Pesan Mulia di Balik Megahnya Masjid Cibadak Daarul Matiin Sukabumi

- Redaksi

Jumat, 29 Oktober 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Masjid Cibadak Daarul Matiin. l Istimewa

Masjid Cibadak Daarul Matiin. l Istimewa

SUKABUMIHEADLINE.com I CIBADAK – Masjid, secara bahasa adalah tempat bersujud, tempat kepatuhan dan saling menghormati, kemudian menjelma menjadi sebuah struktur yang dibangun dengan berbagai latar belakang manusia yang bergabung di dalamnya.

Dalam perkembangan arsitekturnya dari zaman ke zaman, masjid mengalami kemajuan yang luar biasa sehingga secara fisik sangat mengagumkan dan membanggakan. Puncak kemegahan bisa dilihat dari direnovasinya dua masjid di Makkah dan Madinah yaitu Masjid Al Haram dan Masjid Nabawi, kedua masjid tersebut bukan hanya luas, indah dan megah tetapi juga representasi umat Islam sedunia.

Indonesia sebagai negara dengan pemeluk Islam terbesar di dunia memiliki ratusan ribu masjid tersebar meski tidak merata karena di beberapa wilayah tertentu umat Islam menjadi minoritas sehingga sulit untuk memiliki masjid.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Namun, sebagian besar wilayah memiliki masjid dengan arsitektur berpadu mewarnai bentuk dan aktivitas di dalamnya, seperti salah satunya Masjid Cibadak Daarul Matiin. Sebuah masjid yang syarat akan pesan-pesan mulia di balik kemegahannya, dari mulai toleransi, harmoni hingga pemberdayaan ekonomi. Menjadikannya bak oase menyejukkan di tengah-tengah Kota Cibadak.

Screenshot 2022 10 07 13 25 17 26 726cd6915a5bbed5e00093b2e2a7609b
Masjid Cibadak Daarul Matiin. l Istimewa

Masjid Cibadak Daarul Matiin terletak di Jl. Raya Siliwangi No. 12, Kelurahan/Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menjadi salah satu masjid yang dihadirkan di antara sekian banyak masjid, secara umum masjid ini sama saja dengan masjid lainnya, seperti halnya shalat berjamaah, tempat membahas soal keagamaan.

Menurut salah seorang pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Daarul Matiin Cecep Luthfie AR saat dihubungi sukabumiheadline.com, history awal dibangunnya Masjid Cibadak Daarul Matiin, yaitu pada 12 Oktober 2016.

“Saat itu, kita merasa malu oleh umat beragama lain di sekitar Kota Cibadak di mana secara harmonis tanpa pernah saling mengganggu. Contohnya terdapat beberapa gereja dan satu vihara meskipun non-muslim merupakan minoritas tetapi mereka hidup nyaman tentram dan tenang bertetangga dengan umat Muslim dan itu sudah berlangsung puluhan tahun tanpa pernah ada konflik. Inilah yang melatarbelakangi mengapa kami berusaha untuk mewujudkan keinginan memiliki masjid di jalan protokol, di wilayah Cibadak, yang menghubungkan antara Sukabumi dengan Bogor,” papar pria berusia 63 tahun itu.

Baca Juga :  Gawat, Panwascam Pemilu Ditangkap Polisi Kasus Sabu di Cibadak Sukabumi

Terlebih, menurut Cecep, arus lalu lintas di Kota Nayor itu terbilang padat, sehingga banyak pengendara beragama Islam yang terjebak kemacetan, dan tidak bisa sholat tepat waktu akibat ketiadaan masjid.

Kemudian, karena tidak ada lahan yang bisa digunakan untuk membangun masjid, apalagi milik perorangan, maka para tokoh dan pemuka agama di Cibadak mengajukan permohonan kepada Bupati Sukabumi untuk mengizinkan lahan bekas Kantor Wedana Cibadak untuk dibangun masjid tanpa mengubah status kepemilikan lahan.

Alhamdulillah beliau (Bupati-red) memberi persetujuan dengan dikeluarkannya surat hak penggunaan lahan untuk kepentingan masyarakat Muslim berupa bangunan masjid,” tambah salah satu anak dari ulama besar Sukabumi KH. Dadun Abdul Qohar tersebut.

Setelah mendapat persetujuan dari Bupati Sukabumi, maka mulailah dibentuk kepanitiaan dan mulai mencari dana untuk pembangunan masjid tersebut. Langkah pertama yang dilakukan, tambah dia, adalah mengundang sesama Muslim untuk memulai niat baik itu dengan berinfaq.

Asal-usul Nama Masjid Cibadak Daarul Matiin

Screenshot 2022 10 07 13 36 11 95 726cd6915a5bbed5e00093b2e2a7609b
Masjid Cibadak Daarul Matiin. l Istimewa

Penamaan Matiin pada masjid ini diambil dari salah satu Asmaul Husna, Al Matiin, yang artinya Maha Kuat atau Maha Perkasa.

“Dalam penamaan atau penyebutan pun tidak boleh salah, penamaan yang benar adalah Masjid Cibadak Daarul Matiin bukan Masjid Daarul Maatin Cibadak. Kenapa demikian? Cibadak merupakan sentral atau berada di pusat kota dan ada di Jalan Nasional tetapi belum memiliki masjid yang representatif, maka kami, atas inisiatif almarhum KH Dadun Abdul Qohar, memberikan nama Masjid Cibadak Daarul Matiin,” paparnya.

Baca Juga :  Rangkuman Bencana di Wilayah Utara Sukabumi

Visi dan Misi Pendirian Masjid Cibadak Daarul Matiin

Masjid Cibadak Daarul Matiin memiliki visi dan misi. Untuk visi, yakni “Memfungsikan masjid sebagai pusat kegiatan ibadah, kesejahteraan dan pemersatu umat.”

Adapun Misinya, yakni (1) Mengajak dan mendorong umat untuk sholat  berjamaah di Masjid. (2) Menempatkan masjid sebagai pusat kajian ilmu dan bahtsul masaail. (3) Menempatkan masjid sebagai rujukan umat dalam mencari solusi suatu masalah.

Pengelolaan Masjid Cibadak Daarul Matiin

Pengelola Masjid Cibadak Daarul Matiin terbilang modern karena pengelola terdiri dari divisi-divisi dengan job desk masing-masing, yakni Idaroh (manajemen), Imaroh (pemakmuran atau takmir) dan Ri’ayah (pemeliharaan). Dituturkan oleh Cecep, hal tersebut sebagai upaya melayani tamu-tamu Allah SWT. Bahkan uniknya, juga terdapat divisi tersendiri khusus Muslimah, Divisi Annisa atau kewanitaan.

Masjid Cibadak Daarul Matiin sebagai Destinasi Wisata Religi

Screenshot 2022 10 07 13 27 38 42 726cd6915a5bbed5e00093b2e2a7609b
Masjid Cibadak Daarul Matiin. l Istimewa

Selain itu, Masjid Cibadak Daarul Matiin juga mengembangkan ekonomi syariah untuk mendorong kesejahteraan umat, sehingga masjid juga sekaligus menjadi tempat wisata religi.

“Divisi Annisa memiliki beberapa subdivisi di antaranya Subdivisi Majlis Taklim, Upgrading, Olah Raga, Kesehatan dan Home Care, Usaha Promosi dan Bazar, Pembinaan Bunda Muda dan Muslimah pra Nikah (Bismillah), Sosial, Humas, Keterampilan dan Pelatihan), serta Tahsin dan Tajhiz,” papar Cecep lagi.

Karenanya, saat ini Masjid Cibadak Daarul Matiin layak dijadikan sebagai salah satu destinasi wisata religi di Kabupaten Sukabumi, terutama bagi para pengendara Muslim yang sekadar transit untuk melaksanakan ibadah shalat ataupun sambil beristirahat melepas penat sebab terjebak kemacetan lalu lintas.

Berita Terkait

Artis Fanny Sabila rayakan Seren Taun di Gelaralam Sukabumi: Mulang
Momen hijabers asal Sukabumi temani Willie Salim santap kunafa di Arab Saudi
Bahan mudah didapat, ini 5 resep jus buah untuk turunkan kolesterol dan cara bikinnya
Sandal Bolong untuk Hamdani, film perjuangan buruh garapan sutradara asal Sukabumi
Si independen! Kenali perbedaan pribadi outrovert dengan introvert dan ekstrovert
Danone, Wings dan Indofood: Penyumbang sampah plastik terbanyak di RI
Intip interior dan tarif Hotel Santika Premiere Hills Resort Cibadak Sukabumi
Syuting di Sukabumi: Sinopsis dan bintang film Tenung, cerita teror gaib mematikan

Berita Terkait

Selasa, 7 Oktober 2025 - 21:22 WIB

Artis Fanny Sabila rayakan Seren Taun di Gelaralam Sukabumi: Mulang

Selasa, 7 Oktober 2025 - 19:24 WIB

Momen hijabers asal Sukabumi temani Willie Salim santap kunafa di Arab Saudi

Selasa, 7 Oktober 2025 - 09:00 WIB

Bahan mudah didapat, ini 5 resep jus buah untuk turunkan kolesterol dan cara bikinnya

Selasa, 7 Oktober 2025 - 01:36 WIB

Sandal Bolong untuk Hamdani, film perjuangan buruh garapan sutradara asal Sukabumi

Minggu, 5 Oktober 2025 - 21:34 WIB

Si independen! Kenali perbedaan pribadi outrovert dengan introvert dan ekstrovert

Berita Terbaru

Lagi kerja, tukang tersengat listrik di Parungkuda Sukabumi - Ist

Hikmah

Keselamatan dan kesehatan kerja menurut Islam

Rabu, 8 Okt 2025 - 02:30 WIB

SDN Suradita Kabupaten Sukabumi - sukabumiheadline.com

Headline

Ribuan ruang kelas SD di Kabupaten Sukabumi rusak

Rabu, 8 Okt 2025 - 01:19 WIB