Menlu Iran ke Presiden AS: Kalau mau deal jangan kurang ajar pada Khamenei

- Redaksi

Sabtu, 28 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Luar Negeri Iran, Sayed Abbas Araghchi - Ist

Menteri Luar Negeri Iran, Sayed Abbas Araghchi - Ist

sukabumiheadline.com – Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi memperingatkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump karena berucap sembarangan terhadap pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.

Jika Trump, kata Araghchi, terus berkata tak sopan pada Khamenei, maka tak akan pernah ada kesepakatan terjalin antara AS dan Iran.

“Jika Presiden Trump benar-benar ingin kesepakatan, dia harus mengesampingkan nada tidak sopan dan tidak dapat diterima terhadap Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Khamenei, dan berhenti menyakiti jutaan pengikutnya yang tulus,” kata Araghchi dalam unggahan di X, Ahad (28/6/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Araghchi menekankan Iran menghargai kemerdekaannya dan tidak akan pernah membiarkan siapa pun menentukan takdir mereka.

“Rakyat Iran yang Hebat dan Berkuasa, yang menunjukkan kepada dunia bahwa rezim Israel TIDAK PUNYA PILIHAN selain LARI ke ‘Ayah’ untuk menghindari dihancurkan oleh rudal kami, tidak menerima ancaman dan hinaan,” ucapnya.

“Jika ilusi mengarah pada kesalahan yang lebih buruk, Iran tidak akan ragu untuk mengungkap Kemampuan Nyatanya, yang pasti akan MENGAKHIRI Delusi apa pun tentang Kekuatan Iran,” imbuh Araghchi.

Baca Juga :  Joe Biden Bakal Dilengserkan dari Jabatan Presiden AS, Tapi Bukan Sebab Tragedi Gaza

Pernyataan tersebut dilontarkan setelah Trump mengumumkan bahwa ia tak lagi berniat meringankan sanksi terhadap Iran usai Khamenei menyatakan negaranya meraih kemenangan melawan Israel dan AS.

“Mengapa yang disebut ‘Pemimpin Tertinggi’ Ayatollah Ali Khamenei dari Negara Iran yang dilanda perang mengatakan dengan begitu terang-terangan dan bodoh bahwa ia memenangkan perang melawan Israel di saat ia tahu pernyataannya adalah kebohongan,” tulis Trump di media sosialnya, Truth Social.

“Sebagai orang yang sangat beriman, ia tidak seharusnya berbohong,” lanjut Trump.

Trump mengatakan Khamenei justru mestinya bersyukur karena AS telah menyelamatkan dia dari “kematian yang sangat buruk dan memalukan”. AS, kata Trump, sudah mencegah Israel membunuh Khamenei.

Pada Kamis (26/6/225), Khamenei menyampaikan pidato perdana usai Iran dan Israel resmi gencatan senjata. Dalam pidatonya, ia menyebut bahwa Iran telah menang melawan rezim Zionis dan AS.

Menurut Khamenei, Israel dan AS tak mendapatkan apa pun dalam serangan yang mereka luncurkan terhadap Iran. Justru, Iran yang berhasil menghancurkan Israel dan merusak fasilitas militer AS di Qatar, Al Udeid.

Baca Juga :  Menlu Iran: Membela diri dari serangan biadab adalah hak kami

“Fakta bahwa Iran memiliki akses ke pusat-pusat utama AS di kawasan dan dapat mengambil tindakan kapan pun diperlukan adalah hal yang signifikan. Ini cukup signifikan,” ucap Khamenei.

“Tindakan semacam itu dapat terjadi lagi di masa mendatang. Jika terjadi agresi, musuh-agresor pasti akan membayar harga yang mahal,” imbuh dia.

Serangan Iran ke Al Udeid diluncurkan sebagai balasan atas serangan Washington ke tiga situs nuklir Iran, yakni Isfahan, Natanz, dan Fordow.

Menurut AS, serangannya itu berhasil melenyapkan seluruh kemampuan nuklir Iran. Iran mengakui bahwa fasilitas nuklir mereka rusak, namun juga menyatakan bakal terus melanjutkan program nuklirnya yang begitu ditentang negara-negara Barat dan Israel.

Sebelum Israel menyerang Iran pada 13 Juni, Iran dan AS sedang terlibat negosiasi mengenai kesepakatan nuklir. Salah satu inti kesepakatan itu yakni keinginan AS agar Iran tak lagi melanjutkan pengayaan uraniumnya, yang dinilai telah nyaris mampu memproduksi senjata nuklir.

Sebagai imbalan, AS akan mencabut sanksi ekonomi terhadap Iran. Kendati begitu, negosiasi tersebut cukup tersendat salah satunya karena permintaan Washington agar Iran juga membatasi produksi rudal balistik.

Berita Terkait

Ini 6 wali kota Muslim terpilih di Amerika Serikat 2025, satu wakil gubernur
Kejaksaan Turki terbitkan surat perintah penangkapan Benjamin Netanyahu
Israel bikin undang-undang baru, izinkan hukum mati tahanan Palestina
Indonesia sediakan lahan pertanian 15 ribu hektare untuk Palestina di Kaltara
Zohran Mamdani, selangkah lagi Muslim jadi Wali Kota New York
Menteri Negara hamil 83 anak sekaligus, Albania geger
Presiden Kolombia gunakan barbuk emas sitaan kasus narkoba untuk bantu warga Gaza
Tim Pembentukan Negara Palestina resmi disahkan, Perancis ketua

Berita Terkait

Sabtu, 15 November 2025 - 22:04 WIB

Ini 6 wali kota Muslim terpilih di Amerika Serikat 2025, satu wakil gubernur

Minggu, 9 November 2025 - 04:20 WIB

Kejaksaan Turki terbitkan surat perintah penangkapan Benjamin Netanyahu

Rabu, 5 November 2025 - 00:59 WIB

Israel bikin undang-undang baru, izinkan hukum mati tahanan Palestina

Sabtu, 1 November 2025 - 11:00 WIB

Indonesia sediakan lahan pertanian 15 ribu hektare untuk Palestina di Kaltara

Kamis, 30 Oktober 2025 - 18:51 WIB

Zohran Mamdani, selangkah lagi Muslim jadi Wali Kota New York

Berita Terbaru