Propaganda dukung UU TNI libatkan anak-anak dikritik BEM UNS

- Redaksi

Rabu, 9 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Propaganda dukung UU TNI libatkan anak-anak dikritik BEM UNS - Istimewa

Propaganda dukung UU TNI libatkan anak-anak dikritik BEM UNS - Istimewa

sukabumiheadline.com – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Sebelas Maret (UNS) menyoroti aksi propaganda dukungan terhadap pengesahan Undang-undang (UU) TNI yang melibatkan anak-anak di bawah umur.

BEM UNS menilai tindakan tersebut jelas melanggar pasal 15 dalam UU Nomor 35 tentang Perlindungan Anak.

Pernyataan tersebut diungkapkan Ketua BEM UNS, Muhammad Faiz Zuhdi, merespons beredarnya video di media sosial yang menunjukkan sekelompok anak-anak berpakaian pramuka yang mendukung pengesahan UU TNI.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam video itu, anak-anak terlihat membawa spanduk bertuliskan “KAMI MASYARAKAT SOLORAYA MENDUKUNG UU TNI, TNI SELALU DI HATI KAMI!!!” dan meneriakkan slogan-slogan seperti “TNI bersama rakyat,” “Bravo TNI,” serta “NKRl harga mati, Jaya Jaya Jaya!”.

Kejadian tersebut memunculkan keraguan publik, apakah ekspresi ini benar-benar spontan dari masyarakat ataukah bagian dari strategi militer untuk membentuk narasi publik yang mendukung UU TNI.

Menurut Faiz, kebebasan individu dalam berpolitik, terutama bagi anak-anak yang masih di bawah usia 18 tahun adalah hak yang harus dijaga tanpa ada intervensi kepentingan tertentu.

Baca Juga :  Setelah UU TNI berikutnya RUU Polri, penolakan rakyat diprediksi semakin masif

Fauz menekankan pentingnya untuk menjaga kebebasan politik anak-anak agar tidak terjebak dalam kepentingan atau propaganda apapun yang berpotensi merugikan hak-hak mereka.

“Klausul dalam UU tersebut disebutkan bahwa penjaminan kebebasan individu dalam politik itu adalah sesuatu yang mutlak, nggak boleh ada sangkut paut terkait embel-embel apa atau kepentingan apa jadi murni kehendak politik,” katanya, dikutip Rabu (9/4/2025).

Faiz juga menyoroti isu lebih besar terkait dengan potensi supremasi militer yang bisa merambah dunia politik Indonesia melalui pengesahan UU TNI. Bagi mahasiswa, ruang-ruang sipil yang seharusnya bebas dari pengaruh militer harus lebih diperbanyak.

“Karena apa yang diresahkan adanya potensi bahwa supremasi militer itu bisa hadir diperpolitikan Indonesia itu yang kemarin yang kita resahkan,” jelasnya.

Ia berharap masyarakat lebih peka terhadap perubahan regulasi ini dan dapat menilai dampaknya terhadap sistem pemerintahan yang lebih adil dan transparan.

Baca Juga :  Bertemu Wiranto, BEM Nusantara Disebut Mau Gembosi Demo 11 April

Faiz menyebutkan bahwa rangkaian demonstasi yang terjadi berkali-kali dapat menjadi kontrol dan limitasi terhadap perintah agar bisa stabil dan benar-benar terjadi.

“Masyarakat bisa lebih cermat dan bisa sering membaca yaitu harapannya seringnya membaca, seringnya kita tahu maka kepekaan sensitifitas terhadap isu akan meningkat,” ujarnya.

Sebelumnya, Instagram resmi BEM UNS telah menyoroti propaganda TNI menggunakan anak-anak untuk mendukung UU TNI. Unggahan tersebut menjelaskan bahwa tindakan seperti ini merugikan mereka secara moral karena ketidaktahuan mereka terhadap isu-isu kebijakan yang dimanfaatkar untuk legitimasi kepentingan tertentu.

Selain Pasal 15 huruf a UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, postingan tersebut menerangkan dalam pasal 76 H UU turut menyebutkan bahwa perekrutan atau memperalat anak demi kepentingan militer atau lainnya serta membiarkan anak tanpa perlindungan jiwa adalah hal yang dilarang yang dipertegas dalam pasal 87 UU No. 35 Tahun 2014 yang menyebutkan adanya pidana penjara serta denda bagi yang melanggar pasal tersebut.

“Bukankah secara tidak langsung TNI telah memobilisasi dan memperalat anak dalam propaganda?”

Berita Terkait

Mayoritas warga Jawa Barat tak puas kinerja Dedi Mulyadi
Nomor 8 pria asal Sukabumi, ini daftar Kombes Pol pecah bintang jadi Brigjen hadiah HUT RI
Demonstrasi di Pati diwarnai kerusuhan, massa tuntut bupati mundur
Legislator dan pakar hukum ingatkan bumerang rencana RI rawat warga Gaza di Pulau Galang
Wali Kota Bogor Dedie Rachim ingatkan hal ini untuk warga Sukabumi
Gunung Padang Cianjur dipugar awal bulan ini
Pernyataan sikap DPC GMNI Sukabumi Raya soal dualisme kepengurusan: Fragmentasi bukan jalan juang!
Hadiah Rp7,5 miliar, Gubernur Jawa Barat gelar Lomba Pembangunan Desa dan Kelurahan 2025

Berita Terkait

Selasa, 19 Agustus 2025 - 13:09 WIB

Mayoritas warga Jawa Barat tak puas kinerja Dedi Mulyadi

Jumat, 15 Agustus 2025 - 19:09 WIB

Nomor 8 pria asal Sukabumi, ini daftar Kombes Pol pecah bintang jadi Brigjen hadiah HUT RI

Rabu, 13 Agustus 2025 - 19:11 WIB

Demonstrasi di Pati diwarnai kerusuhan, massa tuntut bupati mundur

Selasa, 12 Agustus 2025 - 14:00 WIB

Legislator dan pakar hukum ingatkan bumerang rencana RI rawat warga Gaza di Pulau Galang

Senin, 4 Agustus 2025 - 04:54 WIB

Wali Kota Bogor Dedie Rachim ingatkan hal ini untuk warga Sukabumi

Berita Terbaru

Dedi Mulyadi mengunjungi siswa di barak militer - Istimewa

Jawa Barat

Mayoritas warga Jawa Barat tak puas kinerja Dedi Mulyadi

Selasa, 19 Agu 2025 - 13:09 WIB