu tiga diplomat dari Arab Saudi ditembak di Bangkok dan tewas. Diduga ada pimpinan kepolisian terlibat namun tak pernah dihukum.

Skandal dan misteri maut ini yang membuat sejak saat itu Thailand-Arab Saudi tak lagi akur dan terjadilah krisis diplomatik.

Awal Februari 1990, dua pejabat bagian visa kedutaan Saudi di Bangkok mengemudi menuju kompleks perkantoran mereka. Namun mereka diserang oleh kelompok bersenjata dan dua orang pejabat Thailand itu tewas.

Pada waktu yang hampir bersamaan, seorang pria bersenjata masuk ke salah satu rumah rekan pejabat itu dan menembaknya hingga mati.

Kemudian seorang pengusaha Saudi bernama Mohammad al-Ruwaili, dikirim ke Bangkok untuk menyelidiki yang mungkin terjadi pada timbunan barang hilang itu. Namun Al-Ruwaili hilang diduga diculik dan tidak pernah ditemukan. Dia diduga dibunuh.

Riwayat ini membuat Thailand-Saudi kemudian krisis hubungan diplomatik hingga 30 tahun. Thailand tak pula mengirim lagi pekerjanya ke negara itu hingga tahun ini hubungan tersebut sepakat dipulihkan.

Berita Terkait

Tak cuma Gaza, Kabinet Netanyahu desak Israel rebut Tepi Barat
Jenderal Korps Garda Revolusi Islam: Iran baru kerahkan 5% kekuatannya vs Israel
Permintaan tunda sidang kasus korupsi Benjamin Netanyahu ditolak pengadilan Israel
Menlu Iran ke Presiden AS: Kalau mau deal jangan kurang ajar pada Khamenei
Ekonomi ambruk, kini Israel hadapi puluhan ribu tuntutan ganti rugi bangunan hancur
Kemenangan politikus Muslim, Zohran Mamdani dalam pemilihan Wali Kota New York City
Hasil perang 12 hari vs Iran, ekonomi Israel ambruk
Setelah bertemu Presiden Rusia, Iran tembakkan rudalnya ke Qatar dan Irak

Berita Terkait

Kamis, 3 Juli 2025 - 14:40 WIB

Tak cuma Gaza, Kabinet Netanyahu desak Israel rebut Tepi Barat

Senin, 30 Juni 2025 - 00:22 WIB

Jenderal Korps Garda Revolusi Islam: Iran baru kerahkan 5% kekuatannya vs Israel

Minggu, 29 Juni 2025 - 01:00 WIB

Permintaan tunda sidang kasus korupsi Benjamin Netanyahu ditolak pengadilan Israel

Sabtu, 28 Juni 2025 - 15:29 WIB

Menlu Iran ke Presiden AS: Kalau mau deal jangan kurang ajar pada Khamenei

Jumat, 27 Juni 2025 - 15:12 WIB

Ekonomi ambruk, kini Israel hadapi puluhan ribu tuntutan ganti rugi bangunan hancur

Berita Terbaru