Macan Tutul Jawa terekam camera trap di STPN Sukabumi

- Redaksi

Jumat, 16 Mei 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Macan Tutul Jawa - @btn_gn_halimunsalak

Macan Tutul Jawa - @btn_gn_halimunsalak

sukabumiheadline.com – Seekor Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas), spesies langka dan dilindungi, terekam kamera jebak (camera trap) di kawasan Resort Pengelolaan Taman Nasional Wilayah (RPTNW) Kawah Ratu, Gunung Salak.

Untuk informasi, RPTNW Kawah Ratu berada dalam wilayah kerja Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah III Sukabumi, bagian dari Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).

Baca Juga:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Baca Juga :  10 kecamatan terbanyak koperasi di Sukabumi, KDM: Banyak rentenir berkedok kosipa

Menutup dari unggahan di akun @btn_gn_halimunsalak, rekaman tersebut diperoleh pada 16 Maret 2025, sebagai bagian dari program pemantauan rutin oleh Balai TNGHS.

“Pemasangan kamera trap ini bertujuan untuk mengevaluasi kondisi ekosistem, memantau populasi satwa kunci, serta memastikan efektivitas upaya konservasi habitat dan spesies penting,” katanya dikutip sukabumiheadline.com, Jumat (16/5/2025).

Baca Juga: Kerap Dikaitkan dengan Prabu Siliwangi, 5 Fakta Harimau Sunda Nyata Ada dan Nyaris Punah

Dengan menempatkan kamera di jalur-jalur strategis yang berpotensi dilalui satwa liar, tim konservasi dapat mengumpulkan data penting mengenai keberadaan dan perilaku satwa, termasuk Macan Tutul Jawa.

Baca Juga :  Feasibility study pembangunan kilang modular Sukabumi hampir rampung

Keberhasilan merekam Macan Tutul Jawa menunjukkan bahwa ekosistem di kawasan Gunung Salak masih mendukung kehidupan predator puncak ini.

“Hal ini juga mencerminkan keberhasilan upaya konservasi yang dilakukan oleh Balai TNGHS dan mitra terkait dalam menjaga kelestarian habitat alami satwa tersebut,” lanjutnya.

Baca Juga:

Untuk diketahui, Macan Tutul Jawa merupakan subspesies endemik yang hanya ditemukan di Pulau Jawa dan saat ini berstatus terancam punah.

Ancaman utama terhadap kelangsungan hidupnya meliputi perusakan habitat, konflik dengan manusia, dan perburuan ilegal. Oleh karena itu, keberadaan mereka di alam liar menjadi indikator penting bagi kesehatan ekosistem hutan tropis di Jawa.

Berita Terkait

November kelabu, kisah-kisah Wanita Sukabumi tak putus dirundung malang
DPRD Kabupaten Sukabumi tetapkan Propemperda, dari Perumda baru hingga penyertaan modal
2 residivis dan 5 tersangka, 14 lokasi jaringan curanmor Sukabumi dibongkar polisi
Truk overload muatan terkapar di jalan menikung Bantargadung Sukabumi
Bunyi surat bersama bayi Harvika, dibuang di pos ronda Warungkiara Sukabumi
Tatapan kosong kakak adik yatim ke rumahnya yang ambruk di Cikembar Sukabumi
Besok Reni wanita Sukabumi korban perdagangan orang kembali ke Tanah Air
Jawaban bupati atas Pandangan Umum Fraksi DPRD Kabupaten Sukabumi

Berita Terkait

Rabu, 19 November 2025 - 16:12 WIB

DPRD Kabupaten Sukabumi tetapkan Propemperda, dari Perumda baru hingga penyertaan modal

Selasa, 18 November 2025 - 16:09 WIB

2 residivis dan 5 tersangka, 14 lokasi jaringan curanmor Sukabumi dibongkar polisi

Senin, 17 November 2025 - 14:57 WIB

Truk overload muatan terkapar di jalan menikung Bantargadung Sukabumi

Senin, 17 November 2025 - 08:05 WIB

Bunyi surat bersama bayi Harvika, dibuang di pos ronda Warungkiara Sukabumi

Senin, 17 November 2025 - 06:32 WIB

Tatapan kosong kakak adik yatim ke rumahnya yang ambruk di Cikembar Sukabumi

Berita Terbaru