Pasukan Israel bersumpah kuasai lebih luas wilayah Gaza

- Redaksi

Sabtu, 22 Maret 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tentara Israel di Kompleks Masjid Ibrahimi. l Istimewa

Tentara Israel di Kompleks Masjid Ibrahimi. l Istimewa

sukabumiheadline.com – Pemerintah Israel memerintahkan pasukan daratnya untuk maju lebih dalam ke wilayah Gaza, Palestina. Mereka bersumpah untuk menguasai lebih luas wilayah tersebut, hingga Hamas membebaskan semua sandera yang tersisa.

Masuknya pasukan Israel, di saat warga Gaza menjalankan ibadah puasa Ramadhan, berbarengan dengan terjadinya ledakan di sebelah timur Gaza. Ledakan menewaskan sepasang suami istri dan dua anak mereka, ditambah dua anak lainnya yang tidak memiliki hubungan keluarga tetapi berada di gedung yang sama.

Setelah merebut kembali sebagian koridor yang memisahkan Gaza utara dari selatan, pasukan Israel bergerak menuju kota utara Beit Lahiya dan selatan Rafah. Militer mengatakan telah melanjutkan pemberlakuan blokade di Kota Gaza.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menteri Pertahanan Israel Israel Katz mengatakan bahwa Israel akan melakukan operasi di Gaza dengan intensitas yang tinggi hingga para sandera dibebaskan oleh Hamas.

“Semakin Hamas terus menolak untuk membebaskan mereka yang diculik, semakin banyak wilayah mereka yang hilang dan beralih kepada Israel,” kata Katz, Jumat (21/3/2025).

Baca Juga :  Duta Besar Rusia di PBB: Israel adalah Penjajah, Tak Punya Hak Membela Diri

Hampir 600 warga Palestina telah tewas sejak hari Selasa, ketika Israel melanggar gencatan senjata. Di kota selatan Rafah, para pejabat mengatakan pemboman Israel telah memaksa penduduk mengungsi ke tempat terbuka, dan semakin memperdalam penderitaan mereka. Para pejabat mengatakan mereka menghentikan pembangunan kamp penampungan untuk melindungi para karyawan.

Israel telah menghentikan pasokan makanan, bahan bakar, dan bantuan kemanusiaan untuk sekitar 2 juta warga Palestina di Gaza. Dikatakan bahwa operasi militer akan meningkat hingga Hamas membebaskan 59 sandera yang ditahannya dan menyerahkan kendali atas wilayah tersebut.

Gencatan senjata yang disetujui pada pertengahan Januari adalah rencana tiga tahap yang dimaksudkan untuk mengarah pada terhentinya perang, penarikan penuh Israel dari Gaza, dan pengembalian semua sandera yang ditawan oleh Hamas.

Pada tahap pertama gencatan senjata, Hamas memulangkan 25 sandera yang masih hidup dan jenazah delapan orang yang telah tewas sebagai imbalan atas pembebasan hampir 1.800 tahanan Palestina. Pasukan Israel juga mundur ke zona penyangga di dalam Gaza, dan ratusan ribu warga Palestina yang mengungsi, telah kembali ke kampung halaman mereka di Gaza utara.

Baca Juga :  Lelah, tentara Israel tolak perintah invasi ke Kota Rafah

Pembicaraan tentang gencatan senjata tahap kedua seharusnya berlangsung sebelum gencatan senjata tahap pertama berakhir. Namun Netanyahu menolak untuk memasuki negosiasi yang membahas substansi.

Sebaliknya, ia mencoba memaksa Hamas untuk menerima rencana gencatan senjata baru yang diajukan oleh utusan Amerika Serikat (AS) untuk Timur Tengah, Steve Witkoff.

Rencana itu mengharuskan Hamas membebaskan setengah dari sandera yang tersisa sebagai imbalan atas perpanjangan gencatan senjata dan janji untuk merundingkan gencatan senjata yang langgeng. Di sisi sebaliknya, Israel tidak menyebutkan pembebasan lebih banyak tahanan Palestina.

Hamas mengatakan pihaknya hanya akan membebaskan sandera yang tersisa dengan imbalan gencatan senjata yang langgeng dan penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza, sebagaimana yang diminta dalam perjanjian gencatan senjata awal yang dimediasi oleh Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar.

Berita Terkait

Pangeran MbS tegaskan sikap Arab Saudi: Gaza milik Palestina!
Demo Gen Z di Nepal: Flexing anak pejabat, larangan medsos hingga sulitnya pekerjaan
Diplomat RI di Peru tewas setelah ditembak tiga kali dari jarak dekat
Beda dengan Indonesia, anggota DPR Swedia: Kami warga biasa, tak dapat tunjangan
Bukan cuma Indonesia, ini 5 negara rayakan hari kemerdekaan bulan Agustus
Intervensi saksi pengadilan, Presiden Kolombia masih berkuasa divonis 12 tahun penjara
Momen PM Inggris gelar rapat kabinet darurat untuk akui Negara Palestina
Setelah Perancis, kini Kanada akui Negara Palestina di Sidang Umum PBB

Berita Terkait

Jumat, 12 September 2025 - 01:36 WIB

Pangeran MbS tegaskan sikap Arab Saudi: Gaza milik Palestina!

Rabu, 10 September 2025 - 22:11 WIB

Demo Gen Z di Nepal: Flexing anak pejabat, larangan medsos hingga sulitnya pekerjaan

Selasa, 2 September 2025 - 22:03 WIB

Diplomat RI di Peru tewas setelah ditembak tiga kali dari jarak dekat

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 23:22 WIB

Beda dengan Indonesia, anggota DPR Swedia: Kami warga biasa, tak dapat tunjangan

Minggu, 10 Agustus 2025 - 02:52 WIB

Bukan cuma Indonesia, ini 5 negara rayakan hari kemerdekaan bulan Agustus

Berita Terbaru

Kantor PLTA Ubrug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat - Ist

Headline

5 pembangkit listrik tertua di Indonesia, satu di Sukabumi

Senin, 15 Sep 2025 - 11:49 WIB

Kantor PLTA Ubrug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat - Ist

Khazanah

Mengintip interior dan mengenal sejarah PLTA Ubrug Sukabumi

Senin, 15 Sep 2025 - 00:17 WIB