Pro Kontra Vaksinasi Covid-19 di Nagrak Utara, Warga: Takut Lumpuh!

- Redaksi

Selasa, 22 Juni 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi suntik vaksin. I Andika Putra

Ilustrasi suntik vaksin. I Andika Putra

SUKABUMIHEADLINES.com – Warga di Desa Nagrak Utara, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada Sabtu, 19 Juni 2021 lalu mendapat vaksinasi Covid-19 gratis.

Puluhan warga tersebut mendapat suntikan dosis pertama CoronaVac di Balai Desa Nagrak Utara. Namun selain warga yang divaksin, tak sedikit pula yang menolak.

Salah satu warga yang antusias divaksin, Caway (39 tahun) mengaku ingin memanfaatkan fasilitas gratis ini agar terhindar dari virus sekaligus mendukung program pemerintah.

“Intinya menjalankan program pemerintah di bidang kesehatan. Supaya kita terjaga dari virus yang sedang melanda dunia,” kata Caway kepada sukabumiheadlines.com.

Pria yang juga Ketua RW 21 Kampung Pasirbentik itu mengaku tak mengalami efek samping usai disuntik vaksin Covid-19.

“Tidak ada efek samping, hanya ngantuk-ngantuk biasa. Warga jangan takut divaksin. Pemerintah menjamin kesehatan warganya. Selain itu sebelum divaksin kan tenaga medis terlebih dahulu mengecek kesehatan kita. Jadi tidak perlu khawatir. Enggak keren kalau belum divaksin,” pungkas Caway.

Baca Juga :  Tak Kuat Nanjak, Truk Nyaris Terbalik di Jalan Alternatif Nagrak Sukabumi

Sementara ada pula warga yang menolak divaksin dengan berbagai alasan. Mulai dari takut, khawatir, hingga tak mau tubuhnya tersentuh jarum suntik.

“Lihat berita di televisi ada yang sampai lumpuh gara-gara divaksin, jadi saya takut. Bukannya sehat, imun di tubuh malah lemah. Apalagi saya mah sehat, tidak sakit dan tidak mau disakiti. Jadi tidak perlu divaksin,” kata Fitria (24 tahun) warga yang menolak divaksin.

Berita Terkait

Pengakuan Ramdani, pria asal Simpenan Sukabumi dibekuk polisi di Sulawesi Selatan
Innalillahi, rumah ustadz di Surade Sukabumi ludes terbakar
Miris, sebab jalan rusak parah, warga Sukabumi sakit harus ditandu
Masa depan Sukabumi Utara menurut Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi dan Wamendagri
Terima masukan KDM, DPRD Kabupaten Sukabumi tetapkan Perubahan APBD 2025
4 pejabat DLH Kabupaten Sukabumi ditahan di Rutan Kebonwaru dan Lapas Sukamiskin
Banjir rusak bangunan dan fasilitas Ponpes Al-Masthuriyah Sukabumi
KDM kritik pedas postur anggaran Kabupaten Sukabumi: Nepi ka kiamat moal anggeus!

Berita Terkait

Rabu, 17 September 2025 - 01:30 WIB

Pengakuan Ramdani, pria asal Simpenan Sukabumi dibekuk polisi di Sulawesi Selatan

Senin, 15 September 2025 - 14:32 WIB

Innalillahi, rumah ustadz di Surade Sukabumi ludes terbakar

Minggu, 14 September 2025 - 00:52 WIB

Miris, sebab jalan rusak parah, warga Sukabumi sakit harus ditandu

Sabtu, 13 September 2025 - 00:16 WIB

Masa depan Sukabumi Utara menurut Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi dan Wamendagri

Jumat, 12 September 2025 - 18:42 WIB

Terima masukan KDM, DPRD Kabupaten Sukabumi tetapkan Perubahan APBD 2025

Berita Terbaru

OKI adalah organisasi internasional yang terdiri dari 57 negara anggota. OKI rutin menggelar pertemuan setiap tahun. Sejarah berdirinya OKI berawal dar pembakaran Masjid Al-Aqsa di Yerusalem - AFP PHOTO / YASIN AKGUL

Internasional

Respons Israel, OKI akan bentuk NATO versi negara Muslim

Rabu, 17 Sep 2025 - 16:49 WIB