Warga Sukabumi wajib tahu, Macan Tutul Jawa di Gunung Halimun terus bertambah populasinya

- Redaksi

Minggu, 1 Oktober 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Macan Tutul Jawa. l Kementerian Lingkungan Hidup

Macan Tutul Jawa. l Kementerian Lingkungan Hidup

sukabumiheadline.com – Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) dikenal sebagai tempat berbagai macam fauna yang dilindungi, seperti Macan Tutul Jawa dan lainnya.

Macan Tutul Jawa dikenal sebagai puncak mata rantai di alam liar yang bersifat soliter. Selain nama Macan Tutul Jawa, fauna ini kerap juga disebut sebagai Leopard.

Gelapnya hutan dan corak titik hitam di tubuh Macan Tutul Jawa terlihat saru di sekitar habitatnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tidak hanya pintar berkamuflase, Macan Tutul Jawa ini juga mampu memanjat pohon. Ini dapat terlihat saat tertangkap kamera pendaki, fauna ini turun dari atas dahan.

Baca Juga :  Tiga Ekor Elang Brontok Dilepasliarkan di Taman Nasional Gunung Halimun Salak

Macan Tutul Jawa berburu mangsanya mengandalkan sergapan di atas pohon. Hal ini sangat berbeda dengan kucing besar lainnya, yang bersifat mengejar.

Selain itu predator ini didukung penglihatan dan pendengarannya yang sangat baik. Sehingga diuntungkan untuk memangsa buruannya di malam hari.

Macan Tutul Jawa juga bersifat teritorial, jadi hanya ada satu jantan dominan di satu tempat. Ketika dia menemukan ada anak jantan macan, maka terkadang akan dibunuh. Sehingga biasanya disembunyikan oleh induk betinanya ke lokasi yang aman.

Baca Juga :  5 Fakta Ilmiah Gunung Halimun Sukabumi yang Selalu Diselimuti Kabut

Tidak seperti Harimau yang sangat tergantung dengan adanya mata air. Macan Tutul Jawa dapat bertahan tanpa air, selama dua sampai tiga hari.

Hal ini dikarenakan, fauna ini mengambil cairan dari hewan mangsanya sebagai gantinya.

Selain itu, Macan Tutul Jawa dilindungi karena masalah populasi dan adanya perburuan untuk dijual. Sebagai peliharaan eksotis sampai diambil kulitnya untuk aksesoris.

Di taman nasional yang bisa diakses melalui Desa/Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, itu sendiri ada pendataan atas populasi Macan Tutul Jawa.

Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup, jumlah Macan Tutul Jawa ada sekira empat puluh ekor di tiga tahun terakhir. Hal ini diketahui adanya penambahan jumlah sekitar lima persen setahunnya.

Berita Terkait

Dikenal sebagai Geng 9 Naga, Tomy Winata akan bangun wilayah terisolir di Sukabumi
Respons Dewan Pers soal maraknya wartawan bodrek peras pejabat
Tebus tunggakan ijazah, Pemprov Jawa Barat gelontorkan Rp600 miliar
RI siapkan 20.000 ha lahan pertanian beras-tomat khusus buat Palestina
Tolak usul pemekaran Jawa Barat jadi 5 provinsi, Dedi Mulyadi: Tak realistis!
Sukabumi 20, Pemprov Jawa Barat tutup 118 tambang ilegal
Wacana penambahan kecamatan di Kota Sukabumi, ini pernyataan resmi Sekda Jawa Barat
Jurnalis senior Wina Armada tutup usia, cicit pejuang asal Sukabumi

Berita Terkait

Kamis, 10 Juli 2025 - 15:58 WIB

Dikenal sebagai Geng 9 Naga, Tomy Winata akan bangun wilayah terisolir di Sukabumi

Selasa, 8 Juli 2025 - 18:29 WIB

Respons Dewan Pers soal maraknya wartawan bodrek peras pejabat

Selasa, 8 Juli 2025 - 10:00 WIB

Tebus tunggakan ijazah, Pemprov Jawa Barat gelontorkan Rp600 miliar

Selasa, 8 Juli 2025 - 01:03 WIB

RI siapkan 20.000 ha lahan pertanian beras-tomat khusus buat Palestina

Minggu, 6 Juli 2025 - 14:49 WIB

Tolak usul pemekaran Jawa Barat jadi 5 provinsi, Dedi Mulyadi: Tak realistis!

Berita Terbaru

Penampakan luar Situs Bunker Waluran Sukabumi - Ist

Wisata

Mengintip interior Situs Bunker Waluran Sukabumi

Sabtu, 12 Jul 2025 - 02:02 WIB

DPRD Kabupaten Sukabumi gelar raker bahas Raperda RPJMD - Setwan DPRD Kabupaten Sukabumi

Legislatif

DPRD Kabupaten Sukabumi gelar raker bahas Raperda RPJMD

Jumat, 11 Jul 2025 - 18:21 WIB

Teller bank. l Istimewa

Ekonomi

Daftar 14 profesi akan punah dalam 5 tahun

Jumat, 11 Jul 2025 - 13:00 WIB