Menkeu Sebut Utang Banyak Warisan Masa Lalu, RR: Ngeles Kok Kebangetan

- Redaksi

Sabtu, 30 Oktober 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi Sri Mulyani. l Fery Heryadi

Ilustrasi Sri Mulyani. l Fery Heryadi

SUKABUMIHEADLINE.com | JAKARTA – Ekonom senior Rizal Ramli (RR) angkat suara terkait pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang menyebut warisan utang Indonesia dari masa lalu menjadi salah satu penyebabnya.

Mantan Menko Perekonomian itu mengatakan alasan yang diungkapkan Sri Mulyani itu hanya sebagai pembelaan atas terus bertambahnya utang pemerintah.

Ngeles kok kebangetan. Dalam tradisi negara demokratis, jika anda berkuasa boleh menyalahkan pemerintahan sebelumnya maks 6 bulan,” kata Rizal dikutip sukabumiheadline.com dari akun Twitternya, pada Jumat (29/10/2021).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Rizal menjelaskan, harusnya pemerintah fokus dalam mengurangi utang saat ini. Bukan menyalahkan pemerintahan sebelumnya.

Baca Juga :  Nenek di Bogor Terbelit Utang Rp4 Juta untuk Obati Anak, 2 Cucu Jadi Jaminan 20 Hari

“Setelah itu, ndak bisa lagi terus nyalahin pemerintah sebelumnya, anda kuasa kok untuk benahi! Malah +utang gila2an,” tegasnya.

Sebelumnya Sri Mulyani mengatakan, lonjakan utang Indonesia tidak terjadi begitu saja, tapi sudah parah sejak puluhan tahun lalu, dan memburuk saat krisis moneter tahun 1997-1998.

“Waktu ada krisis 1997-1998 dengan adanya bail out, makanya utang kita (negara) sangat tinggi karena obligasi. Jadi ujung-ujungnya adalah beban negara,” jelas Sri Mulyani dikutip dari Kontan, Rabu (27/10/2021).

Mantan dosen FE UI ini juga menjelaskan, kenaikan utang pemerintah ibarat dua sisi, bisa menjadi penggerak ekonomi. Sebaliknya, bisa menjadi beban apabila tidak dikelola secara baik.

Baca Juga :  Terlilit Utang Rp400.000 Triliun, AS Terancam Bangkrut

Dilansir Kompas.com, ia menyebut, pengelolaan anggaran negara tak bisa dilepaskan dari utang. Utang pemerintah dipakai untuk menambal defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Persoalan utang negara ini menyedot perhatian netizen. Akun @Budionotaslim3 berkomentar, “Bawa2 yg lalu lagi ngetrend nih ketularan Hasto kale ye,gw mah yg dulu dan yg sekarang hidup gini2 aja,” tulisnya.

Kemudian, akun Karaeng zhoell @KZhoell menulis komentar, “Saling menyalahkan gak akan pernah menyelesaikan masalah. Pengelolaan sumber daya alam yang tidak maksimal dan menguntungkan segelintir orang merupakan hal yang perlu di kaji lebih profesional, sehingga bisa menyerap pendapatan negara secara maksimal.

Kemudian, “Hal buruk disalahkan yg dulu2, yg bagus diklaim efek positif jokowi. Hadeuh rezim pinokio,” tulis akun @SahaAbdiCik.

Berita Terkait

Buruh Sukabumi mau cek nama penerima BLT Subsidi Gaji 2025? Begini caranyanya
25 jenis buah dihasilkan dari Kabupaten Sukabumi, dari alpukat hingga jengkol
Membanding jumlah minimarket, supermarket dan kios pasar di Kota Sukabumi
Dijodohkan netizen, ternyata kekayaan Dedi Mulyadi hanya secuil harta Sherly Tjoanda
Jerit pedagang Pasar Cicurug Sukabumi, ada masalah apa?
Pemegang polis asuransi harus bayar 10% jika masuk rumah sakit
Mengenal pesona green stone Sukabumi yang mendunia
Petani Cidadap Sukabumi keluhkan harga pupuk subsidi dijual lebih mahal

Berita Terkait

Sabtu, 14 Juni 2025 - 05:39 WIB

Buruh Sukabumi mau cek nama penerima BLT Subsidi Gaji 2025? Begini caranyanya

Jumat, 13 Juni 2025 - 10:00 WIB

25 jenis buah dihasilkan dari Kabupaten Sukabumi, dari alpukat hingga jengkol

Kamis, 12 Juni 2025 - 12:56 WIB

Membanding jumlah minimarket, supermarket dan kios pasar di Kota Sukabumi

Rabu, 11 Juni 2025 - 18:00 WIB

Dijodohkan netizen, ternyata kekayaan Dedi Mulyadi hanya secuil harta Sherly Tjoanda

Rabu, 11 Juni 2025 - 04:37 WIB

Jerit pedagang Pasar Cicurug Sukabumi, ada masalah apa?

Berita Terbaru

Fujifilm X-E5 - Fujifilm

Gadget

Fujifilm X-E5 resmi dirilis, cek harga dan fitur unggulnya

Minggu, 15 Jun 2025 - 16:00 WIB