Pasukan Ukraina Bunuh Rakyat Sendiri Lalu Fitnah Rusia Lakukan Kejahatan Perang

- Redaksi

Senin, 11 April 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kuburan massal di Ukraina. l Istimewa

Kuburan massal di Ukraina. l Istimewa

SUKABUMIHEADLINES.com l Dalam laporan Ukrinform, pemerintah Ukraina menuduh pasukan Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF) telah membunuh 1.222 warga sipil selama perang.

Tak hanya itu, Rusia juga dituduh terlibat dalam 500 kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) dan masuk dalam kategori kejahatan perang dan kejahatan kemanusiaan.

Pekan lalu, sebuah kuburan massal di wilayah Bucha, Provinsi (Oblast) Kiev, ditemukan oleh pasukan militer Ukraina. Lebih dari 300 mayat warga sipil bergeletakan di sejumlah titik di Bucha.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, yang datang langsung ke Bucha menyatakan bahwa warga sipil itu jadi bukti kejahatan perang yang dilakukan Rusia.

Baca Juga :  Profil Lengkap Presiden Ukraina, Komedian yang Lahir dari Keluarga Yahudi

Belum lagi serangan rudal terbaru yang terjadi di Stasiun Kereta Apri Kramatorsk, Oblast Donetsk, yang menewaskan 57 orang.

Tuduhan Ukraina dan negara-negara Barat telah membuat Rusia geram. Kepala Pusat Manajemen Pertahanan Nasional Rusia, Kolonel Jenderal Mikhail Mizintsev, dengan tegas membantah semua tuduhan.

Dilansir dari TASS, Mizintsev yakin semua fitnah yang diarahkan kepada Rusia adalah siasat licik Ukraina yang didukung negara Barat.

Mizintsev juga menyatakan bahwa sebenarnya Ukraina sendiri yang telah membantai penduduknya, khususnya warga sipil Republik Rakyat Luhansk (LPR) dan Republik Rakyat Donetsk (DPR).

Baca Juga :  Diserang Pasukan Taliban Membabi-buta, Jenderal NRF Jadi Mayat

“Para pejabat Kiev dengan dukungan dari beberapa negara Barat terus merencanakan tindakan biadab dan kejam, dengan pembunuhan massal warga sipil Republik Rakyat Luhansk. Kemudian, menuduh Angkatan Bersenjata Rusia dan pasukan LPR,” ujarnya.

Sejumlah video palsu diyakini Mizintsev sengaja disebar pemerintah Ukraina sebagai bentuk provokasi. Salah satunya di Ragovka, Kiev.

“Ukraina sedang merencanakan untuk merekam video palsu tentang pencarian tempat-tempat kuburan massal warga sipil, yang diduga dibunuh pasukan Rusia. Tim ahli forensik Ukraina dan petugas kepolisian terlibat dalam provokasi, agar terlihat lebih dapat dipercaya,” kata Mizintsev.

Berita Terkait

700 lebih perusahaan bangkrut, 800 antre! PHK massal di AS
Arab Saudi dan UEA butuh 1,5 juta lebih pekerja bidang AI
Mohammed Taufiq Johari: Dari Unisba Bandung jadi Menpora Malaysia, magang di Garut, istri WNI
Suasana Natal di Gaza yang penuh keprihatinan
Fenomena ratusan sinkhole di Turkiye, pernah terjadi di Sukabumi, ini pemicunya
Pemukim Yahudi di Tepi Barat bertambah signifikan, PBB murka
Korupsi Rp556 miliar, eks Menteri Olah Raga China dihukum mati
Meski negaranya hancur, warga Gaza sumbang 1.000 Dolar AS untuk korban banjir Sumatera

Berita Terkait

Rabu, 31 Desember 2025 - 03:20 WIB

700 lebih perusahaan bangkrut, 800 antre! PHK massal di AS

Senin, 29 Desember 2025 - 01:43 WIB

Arab Saudi dan UEA butuh 1,5 juta lebih pekerja bidang AI

Jumat, 26 Desember 2025 - 21:09 WIB

Mohammed Taufiq Johari: Dari Unisba Bandung jadi Menpora Malaysia, magang di Garut, istri WNI

Jumat, 26 Desember 2025 - 03:00 WIB

Suasana Natal di Gaza yang penuh keprihatinan

Kamis, 25 Desember 2025 - 18:11 WIB

Fenomena ratusan sinkhole di Turkiye, pernah terjadi di Sukabumi, ini pemicunya

Berita Terbaru

Internasional

700 lebih perusahaan bangkrut, 800 antre! PHK massal di AS

Rabu, 31 Des 2025 - 03:20 WIB