Masih binggung? Jangan abaikan aturan qadha dan fidyah bagi yang batal puasa Ramadhan ini

- Redaksi

Sabtu, 29 Maret 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi Bulan Suci Ramadhan - Istimewa

Ilustrasi Bulan Suci Ramadhan - Istimewa

sukabumiheadline.com – Bagi umat Muslim di Sukabumi, Jawa Barat, yang pernah batal puasa wajib Ramadhan karena berbagai alasan syar’i, jangan abaikan kewajiban melakukan puasa qadha atau membayar fidyah ini.

Seperti diketahui, puasa di bulan Ramadhan merupakan sebuah kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap Muslim yang berakal dan baligh, serta mampu melaksanakannya.

Kewajiban menjalankan ibadah puasa Ramadhan ini didasarkan pada AlQuran surat Albaqarah ayat 183 dan hadits Nabi Muhammad SAW mengenai rukun Islam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sepanjang hari, sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari, umat Islam harus menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa, baik makan, minum, hubungan badan, maupun lainnya. Hal tersebut harus diawali dengan niat di malam harinya.

Orang yang dalam keadaan tertentu, seperti hamil, menyusui, dalam perjalanan, atau pun lainnya boleh tidak berpuasa, tetapi harus menerima konsekuensi atas tindakannya tersebut, yaitu menggantinya di lain hari dan/atau membayar fidyah.

Dikutip dari tulisan Dosen Fakultas Agama Islam UNU Surakarta, Jaenuri, orang yang tidak berpuasa terbagi menjadi empat golongan dengan konsekuensinya masing-masing. Pendapat tersebut dituangkan dalam  artikelnya berjudul 4 Macam Batal Puasa: Mana yang Harus Qadha dan Bayar Fidyah.

1. Wajib qadha dan membayar fidyah

Orang yang memutuskan puasa karena mengkhawatirkan selain dirinya dan keterlambatan men-qadha puasa hingga datang bulan Ramadhan berikutnya menjadi dua kelompok orang yang harus mengqadha puasanya sekaligus membayar fidyah.

Syekh Nawawi dalam kitabnya, Kasyifatus Saja, memberikan gambaran, orang yang menyelamatkan orang lain atau selainnya sehingga ia membatalkan puasa.

Baca Juga :  Makanlah Jumlah Ganjil, Fakta Ilmiah Kurma Baik untuk Otak, Kulit, Cegah Racun dan Sihir

“Contoh lain adalah ibu hamil dan menyusui yang mengkhawatirkan kesehatan anaknya ketika ia berpuasa, meski dia sendiri sanggup melakukannya,” tulis Jaenuri.

Baca Juga :  Nyekar Sebelum Ramadhan Bagaimana Hukumnya? Begini Penjelasan UAH

2. Wajib qadha saja

Tidak perlu membayar fidyah, orang yang membatalkan puasa karena sakit ayan, dalam perjalanan jauh, sakit tidak permanen, lupa niat di waktu malam, atau menyengaja buka hanya wajib melakukan qadha di lain hari.

Syekh Nawawi, jelasnya, memberikan alasan mengapa hanya diwajibkan qadha tanpa membayar fidyah, yaitu tidak adanya dalil yang menunjukkan wajibnya fidyah.

3. Wajib membayar fidyah tanpa qadha

Tidak perlu meng-qadha di lain hari, orang tua renta yang sudah tidak mampu lagi menjalankan ibadah puasa hanya wajib membayar fidyah.

Hal demikian juga berlaku pada orang-orang sakit yang tidak bisa diharapkan kesembuhannya. Hal ini mengingat lemahnya fisik yang tak mungkin lagi melakukan puasa.

4. Tidak wajib qadha dan tidak wajib fidyah

Anak kecil yang belum baligh, orang gila, dan kafir asli tidak wajib meng-qadha puasa dan membayar fidyah atas tindakannya yang tidak berpuasa di bulan Ramadhan.

Berita Terkait

Fikih rekreasi: Islam menganjurkan piknik
Dibenamkan ke neraka! Dalil dan penjelasan hukum menebang pohon dalam Islam
Haram! Hukum semir rambut dengan warna hitam dalam Islam
Bolehkah shalat Tahajud tanpa tidur terlebih dulu? Begini maknanya menurut ulama
Perempuan dan wanita dalam terjemahan AlQuran: Islam realisasikan kesetaraan gender
Beda hukum mencukur bulu kemaluan dan pangkas habis jenggot dalam Islam
Haram! Islam melarang menjual rambut yang sudah dipotong
Dilaknat! Hukum mencukur bulu alis menurut Islam

Berita Terkait

Jumat, 5 Desember 2025 - 16:47 WIB

Fikih rekreasi: Islam menganjurkan piknik

Rabu, 3 Desember 2025 - 14:11 WIB

Dibenamkan ke neraka! Dalil dan penjelasan hukum menebang pohon dalam Islam

Minggu, 30 November 2025 - 22:37 WIB

Haram! Hukum semir rambut dengan warna hitam dalam Islam

Jumat, 28 November 2025 - 18:29 WIB

Bolehkah shalat Tahajud tanpa tidur terlebih dulu? Begini maknanya menurut ulama

Jumat, 28 November 2025 - 12:33 WIB

Perempuan dan wanita dalam terjemahan AlQuran: Islam realisasikan kesetaraan gender

Berita Terbaru

Hikmah

Fikih rekreasi: Islam menganjurkan piknik

Jumat, 5 Des 2025 - 16:47 WIB