Thursday, March 23, 2023
Sukabumi Headline
  • LIPSUS
  • Sukabumi
  • Politik
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Internasional
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Wawancara
  • Hukum
  • Komunitas
  • Khazanah
No Result
View All Result
  • LIPSUS
  • Sukabumi
  • Politik
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Internasional
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Wawancara
  • Hukum
  • Komunitas
  • Khazanah
No Result
View All Result
Sukabumi Headline
No Result
View All Result
Home LIPSUS

Pengakuan Lesbian di Kabupaten Sukabumi: Butuh Penerimaan dari Masyarakat

E dan R mengaku lebih nyaman menjalin hubungan dengan sesama perempuan.

Tim Litbang by Tim Litbang
1 year ago
in LIPSUS
0
Ilustrasi lesbian. l Istimewa

Ilustrasi lesbian. l Istimewa

Share ShareShare

SUKABUMIHEADLINE.com l Perilaku Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) adalah suatu bentuk perilaku seksual menyimpang di tengah mayoritas masyarakat heteroseksual.

Selain itu, disebut menyimpang karena perilaku tersebut di pandang tidak sesuai dengan norma agama dan sosial yang berlaku di masyarakat.

Populasi pelaku lesbian atau perempuan yang memiliki orientasi seksual terhadap sesama perempuan, di Kabupaten Sukabumi disinyalir terus mengalami peningkatan.

Meskipun eksistensinya terkesan malu-malu, tetapi dengan dukungan kampanye terselubungnya cenderung membuat mereka lebih berani “pamer” di ruang publik.

Ketika di kalangan dewasa penambahannya cenderung mengalami stagnasi, kini mereka mulai menyasar kalangan remaja.

Baca Juga

5 Negara non-Muslim yang Haramkan LGBT

Sodomi Santri, Ustadz di Kalapanunggal Sukabumi Dilaporkan ke Polisi

Warganet Sukabumi Dihebohkan Grup FB Gay Jalur Parakansalak, Kalapanunggal Sukabumi

Lawan Kampanye LGBT di Piala Dunia 2022, Warga Qatar Kenakan Ban Kapten Keffiyeh

Seperti halnya di wilayah Kabupaten Sukabumi, fenomena ini sering terlihat eksis di muka umum, seperti sepasang perempuan lesbian, yang biasa disebut butchi (lesbian laki-laki) E (28) dan R (27) seorang dan femme (lesbian wanita).

Saat ditemui sukabumiheadline.com secara langsung di rumah kontrakannya, keduanya membeberkan keseharian mereka.

“Perilaku kita tidak merugikan orang lain, toh kita pun sama-sama manusia,” ungkap R yang biasa dipanggil Ade.

Dirinya menjelaskan, jika ia sempat berumah tangga selama tujuh tahun dan akhirnya kandas hingga kembali menjadi lesbian.

“Sebelum menikah saya sempat menjadi lesbian selama empat tahun, hari ini entah kenapa masuk ke lingkungan ini lagi,” tambahnya.

Walaupun sudah memiliki anak, namun Ade merasa perilakunya itu dirasa membuatnya nyaman memiliki pasangan sesama jenis.

“Ya lebih nyaman dan perhatiannya itu lebih terhadap kita, dari mulai kebutuhan hidup sampai kebutuhan anak,” tuturnya.

Sementara itu, menurut E (28) yang biasa dipanggil Babang menuturkan kepribadiannya berubah setelah merasa sakit hati oleh pacar lelakinya.

“Saya kecewa terhadap pacar laki-laki saya, selain kecewa dulu saya sering disakiti secara fisik juga,” tuturnya bernada kesal.

Disinggung banyak buchi yang terang-terangan umbar eksistensi di muka umum, Babang mengakui jika mereka berharap ada pengakuan dan penerimaan dari masyarakat terkait eksistensi mereka.

“Intinya ingin ada pengakuan dari masyarakat bahwa kita pun sama sebagai manusia,” pungkasnya.

Dihubungi terpisah, psikolog asal Sukabumi Ayuniar Tresna Dewi, S.Psi. menuturkan, fenomena LGBT berawal dari pergaulan dan pola asuh orang tua.

“Saya beberapa kali ngobrol dengan mereka dan melakukan riset sendiri dari sosial media, ada yang memang dari kecil diperlakukan tidak seperti layaknya masyarakat kita, berdasarkan jenis kelamin oleh orangtuanya,” terang wanita kelahiran 30 Juni 1986 itu.

Kemudian, kata Ayuniar, perilaku LGBT ada juga bisa disebabkan patah hati atau dikecewakan oleh pasangan sebelumnya, sehingga kemudian mencari alternatif lain yang dinilai bisa memberikan rasa nyaman.

Terlebih, tambah dia, kondisi saat ini yang mulai cenderung permisif terhadap eksistensi mereka, bisa dengan mudah menarik seseorang untuk mengikuti arus mereka.

“Tentunya ajakan mereka untuk masuk ke dalam lingkarannya akan lebih menarik, karena bujukan mereka lebih mendalam dan bisa membuat seseorang mudah terbujuk rayu,” tambahnya.

Lantas, apakah mereka bisa disembuhkan?

“Ya tentu bisa disembuhkan. Intinya tergantung niat besar orang tersebut untuk berubah. Banyak juga kok yang dulunya pelaku seksual menyimpang, kemudian bisa berdamai dengan diri sendri dan memilih untuk bertobat. Banyak yang kemudian kembali ke rumah dan hidup normal,” pungkasnya.

Tags: #KabupatenSukabumiBiseksualGayLGBTPelaku LesbianPengakuanTransgender
Previous Post

Wanita 20 Tahun Ini Meraih Puncak Karier Menjadi CEO Perusahaan

Next Post

Nasib Pilu Pasangan Lansia di Balik Banjir Tegalbuleud Sukabumi

Tim Litbang

Tim Litbang

Related Posts

Mantan Pangkostrad, Letjen TNI (Purn.) Djadja Suparman. l Istimewa
LIPSUS

Akhir Karier Djaja Suparman, Warga Sukabumi Pertama yang Jadi Pangkostrad

16 March 2023
Marwan Hamami dan Achmad Fahmi. l Istimewa
LIPSUS

Membanding Harta Kekayaan Bupati Sukabumi Marwan Hamami dan Wali Kota Achmad Fahmi

16 March 2023
Punya Harley Davidson Berharga Ratusan Juta, Harta Wali Kota Sukabumi Naik 303%
LIPSUS

Punya Harley Davidson Berharga Ratusan Juta, Harta Wali Kota Sukabumi Naik 303%

8 March 2023
Dua Kali Meletus dan Berulangkali Erupsi, Mengenal Gunung Salak dari Catatan Sejarah
LIPSUS

Dua Kali Meletus dan Berulangkali Erupsi, Mengenal Gunung Salak dari Catatan Sejarah

2 March 2023
Atap majelis ambruk disebut warga disebabkan aktivitas pembangunan Jalan Tol Bocimi Seksi 2. l Feryawi Heryadi
LIPSUS

Atap Majelis Ambruk, 9 Rumah Retak di Parungkuda Sukabumi Terdampak Pembangunan Tol Bocimi

27 February 2023
KH R Amang Muhammad
LIPSUS

Ajengan Amang, Darah Biru Menak Sunda dan Sejarah Sarkem Cicurug Sukabumi

27 February 2023
Next Post
Nasib Pilu Pasangan Lansia di Balik Banjir Tegalbuleud Sukabumi

Nasib Pilu Pasangan Lansia di Balik Banjir Tegalbuleud Sukabumi

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terbaru

Sekda Provinsi Riau SF Hariyanto dan istri. l Istimewa

Istri Pamer Harta, Sekda Klarifikasi Tas Mewah KW tapi yang Dipake Beda

23 March 2023
5 tahun jalan rusak di Sukalarang, Kabupaten Sukabumi. l Istimewa

Sekarang 5 Tahun, Jalan di Sukalarang Sukabumi 3 Tahun Lalu Sudah Begini

23 March 2023
Billboard roboh di depan Pasar Parungkuda. l Istimewa

Ngeri, Billboard di Depan Pasar Parungkuda Sukabumi Roboh

22 March 2023
Gubernur Bali, Wayan Koster. l Istimewa

Bukan Hanya Ormas Islam, Gubernur Bali Tolak Timnas Israel Karena Alasan Ini

22 March 2023
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Privacy Police
  • Kode Etik

© 2022 Sukabumiheadline

No Result
View All Result
  • LIPSUS
  • Sukabumi
  • Politik
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Internasional
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Wawancara
  • Hukum
  • Komunitas
  • Khazanah

© 2022 Sukabumiheadline