Menteri UMKM sayangkan pedagang lokal lebih pilih jual barang China

- Redaksi

Rabu, 10 Desember 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman - sukabumiheadline.com

Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman - sukabumiheadline.com

sukabumiheadline.com – Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman mengungkap banyaknya UMKM yang lebih memilih menjual produk jadi dari China dibandingkan buatan lokal.

Menurut Maman, hal itu terjadi lantaran banjirnya produk impor. Alhasil, UMKM lokal hanya jadi trader di Indonesia.

“Fenomena yang menarik sekarang karena derasnya arus barang impor yang masuk, akhirnya UMKM kita cenderung lebih memilih menjadi trader. Jadi dia beli barang-barang itu di China ya sudah dia hanya pasarkan saja di sini,” katanya, dikutip Rabu (10/12/2025).

Maman menyayangkan, karena kondisi itu membuat penyerapan tenaga kerja di Indonesia tidak signifikan dibanding dengan menjual produk hasil sendiri.

Akibatnya, penyerapan tenaga kerja dari sektor UMKM kurang lebih menyumbang 90 – 95 persen dari total tenaga kerja nasional. Hal itu, kata Maman, membuat ekonomi tidak bergerak.

Di sisi lain, pemerintah sendiri menargetkan penguatan sektor produksi UMKM sebagai motor penggerak ekonomi lokal.

“Yang ditargetkan kepada Kementerian UMKM harus dinaikkan sektor produksinya supaya ekonomi di daerah lebih bergerak daripada hanya sekedar menjadi trading ataupun konsumen,” jelas dia.

Baca Juga :  Mengintip Peluang Bisnis Masa Depan Pria Cibadak Sukabumi

Nah ini mau kita jaga, jangan sampai Indonesia ke depan hanya sebagai pasar saja,” ujar Maman.

Sebelumnya, Maman juga mengatakan produk China bebas masuk Indonesia tanpa perlu sertifikasi. Ia mencontohkan jam tangan asal China yang masuk tanpa label, kemudian diberi label Indonesia.

Hal itu, sambungnya, berbeda dengan produk RI yang harus mengurus berbagai izin, seperti sertifikasi halal, standar nasional Indonesia (SNI), dan izin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Untuk diketahui, UMKM lokal harus membuat nomor induk berusaha (NIB), sertifikat halal, Standar Nasional Indonesia (SNI), izin Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), dan lain sebagainya.

Berita Terkait

UMKM Sukabumi, ini 18 ide usaha daur ulang sampah bakal tren di 2026
8 tren bisnis UMKM 2026: Conversational commerce hingga dukungan pemerintah
14 produk UMKM Sukabumi dikenal ke mancanegara, dari kuliner hingga kerajinan tangan
UMKM Sukabumi, ini trend bisnis kuliner 2026: Dari cloud kitchen, jenis dan strategi sukses
Wanita Sukabumi ini sukses ubah sampah kertas jadi uang kertas
BAKTI Komdigi: Sosialisasi digitalisasi UMKM di Sukabumi dan Kompetisi Hidden Gem 2025
Tasikmalaya juara warga paling kreatif se-Jawa Barat, Sukabumi ke berapa?
Semua Kopdes Merah Putih di Sukabumi dapat duit hari ini

Berita Terkait

Rabu, 10 Desember 2025 - 04:00 WIB

Menteri UMKM sayangkan pedagang lokal lebih pilih jual barang China

Kamis, 4 Desember 2025 - 00:01 WIB

UMKM Sukabumi, ini 18 ide usaha daur ulang sampah bakal tren di 2026

Rabu, 3 Desember 2025 - 00:27 WIB

8 tren bisnis UMKM 2026: Conversational commerce hingga dukungan pemerintah

Sabtu, 22 November 2025 - 23:01 WIB

14 produk UMKM Sukabumi dikenal ke mancanegara, dari kuliner hingga kerajinan tangan

Sabtu, 22 November 2025 - 00:14 WIB

UMKM Sukabumi, ini trend bisnis kuliner 2026: Dari cloud kitchen, jenis dan strategi sukses

Berita Terbaru