Rojali: Rombongan jarang beli, jajan seorang nongkrongnya rame-rame, bagaimana di Sukabumi?

- Redaksi

Minggu, 27 Juli 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Rojali: Rombongan jarang beli, jajan seorang nongkrongnya rame-rame, bagaimana di Sukabumi? - Ist

Rojali: Rombongan jarang beli, jajan seorang nongkrongnya rame-rame, bagaimana di Sukabumi? - Ist

sukabumiheadline.com – Belakangan muncul fenomena rojali alias “rombongan jarang beli” di tengah-tengah masyarakat. Rojali merujuk pada mereka yang ramai mengunjungi pusat perbelanjaan, termasuk mal dan kafe namun tidak melakukan pembelian. Kalaupun belanja, jumlahnya hanya sedikit.

Menurut Hafsha Mujahida, gadis asal Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, faktor circle sangat memengaruhi karakter seseorang.

“Sebenarnya ini karena faktor circle sih. Emang mungkin gak ada duit tapi kepengen pada iseng nongkrong,” katanya kepada sukabumiheadline.com, Ahad (27/7/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Namun, menurutnya, jika mereka mengunjungi mal tidak mungkin dipaksa untuk membeli, dan tidak selalu tujuannya untuk berbelanja.

“Kata aku sih kan gak mungkin juga ya kita menuntut pembelian ke pengunjung, kalau kayak di pusat perbelanjaan. Wajar sih mereka cuma nongkrong, mungkin mereka memang niatnya mau lihat-lihat aja,” lanjut Hafsha.

“Tapi kalau di kafe atau resto, baru tuh gawat, karena yang mau makan kan banyak yah jadi harus ada sistem setiap meja itu harus di pantau apakah makanan dan tempat makannya sesuai dengan jumlah tamu atau bagaimana,” pungkas Hafsha.

Sementara, dilansir dari kompas.com, Ketua Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah mengatakan, fenomena rojali dirasakan oleh industri makanan dan minuman (mamin) alias food & beverage (F&B).

“Rojali biasanya kalau saya, anggota F&B, kayak J.Co atau Starbucks itu udah biasa yang minum satu, yang ngumpul lima orang, Jadi memang sekarang behavior-nya konsumen itu meeting ya di sana,” ujar Budihardjo.

Nah tapi kalau yang habis makan dia enggak beli, dia belinya di online. Nah kami jualan (F&B) online sekarang,” lanjutnya.

Meski mengalami kondisi semacam itu, Budihardjo mengaku industri F&B tidak mengalami kerugian. Justru, omzet mereka naik. Bahkan, kenaikan omzet justru meningkat 5 hingga 10 persen.

Pasalnya, setelah warga berputar-putar di mal biasanya tetap membeli makanan dan minuman setelah merasa haus atau lapar.

“Yang paling untung rojali ini F&B. Makanya, retail F&B kami naik 5 hingga 10 persen. Karena orang nongkrong pasti lihat, muter-muter haus, minum,” katanya.

“Kalau di kafe mesti beli minimal. Dan ya kami juga datang dong, kalau es tehnya habis jadi datangin lagi ditawar-tawarin lagi,” ungkap Budihardjo.

Berita Terkait

Profil Resbob atau Adimas Firdaus hina suku Sunda, klarifikasi dan minta maaf
KDM goda dan minta wanita Malaysia ini tinggal di Lembur Pakuan, cek 5 persamaannya
Ketika gubernur konten bantu evakuasi truk tua angkut galon AQUA terperosok
Aksi Atret reborn: Pria ini jalan mundur dari Bogor sampai Sukabumi, definisi mundur alon-alon?
Heboh 4 Desember Hari Mantan Sedunia, benarkah?
Ada Kota Santri, 7 julukan dan identitas Sukabumi menurut orang luar daerah
Keren! SPPG di Jawa Barat ini gunakan jasa superhero Batman antar paket MBG ke sekolah
Wanita Sukabumi dengan 5 zodiak ini dikenal Si Paling Setia dan sering disakiti

Berita Terkait

Kamis, 11 Desember 2025 - 19:22 WIB

Profil Resbob atau Adimas Firdaus hina suku Sunda, klarifikasi dan minta maaf

Kamis, 11 Desember 2025 - 02:02 WIB

KDM goda dan minta wanita Malaysia ini tinggal di Lembur Pakuan, cek 5 persamaannya

Kamis, 11 Desember 2025 - 00:01 WIB

Ketika gubernur konten bantu evakuasi truk tua angkut galon AQUA terperosok

Sabtu, 6 Desember 2025 - 08:04 WIB

Aksi Atret reborn: Pria ini jalan mundur dari Bogor sampai Sukabumi, definisi mundur alon-alon?

Kamis, 4 Desember 2025 - 19:35 WIB

Heboh 4 Desember Hari Mantan Sedunia, benarkah?

Berita Terbaru

Ilustrasi pemeluk Konghucu - sukabumiheadline.com

Khazanah

5 fakta Konghucu dan jumlah pemeluknya di Sukabumi

Minggu, 14 Des 2025 - 17:01 WIB

Tiga perempuan Sunda di perkebunan teh - sukabumiheadline.com

Kultur

5 fakta dan keunikan suku Sunda

Minggu, 14 Des 2025 - 00:53 WIB