21.9 C
Sukabumi
Senin, September 9, 2024

Tinggal di Sumatera Utara, Warga Satu Kampung Ini Malah Fasih Ngobrol Bahasa Sunda

sukabumiheadline.com l Di wilayah Jawa Barat, penggunaan...

Realme Note 60 dijual Rp1 jutaan, kamera 64 MP, layar AMOLED dan baterai 5000 mAh

sukabumiheadline.com - Ketatnya persaingan di pasar smartphone,...

Tiga pria asal Kabandungan dan Kalapanunggal Sukabumi curi 17 unit motor dalam 2 bulan

sukabumiheadline.com - Tiga dari empat anggota komplotan...

Masjid Besar Jampang Tengah Sukabumi Bertetangga dengan Pasukan Belanda

KhazanahMasjid Besar Jampang Tengah Sukabumi Bertetangga dengan Pasukan Belanda

SUKABUMIHEADLINE.com I JAMPANG TENGAH – Banyak masjid di Sukabumi yang menjadi saksi sejarah perjuangan anak bangsa dalam merebut kemerdekaan dari penjajah Belanda dan Jepang. Salah satunya Masjid Besar Al Hurriyyah 1906 di Kampung Bojonglopang, Desa/Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi.

Penelusuran sukabumiheadline.com, selain menjadi saksi sejarah perjuangan merebut kemerdekaan di masa lalu, masjid ini juga menjadi ikon peninggalan sejarah di Jampang Tengah. Pasalnya, masjid ini dibangun sekira tahun 1906.

Dengan demikian, masjid ini sudah berdiri sejak Sukabumi masih berstatus kewedanaan dan keresidenan.

Tak heran, jika dulu di seberang Masjid Besar Al Hurriyyah 1906 pernah berdiri Bahkan, zaman dulu di seberang markas pasukan tentara Belanda. Sayangnya saat ini, markas militer Belanda tersebut telah berubah menjadi terminal dan pasar.

Sejarah singkat Masjid Besar Al Hurriyyah 1906 tersebut dituturkan Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al Hurriyyah 1906 Zamzuri. Menurut penuturannya, di bagian depan masjid sengaja dituliskan “Masjid Besar Al Hurriyyah 1906”, sebagai tanda tahun pembangunan masjid tersebut.

Zamzuri mengatakan, masjid bersejarah tersebut telah mengalami tiga kali renovasi, sehingga desain arsitekturnya tetap sesuai dengan perkembangan zaman.

“Hingga saat ini masjid sudah tiga kali dipugar agar desainnya bisa menyesuaikan perkembangan zaman,” ujar Zamzuri, Kamis (19/1/2022).

Dituturkan Zamzuri, Masjid Besar Al Hurriyyah 1906 terakhir kali dipugar pada 2015 agar tampilannya lebih modern. “Pemugaran terakhir dilakukan 2015. Bangunannya lebih modern karena menyesuaikan perkembangan zaman.”

Karena tidak seluruh bagian masjid mengalami pemugaran, tambah Zamzuri, hingga saat ini masih terdapat sisa bangunan lama yang menjadi identitas masjid.

Ke depannya, ia berharap, Masjid Besar Al Hurriyyah 1906 bisa menjadi cagar budaya bersejarah. “Masih tersisa bangunan lama yang menjadi ciri atau identitas. Ada tersisa pondasi di belakang masjid. Di kawasan ini masih ada juga bangunan tua seumuran masjid. Harapan saya sih bisa menjadi cagar budaya bersejarah,” harapnya.

Saat ini, selain digunakan masyarakat untuk beribadah, masjid tersebut juga kerap menjadi tempat transit para pengendara atau wisatawan yang melintas.

Konten Lainnya

Content TAGS

Konten Populer

×