Selain Faktor Usia, Ini Alasan Mengapa Valentino Rossi Cepat ‘Loyo’ di MotoGP

- Redaksi

Sabtu, 3 Juli 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Valentino Rossi | Foto: mobilinanews.com

Valentino Rossi | Foto: mobilinanews.com

SUKABUMIHEADLINES.com – Di usianya yang kini tak lagi muda, faktor fisik menjadi salah satu penyebab Valentino Rossi agak kesulitan untuk bersaing pada MotoGP musim ini.

Tak cuma itu, pembalap Petronas Yamaha ini mengatakan bahwa adanya perangkat aerodinamika membuat jalannya balapan lebih menguras tenaga.

“Bagi saya dalam beberapa tahun terakhir, gaya berkendara telah berubah, terutama posisi di atas motor dan bagaimana semua orang maju dengan kepala, bahu, dan siku mereka,” kata Rossi, sebagaimana dilansir dari suara.com

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Bagi saya juga cara mendekati tikungan, telah banyak berubah karena sekarang dengan motor, ban, dan rem ini anda bisa memasuki tikungan lebih cepat,” lanjutnya.

Baca Juga :  Ayu Rahmawati, Atlet Karate asal Parungkuda Sukabumi Berprestasi Internasional

Rossi juga mengatakan bahwa efek yang ditimbulkan oleh aerodinamika ini membuat manuver motor lebih licah sehingga fisik cepat lelah.

“Jadi, Anda berkendara dengan cara yang sedikit berbeda dibandingkan dengan lima tahun terakhir. Tapi saya tidak tahu seberapa besar korelasinya dengan aerodinamika,” imbuhnya.

“Pada akhirnya aerodinamis memberi Anda akselerasi yang lebih baik, sehingga Anda tiba di tikungan berikutnya lebih cepat. Anda juga memiliki lebih banyak beban di bagian depan, sehingga Anda dapat mengerem lebih keras dan motor menjadi lebih berat saat mengubah arah, jadi ini lebih menuntut kekuatan. Secara umum, lebih sulit secara fisik.”

Baca Juga :  Prediksi Skor Laga Final Piala Eropa 2020 Italia vs Inggris

“Itulah perbedaan yang diciptakan oleh aerodinamis, lebih dari perubahan gaya berkendara.”

Sementara beberapa rider memiliki posisi tubuh yang ekstrem di atas motornya, Rossi percaya gaya yang lebih ‘tradisional’ juga bisa diterapkan.

“Setiap orang memiliki gayanya sendiri, dan saya melihat banyak pembalap yang sangat cepat bahkan jika mereka memiliki posisi yang lebih normal di atas motor, seperti Jack Miller atau Franco Morbidelli juga,” ucap Rossi.

Rossi mengaku merasa tak nyaman dengan ban belakang konstruksi yang lebih lembut, yang sekarang digunakan di MotoGP. Ia juga berencana untuk memutuskan masa depan balapnya selama liburan musim panas setelah finis terbaik di tempat kesepuluh sejauh musim ini.

Berita Terkait

Diperkuat 3 Wonderkids Sukabumi, highlight Timnas Indonesia vs Paraguay dan Pantai Gading
Persib vs Persis hari ini, pelatih lawan sudah baca strategi Bojan Hodak
Persib di puncak Klasemen Grup G ACL 2
Laga penentuan Persib vs Selangor FC hari ini, catat jadwal lengkap ACL 2
Profil dan karier mentereng Frank de Boer, legenda Belanda calon pelatih Timnas Indonesia
Sayang sudah ada juaranya, Sprint Rally 2025 Putaran 6 di Sukabumi jadi ajang pembuktian
Kode dari Simon Tahamata peluk Frank de Boer, calon pelatih Timnas Indonesia
Profil, gaji dan prestasi Guus Hiddink, disebut jadi calon pelatih Timnas Indonesia

Berita Terkait

Selasa, 28 Oktober 2025 - 23:35 WIB

Diperkuat 3 Wonderkids Sukabumi, highlight Timnas Indonesia vs Paraguay dan Pantai Gading

Senin, 27 Oktober 2025 - 06:36 WIB

Persib vs Persis hari ini, pelatih lawan sudah baca strategi Bojan Hodak

Kamis, 23 Oktober 2025 - 23:06 WIB

Persib di puncak Klasemen Grup G ACL 2

Kamis, 23 Oktober 2025 - 01:18 WIB

Laga penentuan Persib vs Selangor FC hari ini, catat jadwal lengkap ACL 2

Rabu, 22 Oktober 2025 - 01:22 WIB

Profil dan karier mentereng Frank de Boer, legenda Belanda calon pelatih Timnas Indonesia

Berita Terbaru