24.7 C
Sukabumi
Kamis, April 25, 2024

Yamaha Zuma 125 meluncur, intip harga dan penampakan detail motor matic trail

sukabumiheadline.com - Yamaha resmi memperkenalkan Zuma 125...

Thrust Defender 125, Motor Matic Maxi Bikin Yamaha XMAX Ketar-ketir, Cek Harganya

sukabumiheadline.com l Thrust Defender 125, diprediksi bakal...

Miris, Sekolah di Mekar Asih Sukabumi 5 Tahun Dibiarkan Rusak

SukabumiMiris, Sekolah di Mekar Asih Sukabumi 5 Tahun Dibiarkan Rusak

SUKABUMIHEADLINES.com l SIMPENAN – Miris, sudah lima tahun akibat terdampak gempa, bangunan sekolah Madrasah Ibtidaiyyah (MI) Sindang Asih, di Kampung Sindang Asih, RT 07/02, Desa Mekar Asih, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat dibiarkan rusak.

Pantauan di lapangan, rusaknya bangunan sekolah mengalami retak retak di bagian dinding dan lantai, bahkan sebagian atap bangunan berjatuhan.

Salah seorang guru Rudi Supriadi kepada sukabumiheadlines.com mengungkapkan, bangunan sekolah rusak sudah lama terjadi, namun hingga kini belum mendapat perbaikan.

Rusaknya bangunan sekolah menurutnya akibat diguncang gempa pada lima tahun silam.
“Yang rusak terdampak gempa lima tahun lalu, ruang kelas 2 dan kelas 6,” ujarnya. Senin 21 Maret 2022.

Dijelaskan Rudi, kondisi dua ruang kelas tersebut sangat mengkhawatirkan. Pasalnya, saat ini meski masih bisa dipergunakan untuk kegiatan belajar mengajar, namun pihaknya merasa khawatir bagunan akan roboh apabila terjadi guncangan gempa kembali.

Sekolah rusak di Mekar Asih. l sukabumiheadlines.com

“Pengajuan untuk perbaikan sudah beberapa kali, proposal juga sudah banyak di kirim ke pemerintah, tapi belum ada sampai saat ini masih nihil,” kata dia.

“Ruangan kelas masih di pakai, tapi ya kami merasa khawatir. Takut ada gempa siang hari pas kegiatan belajar, mengajar takutnya roboh,” sambungnya.

Masih kata Rudi, di MI Sindang Asih saat ini terdapat kurang lebih 90 anak didik mulai dari kelas 1 hingga kelas 6. “Harapan kami ya bisa direhab secepatnya takutnya pas lagi jam tatap muka ada gempa seperti kemarin siang, itu terdampak lagi retak retaknya makin besar,” terangnya.

“Setidaknya pengen di bantu, kalau dari dinas terkait baik kabupaten ataupun provinsi belum ada sampai saat ini. Proposal juga sudah beberapa kali dikirimkan belum ada tindakan apapun,” tandasnya.

Konten Lainnya

Content TAGS

Konten Populer