Makna, manfaat dan bahan nyirih atau nyeupah: Tradisi lama yang kini kembali tren

- Redaksi

Sabtu, 13 Desember 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dua orang gadis sedang mengunyah racikan nyirih/menginang, atau nyeupah dalam tradisi Sunda - sukabumiheadline.com

Dua orang gadis sedang mengunyah racikan nyirih/menginang, atau nyeupah dalam tradisi Sunda - sukabumiheadline.com

sukabumiheadline.com – Nyirih adalah tradisi mengunyah campuran bahan alami seperti daun sirih, buah pinang, kapur sirih, dan rempah lain (cengkih, tembakau, gambir), adalah salah satu dari sekian banyak kearifan lokal yang masih relevan di Indonesia, termasuk di Sukabumi, Jawa Barat.

Tradisi yang dalam budaya Sunda disebut sebagai nyeupah, ini sudah ada sejak lama di Indonesia dan Asia Tenggara, berfungsi sebagai simbol penghormatan, pengikat sosial, penyegar mulut, obat tradisional, penangkal kantuk, sekaligus bagian dari upacara adat seperti pernikahan dan kelahiran.

Kebiasaan ini juga dikenal dengan nama lain seperti menginang, dan memiliki makna budaya mendalam serta manfaat kesehatan mulut diyakini dapat memperkuat gigi dan membersihkan mulut, meskipun tambahan bahan seperti tembakau bisa menimbulkan risiko kesehatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Berikut ulasan singkat mengenai nyirih atau nyeupah yang direkomendasikan sukabumiheadline.com.

Bahan utama nyirih

1. Daun sirih: Memberikan sensasi pedas dan antiseptik alami.

2. Buah pinang: Memberikan rasa sepat dan manis, serta dipercaya menguatkan gusi.

3. Kapur sirih: Campuran kapur barus dan air, memberikan sensasi panas.

4. Bahan tambahan: Terkadang ditambah tembakau, gambir, atau cengkih.

Racikan nyirih atau nyeupah dalam tradisi Sunda
Racikan nyirih/menginang, atau nyeupah dalam tradisi Sunda – sukabumiheadline.com

Fungsi dan makna

Simbol Sosial: Menjadi medium tata krama, penghormatan tamu, dan mempererat hubungan antar individu, mirip seperti kopi atau teh saat ini.

Budaya dan Adat: Bagian dari upacara adat, seperti pernikahan, kelahiran, kematian, atau penyembuhan, di banyak suku (Melayu, Dayak, Batak, dll.).

Kesehatan: Diyakini sebagai penyegar mulut, pasta gigi alami, penangkal kantuk, dan memperkuat gigi karena sifat antiseptik sirih.

Spiritual: Memiliki filosofi harmoni antara unsur “panas” (pinang/kapur) dan “dingin” (sirih).

Perbedaan istilah

Nyeupah: Dalam tradisi Sunda.

Nyirih/Menginang: Istilah umum di Jawa, Sumatera, Kalimantan.

Nginang: Sebutan di Jawa.

Berkapur sirih/Ranub: Istilah di suku Melayu dan Aceh, sering dikreasikan dalam tarian.

Bersugi/Nyusur: Sebutan lain di beberapa daerah.

Manfaat nyirih atau nyeupah 

Nyirih secara tradisional bermanfaat untuk kesehatan mulut (membersihkan gigi, mencegah gusi berdarah, menyegarkan napas karena antiseptik alami sirih) dan pencernaan (produksi air liur melancarkan makanan) serta memberi energi dan stamina karena pinang.

Namun demikian, perlu diingat campuran nyirih mengandung zat karsinogenik (seperti arekolin) yang meningkatkan risiko kanker mulut jika dilakukan berlebihan, jadi praktik modern harus hati-hati.

Berikut manfaat tradisional myirih

  • Menjaga kesehatan mulut & gigi: Mengaktifkan air liur untuk membersihkan gigi, mengurangi bau mulut, menguatkan gusi, serta membunuh bakteri karena kandungan antiseptik pada daun sirih.
  • Melancarkan pencernaan: Air liur membantu mengikat dan melembutkan makanan, memudahkan proses menelan dan pencernaan.
  • Meningkatkan stamina & energi: Biji pinang mengandung senyawa alkaloid (arekolin) yang mirip kafein, bisa memberi efek segar dan meningkatkan energi.
  • Menangkal radikal bebas: Kandungan antioksidan (flavonoid, tanin) membantu menjaga daya tahan tubuh.
  • Penangkal rasa lapar & obat: Digunakan sebagai obat pencernaan, penenang, dan penangkal lapar secara turun-temurun.

Risiko Kesehatan (Waspada!):

  • Campuran nyirih mengandung zat karsinogenik (penyebab kanker) dari pinang dan tembakau.
  • Konsumsi rutin dapat meningkatkan risiko kanker mulut, kerongkongan, dan pipi, serta luka mulut.
  • Dapat membahayakan ibu hamil.

Meskipun nyirih punya manfaat kesehatan yang diakui secara tradisional, risiko kanker mulut sangat tinggi karena bahan tambahannya. Untuk kesehatan gigi dan mulut, lebih baik konsultasi ke dokter gigi atau gunakan produk kesehatan mulut modern yang aman.

Berita Terkait

Daftar obat herbal ala Rasulullah SAW lengkap dalil, ada jahe dan cuka
Manfaat daun pepaya: Tingkatkan trombosit, antimalaria hingga antikanker
Sejumlah kemungkinan dialami Syakira, gadis belia asal Sukabumi derita penyakit langka
8 khasiat daun salam untuk jantung, gula darah hingga cegah batu ginjal dan cara konsumsi
5 penyakit paling mematikan di dunia versi WHO: Tak ada Aids, posisi 2 banyak diderita warga Sukabumi
Kabupaten Sukabumi berapa? Kemenkes ungkap 3 kelompok penyandang HIV terbanyak
7 khasiat daun binahong, 4 efek samping, 3 cara konsumsi dan untuk perawatan kulit
Trust issue: Trauma dikhianati, selalu curiga, sulit memaafkan dan cara mengatasi

Berita Terkait

Sabtu, 13 Desember 2025 - 10:00 WIB

Makna, manfaat dan bahan nyirih atau nyeupah: Tradisi lama yang kini kembali tren

Jumat, 12 Desember 2025 - 17:17 WIB

Daftar obat herbal ala Rasulullah SAW lengkap dalil, ada jahe dan cuka

Sabtu, 6 Desember 2025 - 17:12 WIB

Manfaat daun pepaya: Tingkatkan trombosit, antimalaria hingga antikanker

Kamis, 4 Desember 2025 - 14:21 WIB

Sejumlah kemungkinan dialami Syakira, gadis belia asal Sukabumi derita penyakit langka

Senin, 1 Desember 2025 - 10:00 WIB

8 khasiat daun salam untuk jantung, gula darah hingga cegah batu ginjal dan cara konsumsi

Berita Terbaru

Taper cut volume - Ist

Trend

6 model rambut pria 2026: Fresh dan maskulin

Sabtu, 13 Des 2025 - 07:00 WIB

Kuliner viral 2025 - sukabumiheadline.com

Kuliner

15 kuliner viral 2025, ada favoritmu atau minat jualan?

Sabtu, 13 Des 2025 - 01:25 WIB