Thursday, February 2, 2023
Sukabumi Headline
  • Sukabumi
  • Politik
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Internasional
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Wawancara
  • Hukum
  • Komunitas
  • LIPSUS
  • Khazanah
No Result
View All Result
  • Sukabumi
  • Politik
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Internasional
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Wawancara
  • Hukum
  • Komunitas
  • LIPSUS
  • Khazanah
No Result
View All Result
Sukabumi Headline
No Result
View All Result
Home Sukabumi

Miris, Hidup Sebatang Kara Ipin Huni Gubuk Sempit di Cibadak Sukabumi

Ipin ditinggalkan ayahnya dan ibunya sudah meninggal dunia. Ia juga mengidap gangguan pendengaran dan epilepsi.

Feryawi Heryadi by Feryawi Heryadi
7 months ago
in Sukabumi
0
Miris, Hidup Sebatang Kara Ipin Huni Gubuk Sempit di Cibadak Sukabumi

Ipin di gubuknya. l @andriyunus

Share ShareShare

SUKABUMIHEADLINE.com l CIBADAK – Ipin, seorang pria berusia 26 tahun hidup sebatang kara dan menghuni gubuk reyot terbuat dari kayu dan bambu yang sudah lapuk.

Diketahui, Ipin tinggal di Kampung Bantarmuncang RT 01/07, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

“Mang Ipin hidup sebatang kara, ibunya sudah meninggal dunia,” jelas Andri Yunus (25) kepada sukabumiheadline.com, Rabu (13/7/2022).

Sementara, kehadiran Andri sendiri, menurutnya, hanya mampir selepas silaturahim dengan kakaknya yang tinggal di kampung yang sama, tapi beda RT.

Andri menambahkan, gubuk yang dihuni Ipin jauh dari kata layak untuk ditinggali. “Jangankan untuk berdua, untuk sendiri pun akan terasa sempit, apalagi kalau dipake untuk tidur,”  tutur Andri.

Baca Juga

Disebut Penculik Anak Kabur ke Kabandungan Sukabumi, Pria Ini Lolos dari Amuk Massa

Alarm BMKG, El Nino Kirim Hawa Horor Bagi Petani di Sukabumi

Kios Cinderamata Cisolok Sukabumi Terbengkalai, DPRD: Bukti Lemah di Perencanaan

Nah, Gara-gara Ini Angkot Tabrak Avanza di Cibadak Sukabumi

Andri berharap, kepada siapapun warga, terutama umat Muslim, untuk peduli terhadap Ipin. “Utamanya kepada kaum Muslimin, mari kita bantu Mang Ipin,” kata Andri.

Diketahui, sebelum menghuni gubuk tersebut, Ipin tinggal bersama neneknya di Cibatu, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi. Namun, setelah neneknya meninggal dunia, Ipin kemudian tinggal bersama ayahnya di Bantarmuncang.

Sayangnya, sebab hubungan Ipin dan ayahnya kerap bermasalah, ia pun kemudian memilih hidup sendiri. Diungkap para tetangganya, Ipin dan ayahnya kerap cekcok mulut hingga kemudian sang ayah pergi meninggalkan Ipin seorang diri.

Cara Ipin Memenuhi Kebutuhan Hidupnya

Untuk memenuhinya kebutuhan hidupnya sehari-hari Ipin biasa memungut barang bekas untuk dijual. Namun, saat ini ia telah lama menghentikan kegiatannya mencari barang bekas.

“Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari hari, Ipin hanya mengandalkan bantuan dari tetangga dan dermawan,” kata Andri lagi.

Nahasnya lagi, Ipin mengalami gangguan pada pendengarannya dan menderita epilepsi. Karenanya, para tetangganya sendiri kerap kesulitan untuk berkomunikasi dengan Ipin.

Bahkan, Ipin diketahui mudah tersinggung dan kerap mengamuk tanpa alasan yang jelas. Namun demikian, kata Andri, para tetangganya sudah memaklumi kondisi Ipin tersebut.

Sementara, pihak Pemerintah Desa Sekarwangi mengaku baru mengetahui jika ada warganya yang hidup sebatang kara di gubuk sempit.

“Saya baru tahu bahwa ada warga di desa saya yang tinggal di gubuk sempit 2×2 meter. Saya sudah koordinasi dengan RW dan RT setempat,” kata kepala Desa Sekarwangi Abeng Baenuri kepada wartawan.

Abeng berjanji akan membuatkan data kependudukan Ipin agar mudah mengakses bantuan-bantuan sosial dari pemerintah.

Tags: #MiskinCibadakIpinJawa BaratKabupaten SukabumiSekarwangiSukabumiWarga Miskin
Previous Post

Hasil Survei Capres Terbaru, Ini Jagoannya

Next Post

Tiga Ekor Elang Brontok Dilepasliarkan di Taman Nasional Gunung Halimun Salak

Feryawi Heryadi

Feryawi Heryadi

Related Posts

Penculik Anak
Sukabumi

Disebut Penculik Anak Kabur ke Kabandungan Sukabumi, Pria Ini Lolos dari Amuk Massa

2 February 2023
Ilustrasi bencana kekeringan
Sukabumi

Alarm BMKG, El Nino Kirim Hawa Horor Bagi Petani di Sukabumi

2 February 2023
angkot tabrakan dengan Toyota Avanza di Cibadak, Sukabumi. l Istimewa
Sukabumi

Nah, Gara-gara Ini Angkot Tabrak Avanza di Cibadak Sukabumi

1 February 2023
Tiang telepon di Jl KH Ahmad Sanusi Sukabumi
Sukabumi

Lucu, Rumpun Tiang Telepon di Jl KH Ahmad Sanusi Sukabumi Sumbat Saluran Drainase

31 January 2023
Barang bukti dan pelaku pengedar narkotika dirilis Kapolres Sukabumi Maruly Pardede. l Istimewa
Sukabumi

Dijual Ketengan di Warung, Polisi Bekuk 13 Pengedar Narkotika di Parungkuda, Warungkiara dan Cibadak Sukabumi

30 January 2023
Jari MA nyaris putus disabet senjata tajam di Cicurug Sukabumi
Sukabumi

Jari Nyaris Putus, Polisi Buru Penganiaya Pelajar SMK di Cicurug Sukabumi

30 January 2023
Next Post
Tiga Ekor Elang Brontok Dilepasliarkan di Taman Nasional Gunung Halimun Salak

Tiga Ekor Elang Brontok Dilepasliarkan di Taman Nasional Gunung Halimun Salak

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terbaru

Penculik Anak

Disebut Penculik Anak Kabur ke Kabandungan Sukabumi, Pria Ini Lolos dari Amuk Massa

2 February 2023
Ilustrasi bencana kekeringan

Alarm BMKG, El Nino Kirim Hawa Horor Bagi Petani di Sukabumi

2 February 2023
Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi Badri Suhendi

Kios Cinderamata Cisolok Sukabumi Terbengkalai, DPRD: Bukti Lemah di Perencanaan

2 February 2023
angkot tabrakan dengan Toyota Avanza di Cibadak, Sukabumi. l Istimewa

Nah, Gara-gara Ini Angkot Tabrak Avanza di Cibadak Sukabumi

1 February 2023
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Privacy Police
  • Kode Etik

© 2022 Sukabumiheadline

No Result
View All Result
  • Sukabumi
  • Politik
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Internasional
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Wawancara
  • Hukum
  • Komunitas
  • LIPSUS
  • Khazanah

© 2022 Sukabumiheadline