26.3 C
Sukabumi
Rabu, April 24, 2024

Tebing Palagan Bojongkokosan Sukabumi longsor timpa jalan

sukabumiheadline.com - Musibah longsor terjadi di kawasan...

Thrust Defender 125, Motor Matic Maxi Bikin Yamaha XMAX Ketar-ketir, Cek Harganya

sukabumiheadline.com l Thrust Defender 125, diprediksi bakal...

Mengenal Jl. Pahlawan di Nagrak Sukabumi, 5 Fakta Aksi Heroik R Bantamer

LIPSUSMengenal Jl. Pahlawan di Nagrak Sukabumi, 5 Fakta Aksi Heroik R Bantamer

SUKABUMIHEADLINE.com l Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November selalu diperingati khidmat setiap tahun. Hari ini, seluruh bangsa Indonesia mengenang kembali jasa-jasa para pahlawan perjuangan yang telah gugur melawan pasukan penjajah Belanda puluhan tahun silam.

Di Kota dan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, selain rutin digelar peringatan Hari Pahlawan di Palagan Bojongkokosan, Kecamatan Parungkuda, juga di beberapa kecamatan lain.

Peringatan mengenang jasa pahlawan kemerdekaan, salah satunya dilakukan di Kecamatan Nagrak, di mana terdapat makam salah seorang pejuang merebut kemerdekaan yang dikuburkan di sana, bernama R Bantamer.

Berikut adalah 5 fakta seputar R Bantamer atau populer juga disebut dengan panggilan Ojong Bantamer, dan Jl. Pahlawan yang berada di Nagrak, dirangkum sukabumiheadline.com dari berbagai sumber.

1. Jl. Pahlawan Nagrak, Kabupaten Sukabumi

Jajaran Kepolisian Sektor (Polsek) Nagrak melakukan kegiatan renungan suci dan tabur bunga di makam pahlawan R Bantamer yang terletak di Kampung/Jl. Pahlawan, Desa Nagrak Selatan, Kecamatan Nagrak, Rabu (9/11/2022) malam pukul 24.00 WIB.

“Hari ini, kami melakukan giat silaturahim kepada keluarga pahlawan R Bantamer dilanjutkan dengan kegiatan renungan suci, doa dan tabur bunga dalam rangka Hari Pahlawan 10 Nopember 2022,” papar Kapolsek Nagrak Iptu Teguh Putra Hidayat, dalam laporan tertulis diterima Kamis (10/11/2022) dinihari.

Makam pejuang kemerdekaan R Bantamer di Nagrak. l Polsek Nagrak

Diketahui, alasan pemberian nama Kampung dan Jl. Pahlawan di Nagrak tersebut karena terdapat makam seorang pahlawan yang dikuburkan di lokasi tersebut, R Bantamer.

R Bantamer sendiri lahir pada 1926 dari pasangan RA. Adikusuma dan Rd. Enok Shinta. Ia terlibat dalam pertempuran sengit melawan pasukan Inggris dalam usianya yang baru menginjak 19 tahun.

2. Pasukan Inggris Mengerahkan Pasukan ke Cibadak

Dalam catatan Letnan Kolonel A.J.F. Doulton dalam The Fighting Cock: The Story of The 23rd Indian Division, disebutkan konvoi pasukan Inggris digempur secara besar-besaran oleh para pejuang Republik di Bojongkokosan pada 9 Desember 1945.

“RAF menjalankan penyerangan lewat udara yang paling dasyat selama keterlibatan mereka dalam “Perang Jawa,” tulis Doulton.

Diketahui, tentara Inggris telah berupaya mencari pusat kekuatan para pejuang Republik. Kemudian, berdasarkan informasi yang dihimpun intelijen militer Inggris, diperoleh informasi bahwa pusat pertahanan para pejuang adalah di Cibadak.

Kemudian, pada 10 Desember 1945 diberangkatkan satu skuadron tempur RAF (Angkatan Udara Kerajaan Inggris) dari pangkalan udara Kemayoran, Jakarta, terdiri dari empat pesawat jenis Mosquito dan enam Thunderbolt, yakni jenis pesawat pembom yang memuat 500 pound bom.

3. Cibadak Dibombardir Pasukan Inggris

Setelah mengitari wilayah udara Cibadak, para penerbang RAF kemudian menyebarkan ribuan pamflet dari udara yang berisi seruan kepada para pejuang Republik untuk menyerah, serta meminta para penduduk sipil agar menyingkir.

Namun, seruan RAF tersebut tak direspon pihak Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan lasykar. Sehingga, dalam hitungan beberapa jam kemudian RAF pun bersiap untuk meluluhlantakkan Cibadak dengan bom.

Pada saat serangan oleh RAF berlangsung, banyak pejuang berlindung di sebuah bukit sambil melakukan serangan balasan. Salah seorang prajurit yang terlibat dalam pertempuran, adalah seorang pemuda anggota TKR bernama R. Ojong Bantamer.

4. Aksi Heroik R Bantamer

Setelah mengamati situasi dan kondisi saat itu, R Bantamer pun kemudian berlari lebih ke depan agar lebih mendekati lokasi serangan.

Tepat di hadapannya terdapat pohon kelapa yang dengan segera ia panjat untuk mendapatkan posisi strategis, di mana pesawat-pesawat milik RAF tersebut melintas.

Tekad pemuda itu telah bulat, yakni melakukan perlawanan dari atas pohon kelapa. Setelah berada di atas pohon kelapa, ia kemudian mengokang senapan Lee Enfield, lalu memuntahkan peluru-pelurunya ke arah pesawat-pesawat tempur Inggris.

Berkat aksinya itu, salah satu sayap pesawat RAF mengalami kerusakan, sehingga harus segera kembali ke lapangan udara Kemayoran.

5. Cibadak Luluh Lantak

Pertempuran usai, Kota Cibadak pun luluh lantak akibat aksi keji pemboman yang berlangsung lebih dari satu jam dan dilakukan sebanyak dua kali.

Kecamatan yang kini dikenal dengan sebutan Kota Nayor dipenuhi puing-puing infrastruktur yang telah hancur.

Menurut catatan Komandan Resimen III, Letnan Kolonel Eddie Soekardi, total korban gugur dalam peristiwa tersebut mencapai ratusan. Bahkan, 40 di antaranya adalah prajuritnya.

Empat bulan setelah peristiwa berdarah di Cibadak, peperangan kembali terjadi di sekitar wilayah Degung, Kota Sukabumi, tepatnya pada 12 Maret 1946.

Pada hari itu, Letkol Eddie Soekardi menugaskan R Bantamer dan anggota TKR lainnya untuk menjaga sebuah gudang makanan tidak jauh dari lokasi pertempuran.

R Bantamer yang berlindung di dekat talang air Degung, hendak melemparkan sebuah granat ke arah musuh. Namun sedetik kemudian, sebutir peluru menembus tubuhnya hingga ia pun jatuh tersungkur.

Granat di genggaman yang telah terlepas dari pinnya itu kemudian meledak dahsyat. R Bantamer pun gugur.

Konten Lainnya

Content TAGS

Konten Populer