Niawati, Gadis Desa di Jampang Sukabumi jadi Konsultan di Kementerian

- Redaksi

Senin, 28 Juni 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Niawati (27) gadis asal Ciracap Sukabumi. | Istimewa

Niawati (27) gadis asal Ciracap Sukabumi. | Istimewa

SUKABUMIHEADLINE.com l CIRACAP – Niawati (27) merupakan gadis Jampang asal Desa Pasirpanjang, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Orang tuanya hanya lulusan SD, namun bisa menyekolahkan Nia sampai lulus perguruan tinggi.

Bungsu dari lima bersaudara itu adalah sarjana Teknik Sipil Universitas Nusa Putra. Dara yang akrab disapa Nia itu telah sah bergelar ST sejak tahun 2015 lalu. Sebuah titel yang sering lekat dengan kaum pria.

Yang tak kalah menarik adalah pilihan karier Nia setelah lulus kuliah. Ia lebih memilih jadi pekerja lapangan ketimbang jadi pekerja kantoran. Ia lebih senang panas-panasan daripada duduk di ruangan ber-AC.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Saat diwawancarai, Nia mengaku mengawali karier saat tahun 2017 lalu menjadi pekerja lapangan pada program pembangunan kota di Kabupaten Bogor. Setelah itu ia kembali ke Sukabumi untuk ikut serta pada program pembangunan pengadaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat.

“Hanya berkisar enam bulan akhirnya saya diminta untuk bekerja di konsultan yang bekerjasama dengan Balai Kementerian PUPR Dirjen Cipta Karya Direktorat Air Minum, sebagai verifikator untuk mengurusi penggajian dan pelaporan tenaga fasilitator lapangan se-Jawa Barat bersama PPK air minum. Itu pada tahun 2019 sampai 2020,” ungkap Nia kepada sukabumiheadline.com.

“Lalu setelah itu saya berpikir ingin mengabdi kembali ke wilayah saya dibesarkan dan memiliki kenyamanan tersendiri dengan bekerja di lapangan. Saya bisa berbaur dengan berbagai pihak yang memiliki visi yang sama, yaitu pengembangan wilayah pada bangunan SPALD, perbaikan rumah, perbaikan sarana prasarana pesantren dan juga pengadaan jaringan irigasi persawahan,” lanjut Nia.

Meski demikian, wanita Sukabumi yang hobi bernyanyi, nge-MC dan travelling ini sempat mengalami pasang surut, baik saat bekerja maupun saat menempuh studi teknik sipil di Universitas Nusa Putra. Pasalnya, Nia sempat berpikir program studi ini terlalu maskulin.

“Awalnya iya merasa asing dan merasa salah jurusan. Kuliah sempat pengen keluar. Tapi saya kuliah berdasarkan beasiswa waktu itu. Awalnya orang tua memang kurang setuju, tapi setiap kali ingin menyerah, ya ingat orang tua mau buktikan, dan ternyata saat ini justru akan sangat menyesal buat saya jika saat itu menyerah kuliah di jurusan ini,” ungkapnya.

Baca Juga :  Warga Sukabumi, Dua Hari Lagi Digelar Festival dan Job Fair Virtual Animasi 3D

“Meskipun di dunia teknik sipil ini didominasi pria yang selalu saya temui, saya harus bisa mengimbangi bagaimana cara para pria bekerja di bidang ini. Banyak teman saya yang justru berbanding terbalik dengan bidang saya, tapi saya merasa lebih bahagia saat ini dibidang yang saya geluti,” ungkapnya.

Gadis yang juga fasih berbahasa inggris tak cepat merasa puas. Ia mengaku masih ada beberapa target, mimpi dan cita-cita yang ingin ia kejar. Baik target pribadi, studi, maupun dalam hal karier.

“Target saya dalam waktu dekat melanjutkan kuliah, dan umroh, serta memiliki rumah impian sendiri. Kalau untuk pekerjaan semoga semua hal yang saya kerjakan adalah jalan yang mewujudkan impian saya. Semoga apa yang sudah saya kerjakan bisa sangat membantu perkembangan daerah dan bermanfaat bagi semua pihak. Semoga saya bisa menjadi bagian yang terus berpartisipasi di bidang ini, dan mndapat kesempatan-kesempatan lebih baik lagi dan karier saya semakin bertambah baik,” pungkas Nia.

Berita Terkait

Manfaat daun pepaya: Tingkatkan trombosit, antimalaria hingga antikanker
Daftar 30 film dibintangi Fedi Nuril, ungkap pengalaman syuting di Sukabumi
Beauty Influencer berdarah Sukabumi ini mengaku lega resmi jadi janda
Tren busana Muslim 2026, koko slim-fit perpaduan kenyamanan dan gaya
Sejumlah kemungkinan dialami Syakira, gadis belia asal Sukabumi derita penyakit langka
Tren baju Gen Z 2026: Personalisasi DIY dan genderless uniforms si paling sadar lingkungan
Sahara asal Parakasalak Sukabumi, mahasiswi IPB University termuda baru berusia 15 tahun
7 perawatan kulit ala Wanita Sukabumi zaman dulu: Dari kunyit madu hingga lidah buaya

Berita Terkait

Sabtu, 6 Desember 2025 - 17:12 WIB

Manfaat daun pepaya: Tingkatkan trombosit, antimalaria hingga antikanker

Sabtu, 6 Desember 2025 - 03:17 WIB

Daftar 30 film dibintangi Fedi Nuril, ungkap pengalaman syuting di Sukabumi

Sabtu, 6 Desember 2025 - 02:27 WIB

Beauty Influencer berdarah Sukabumi ini mengaku lega resmi jadi janda

Sabtu, 6 Desember 2025 - 00:46 WIB

Tren busana Muslim 2026, koko slim-fit perpaduan kenyamanan dan gaya

Kamis, 4 Desember 2025 - 14:21 WIB

Sejumlah kemungkinan dialami Syakira, gadis belia asal Sukabumi derita penyakit langka

Berita Terbaru