Lepas Jabatan Kacab, Omset Usaha Wanita Cibadak Sukabumi Rp50 Juta

- Redaksi

Selasa, 9 November 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sri Cindy Veramasarie. l Istimewa

Sri Cindy Veramasarie. l Istimewa

SUKABUMIHEADLINES.com I CIBADAK – Terlahir dari keluarga pengusaha tidak membuat Sri Cindy Veramasarie terbuai dan tidak mau mencoba hal baru untuk mengasah potensi dirinya.

Ibu muda asal Desa Karangtengah, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, ini menggeluti berbagai macam usaha sejak kecil, dimulai dari jualan sembako hingga menggeluti usaha cathering.

Sebelum menggeluti usaha cathering, ia sempat menjadi kepala cabang di salah satu perusahaan otomotif roda dua.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kondisi di dalam perusahaan yang tidak sehat membuat aku memutuskan keluar, padahal waktu itu penjualan sedang bagus malah selalu melebihi dari target,” jelasnya kepada sukabumiheadlines.com, Senin (9/11/2021).

Setelah memutuskan berhenti dari perusahaan tersebut, Cindy memutuskan untuk menggeluti hal yang tekuni sejak kecil.

“Memang dari kecil suka usaha, terus keluarga juga membuka usaha sembako. Dulu orang tua suka masukin sembako ke pasar. Jadi aku tuh dari sekolah SD sudah senang jualan, seneng bisnis, sampai sekarang. Pokoknya yang menghasilkan uang aku kerjain,” ungkap ibu dua anak itu.

Baca Juga :  Pamer Payudara dan Kemaluan di Bandara Yogyakarta, Wanita Cantik Ditangkap di Bandung

Lebih jauh, Cindy mengatakan, ia belajar berbisnis secara otodidak. “Senang nyari uang mungkin ya. Dari dulu sudah terbiasa bareng ayah yang punya usaha sembako, jadi aku belajar bagaimana me-manage keuangan, cara masarin dagangan, dan cara mengembangkan usaha,” tambah wanita berusia 36 tahun itu.

Strategi Marketing ala Cindy

Bicara soal strategi marketing usaha cathering-nya, Cindy tidak hanya mengandalkan dari mulut ke mulut, tapi juga menawarkan kerja sama ke instansi-instansi pemerintah dan swasta.

Alhamdulillah karena banyak teman, jadi dari mulut ke mulut usaha cathering aku mulai banyak yang tahu. Sekarang juga sudah ngejalin kontrak dengan salah satu instansi pemerintah, jadi setiap bulannya aku yang pasok,” terangnya.

Bahkan, di saat usahanya sedang menurun akibat pandemi Covid-19, wanita yang lulus program Managemen Informatika ini tidak kehabisan akal untuk tetap eksis. Ia pun mulai menjajaki dengan menawarkan jasanya ke perusaahan-perusahaan, wedding organizer, dan melayani panggilan memasak. Bahkan, sampai jualan material pasir pun ia lakoni.

Baca Juga :  Daftar 5 kecamatan paling ramai dan sepi penduduk di Kabupaten Sukabumi

“Sampai pernah ada orang yang pesan pasir terus naik mobil tronton walaupun kondisi udah jam satu malam, aku lakoni,” ungkap Cindy.

Omset Rp50 Juta per Bulan

Omset dari berbagai usaha yang dijalani Cindy sempat mencapai Rp50 juta per bulan, sebelum pandemi. Namun, sejak pandemi omset usahanya pun turun drastis hingga menjadi Rp25 juta per bulan.

“Pas sebelum pandemi omsetnya nyampe Rp50 juta. Sekarang turun sampai 50 persen. Alhamdulillah, walaupun sekarang turun tapi masih terbilang besar dari hasil segala macam usaha yang aku lakuin saat usaha catering sepi,” paparnya.

Selama menjalankan berbagai macam usaha itu, Cindy mengaku bersyukur atas pencapaiannya saat ini karena bisa menjadi wanita yang tidak bergantung kepada orang tua atau suami.

“Syukur alhamdulillah, merasa bangga atas penacapaian kerja keras aku. Selain mengurus keluarga, aku juga bisa sambil cari penghasilan tanpa mengenyampingkan kewajiban sebagai seorang ibu dan istri,” pungkasnya.

Berita Terkait

Mengenal pesona green stone Sukabumi yang mendunia
Petani Cidadap Sukabumi keluhkan harga pupuk subsidi dijual lebih mahal
Selain Maruarar Sirait, anaknya juga ngebet investasi di Persib Bandung, ternyata ini alasannya
Rencana Persib listing di Bursa Efek Indonesia, ini ulasan tujuan dan proses IPO
Rajin kritik Dedi Mulyadi, ternyata gaji Komisioner KPAI capai Rp26 juta per bulan
Hanipa, pesepakbola Timnas Putri asal Sukabumi ini minta bantuan Dedi Mulyadi
Pendiri Microsoft, Bill Gates tak ingin mati dalam keadaan kaya: Memalukan
Persib masuk bursa efek, Menteri PKP akan investasi Rp100 M, berharta Rp1,5 T ini rinciannya

Berita Terkait

Rabu, 4 Juni 2025 - 00:16 WIB

Mengenal pesona green stone Sukabumi yang mendunia

Selasa, 3 Juni 2025 - 13:00 WIB

Petani Cidadap Sukabumi keluhkan harga pupuk subsidi dijual lebih mahal

Senin, 2 Juni 2025 - 19:36 WIB

Selain Maruarar Sirait, anaknya juga ngebet investasi di Persib Bandung, ternyata ini alasannya

Kamis, 29 Mei 2025 - 08:40 WIB

Rencana Persib listing di Bursa Efek Indonesia, ini ulasan tujuan dan proses IPO

Rabu, 28 Mei 2025 - 10:00 WIB

Rajin kritik Dedi Mulyadi, ternyata gaji Komisioner KPAI capai Rp26 juta per bulan

Berita Terbaru